Smartphone
Aplikasi TikTok Mimpi Buat Smartphone Sendiri, Anda Berminat? Ini Keunggulan Smartphone ala TikTok
Kabarnya aplikasi TikTok akan buat smartphone, seperti apa selera smartphone TikTok ini, berikut ini rencana besar TikTok.
TRIBUNKALTIM.CO - Pembuat aplikasi TikTok, ByteDance, agaknya belum puas dengan ketenaran aplikasi video pendek tersebut.
Sebuah laporan yang beredar belakangan ini mengatakan bahwa ByteDance bakal memperluas bisnisnya ke ranah hardware lewat smartphone buatan sendiri.
Disebutkan bahwa ponsel tersebut nantinya akan dipasangi aplikasi-aplikasi bikinan ByteDance, seperti TikTok, Jinri Toutiao, dan sebagainya.
CEO ByteDance, Zhang Yiming, konon memang sudah lama memiliki impian membuat ponsel yang memuat aneka aplikasi buatan perusahaannya.
Sebagai bagian dari upaya pembuatan ponsel itu, ByteDance disinyalir telah menggandeng Smartisan, salah satu pabrikan smartphone asal China.
Bahkan, ByteDance juga dikabarkan telah mematenkan smartphone tersebut serta mempekerjakan sejumlah karyawan Smartisan, demi mewujudkan mimpi sang CEO.
Apabila smartphone ByteDance nanti benar-benar dirilis, ada kemungkinan perangkat tersebut akan sulit bersaing di pasaran internasional di luar China.
Salah satu faktor pengganjalnya adalah perang dagang yang tengah memanas antara AS dan China.
Huawei, pabrikan smartphone terbesar kedua di dunia, belakangan menjadi korban dengan dimasukkan ke daftar hitam AS untuk urusan bisnis dan perdagangan.
TikTok sendiri sempat menimbulkan kontroversi di beberapa negara,
seperti India yang menuding media sosial itu menyebabkan "degradasi budaya",
sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (30/5/2019).
Di Indonesia, TikTok sempat diblokir lantaran dipandang mengandung konten negatif.
Blokir baru dibuka setelah pihak ByteDance berkomitmen menyaring konten terkait dari media sosialnya.
Kemkominfo Blokir Media Sosial
Pembokiran akses informasi publik, yakni media sosial hingga WhatsApp beberapa hari terakhir ternyata dirasakan dampaknya oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
Tidak terkecuali, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang juga curhat ikut merasa kesulitan akibat pembatasan akses tersebut.
Padahal diketahui, pemblokiran itu dilakukan oleh kementeriannya.
Atas keadaan tersebut, Rudiantara juga menyampaikan permohonan maaf.
Dia menegaskan langkah itu diambil guna menghindari provokasi hingga penyebaran konten hoax terkait aksi 22 Mei.
"Saya mohon maaf kepada teman-teman yang sementara tidak bisa gunakan fitur gambar di media sosial. Namun kita semua menjaga eksistensi dari NKRI," tegasnya.
Tunggu Suasana Kondusif
Sejak kemarin Rabu (22/5/2019) hingga saat ini, Kamis (23/5/2019) Pemerintah masih membatasi akses informasi publik.
Rangkaian kerusuhan pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres merembet ke para pengguna media sosial.
Aksi ke facebook, Instagram hingga WhatsApp diblokir sementara.
Sebelumnya, langkah pemblokiran ini belum pernah diambil oleh pemerintah.
Kali ini keputusan itu ditempuh guna menghindari provokasi hingga penyebaran konten foto dan video hoax terkait aksi 22 Mei.
Lalu sampai kapan pemblokiran akses ke media sosial bakal dilakukan?
Menjawab itu Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengatakan blokir akan dibuka jika memang situasi sudah kondusif.
"Tunggu kondusif ya, yang bisa menyatakan suasana kondusif atau tidak tentu dari pihak keamanan. Dari sisi intelijen dari sisi Polri dari sisi TNI, kalau kondusif kita akan buka akan fungsikan kembali fitur-fitur. Karena saya sendiripun merasakan dampak yang saya buat sendiri," ungkap Rudiantara, Kamis (23/5/2019) di Kemenko Pohukam, Jakarta.
Terkait kondisi tanah air, khususnya ibu kota Jakarta yang sempat rusuh di beberapa lokasi, Rudiantara meminta masyarakat berdoa agar suasana berangsur kondusif.
"Kita semua berdoa supaya segera pulih semuanya. Saya juga belum tahu sampai kapan (blokir dibuka)," tambahnya.
Alternatif Pengganti
Penggunaan media sosial dibatasi oleh Pemerintah sebagai dampak aksi 22 Mei yang berujung kerusuhan.
Selama beberapa hari kedapan komunikasi melalu saluran media sosial yang biasa dengan mudah diakses bakal mengalami gangguan.
Mereka yang terbiasa menggunakan WhatsApp ataupun facebook dan Instagram untuk berkomunikasi bakal mengalami gangguan sampai situasi kembali normal.
Untuk menyikapi hal tersebut sebenarnya ada beberapa aplikasi media sosial untuk menggantikan sementara peranan WhatsApp atau facebook dan Instagram yang bisa kita pakai sehari-hari.
Untuk pengganti WhatsApp misalnya ada aplikasi Telegram yang sebenarnya sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Beberapa fitur aplikasi Telegram yang tak jauh beda dengan WhatsApp.
Melansir Tribun Wow.com, ada beberapa keunggulan dari Telegram dibandingkan WhatsApp.
1. Cara akses dan Platform yang Mendukung

Syarat utama untuk dapat menggunakan layanan WhatsApp dan Telegram adalah memiliki sebuah nomor ponsel untuk menerima SMS kode keamanan dan login.
WhatsApp tersedia di perangkat iPhone, Windows Phone dan Android.
Kamu bisa menggunakan WhatsApp Web alias akses WhatsApp lewat komputer namun harus dalam 1 jaringan Wi-Fi bersama dengan ponsel tersebut.
Telegram Messenger mendukung platform iOS, Windows Phone, Android, Web, macOS, PC dan juga Linux.
Telegram Messenger bahkan dapat digunakan di komputer tanpa harus terhubung dalam jaringan yang sama dengan ponsel.
Jadi misalkan kamu kehabisan baterai untuk iPhone dan sudah pernah login Telegram Messenger di Mac, tinggal buka Telegram Messenger di Mac dan selamat melanjutkan percakapan chat.
2. Kirim Dokumen Ukuran Besar

WhatsApp mendukung mode kirim berbagai jenis dokumen dengan aturan maksimal ukuran 100MB untuk sebuah dokumen.
Telegram juga mendukung mode kirim berbagai jenis dokumen baik di perangkat smartphone atau lewat komputer. Bedanya Telegram mendukung mode kirim dokumen hingga 1.5GB.
Kamu bisa mengirim video, foto atau dokumen dalam ukuran yang besar dengan Telegram Messenger kapan saja saat diperlukan.
3. Backup Chat

Pengguna WhatsApp di perangkat iOS hanya bisa mencadangkan data dari WhatsApp ke layanan iCloud yang dibuat oleh Apple.
Telegram Messenger punya sistem yang berbeda. Semua data chat dan dokumen yang kamu unggah dan bagikan ke teman atau grup, disimpan ke Cloud Chat milik Telegram.
Itu artinya saat kamu ganti iPhone atau bahkan menggunakan sebuah akun Telegram di 2 buah iPhone bersamaan, semua data di dalamnya dapat diakses secara mudah.
4. Voice Call dan Perlu Video Call
WhatsApp sudah mendukung fitur Voice Call dan Video Call. Bahkan kamu bisa melakukan Voice Call atau Video Call hingga 4 orang secara bersamaan.
Sedangkan Telegram Messenger baru mendukung Voice Call dan bentuknya adalah personal, tidak tersedia di mode grup chat. Layanan ini juga tidak mendukung Video Call untuk saat ini.
5. Mode Grup Pesan

Telegram mendukung mode grup pesan hingga 200 pengguna.
Jika jumlah ini dirasa masih kurang, kamu bisa minta upgrade ke Supergroups hingga 100 ribu anggota.
Catatan terakhir menunjukkan WhatsApp mendukung anggota grup hingga 300 orang di tahun 2017.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TikTok Dikabarkan Berminat Membuat Smartphone Sendiri", https://tekno.kompas.com/read/2019/05/30/18250097/tiktok-dikabarkan-berminat-membuat-smartphone-sendiri.
Penulis : Bill Clinten
Editor : Oik Yusuf
Subscribe official YouTube Channel
BACA JUGA:
Balapan MotoGP di Sirkuit Mugello Tanpa Valentino Rossi, Pilih Tunggangi Motocross
TERPOPULER Misteri warga Rusia di Sisi Prabowo Subianto, Turut Terbang Menuju Dubai, Begini Faktanya
Ketahuan Selingkuh, Istri Sah Buat Petisi Pemecatan Suaminya dari TNI, Dukungan Terus Mengalir
AHY dan Sandiaga Uno Masuk Nominasi? Jokowi Beberkan Kriteria Calon Menteri di Kabinet Baru
Rupanya Liverpudlian, Begini Cara Iron Man Dukung Liverpool di Final Liga Champions