TERPOPULER - Korban Kebakaran di Jalan Patin Kuning Kutai Kartanegara Minim Bantuan

Korban kebakaran di Jalan Patin Kuning RT 06 minim bantuan. Hingga Sabtu (1/6/2019) sore, posko kebakaran di depan lokasi kebakaran tampak sepi.

Penulis: Rahmad Taufik |
TribunKaltim.Co/Rahmad Taufik
Sebagian besar rumah Doni hangus terbakar dalam musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Patin Kuning RT 06 Tenggarong, Jumat (31/5/2019) sekitar pukul 21.00. Korban kebakaran masih minim bantuan. 

Terbaru, kebakaran terjadi Senin (27/5/2019) dini hari tadi. Kebakaran yang terjadi di Jalan Jelawat, Gg.8 dan Gg.9, Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir ini menyisakan sederet fakta.

Butuh waktu 1 setengah jam untuk memadamkan api yang telah membesar. Selain itu, si jago merah dini hari tadi telah melahap 7 bangunan permanen.

Terdiri dari 4 rumah 2 lantai (Gang 9), 1 rumah kost 2 lantai (Gang 9), 1 rumah 2 lantai (Gang 8), 1 rumah 1 lantai (Gang 8).

Lokasi kebakaran pun berada di tengah kota, dan dekat sekitar Sungai Karang Mumus, sehingga pasokan air sangat melimpah, hingga petugas PMK tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber air.

Namun, faktanya pemadam memerlukan waktu 1 setengah jam untuk memadamkan api.

Penyebanya, Gang yang sempit, jalur listrik PLN yang belum padan saat api membesar, dan banyak warga yang sekadar menonton dan mengganggu ruang gerak petugas.

"Kendala awal itu, karena Gang dilokasi api sangat sempit yang hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua," ujar Nursan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Samarinda, Senin (27/5/2019) usai melaksanakan rapat,

yang bertempat di Kantor Disdamkar Kota Samarinda ini dihadiri oleh Pihak Polresta Samarinda, Satpol PP Samarinda, BPBD Samarinda, PLN Samarinda, Dinsos Samarinda, Dishub Samarinda dan PMI Samarinda.

Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 00.16 Wita, dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 01.43 Wita.

Dugaan sementara kebakaran itu karena konsleting di salah satu rumah di bagian lantai 2 yang berada di Gang 8, hingga merembet ke gang di sebelahnya.

Aliran listrik yang masih menyala, membuat petugas tidak leluasa dalam melakukan pemadaman.

"Lalu aliran listrik ternyata belum padam saat api membesar, jadi petugas juga tidak dapat menyiramkan air ke api karena listrik yang menyala," kata Nursan.

Kemudian di lokasi sendiri dipenuhi warga yang datang hanya untuk menonton.

Kondisi padatnya warga, membuat PMK Samarinda kerepotan untuk beraktivitas memadamkan api.

"Di lokasi kebakaran dini hari tadi menjelang sahur, dipenuhi oleh warga yang datang hanya untuk menonton.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved