Harga Tiket Pesawat Mahal, Warga Ini Mudik Gratis Balikpapan-Surabaya Naik Kapal Perang KRI Makassar

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Belakangan ini harga tiket pesawat domestik yang melonjak, membuat warga di perantauan berpikir seribu kali untuk mudik.

Jika biasanya tiap tahun selalu pulang ke kampung halaman, tak begitu halnya tahun ini.

Rata-rata mereka mengerem diri mengeluarkan uang membeli tiket pesawat dan keperluan mudik lantaran masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi setelah Lebaran 2019 atau Idul Fitri 1440 H.

Sebut saja Nida, seorang guru (36) SDN 031 Somber, yang tinggal di Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. 

Sebelumnya, Nida tak berniat mudik ke kampung halaman suaminya di Ponorogo, Jawa Timur, tahun ini.

Pasalnya, jika dihitung, mudik dengan suami dan kedua anaknya, ia harus mengeluarkan bujet untuk tiket pesawat sampai Rp 20 juta, karena harga tiket pesawat per orang mencapai Rp 2,5 juta.

Belum lagi oleh-oleh dan transportasi dari bandara ke rumah, juga ongkos jalan-jalan libur Lebaran.

Padahal tahun-tahun sebelumnya, Nida cukup mengeluarkan uang Rp 8 juta untuk tiket pesawat PP, Balikpapan-Surabaya.

Suami Nida, Imam (35) pun berbesar hati memutuskan tak pulang kampung Lebaran tahun ini.

Mendadak, keputusan itu berubah tatkala Nida mendapat broadcast yang tersebar di WhatsApp dan Instagram soal mudik gratis yang diadakan pemerintah pusat dan diakomodir TNI-AL dengan fasilitas kapal perang KRI Makassar - 590.

Rutenya, Balikpapan-Surabaya.

Pada 30 Mei 2019 suaminya langsung antre.

Saat itu sudah ada 400 orang yang mendaftar dan ditutup. Kemudian ternyata dibuka kembali hingga kuota mencapai 1.000 orang.

Sudah mendapat tiket, Nida pun siap-siap seadanya berangkat mudik. Ini yang pertama kali ia ikut mudik gratis naik kapal, apalagi membawa kedua anaknya masing-masing berusia 6 dan 3 tahun.

Kendati demikian, Nida sempat merasa kecut membayangkan kondisi suasana mudik gratis Lebaran.

Ia memprediksikan suasana bakal padat, seperti halnya Mudik Gratis BUMN 2019 beberapa hari sebelumnya.

Ternyata begitu sampai di Pelabuhan Semayang, antrean berbaris rapi dan tak desak-desakan.

Wanita dan anak-anak diprioritaskan.

“Kalau dengar cerita dari teman-teman yang ikut mudik gratis kan penuh, desak-desakan, pokoknya nggak nyamanlah. Tapi Alhamdulillah ini beda sama sekali,” kata Nida.

Ia pun merasa aman karena di tiap lorong ada setiap petugas yang berjaga.

Ia berharap, acara mudik gratis ini bisa diadakan tiap tahun karena sangat membantu bagi kalangan menengah ke bawah yang ingin pulang ke kampung halaman.

“Pelayanannya bagus sekali dan mohon dipertahankan,” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan Indun (52), guru SDN 022 di Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Indun dan suaminya berniat mudik ke Yogyakarta. Ia pun sudah menginap selama tiga hari menimbang apakah jadi mudik atau tidak.

“Aduh harga tiket pesawat sudah sampai Rp 5 juta per orang,” keluh Indun.

Di tengah kebimbangan, Indun mendapat informasi dari seorang teman ada program mudik gratis naik kapal perang TNI-AL, KRI Makassar-590.

Mereka pun sepakat ikut. Daftar dan pergi ke Pelabuhan Semayang menjadi penumpang mudik gratis KRI Makassar-590.

Indun mengaku, mereka juga baru pertama kali ikut program mudik gratis.

“Ternyata kapalnya bersih dan nyaman banget. Nggak seperti yang dibayangkan. Kirain kapal perang itu menyeramkan gitu,” kata Indun. (*)

(Tribunkaltim.co, Tre Umardini)

Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim

Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 4 Juni 2019, Gemini Bersenang, Leo Bersantai, Taurus Mesti Waspada!

Download Lagu MP3 Bertema Lebaran 2019, Sabyan Gambus Berjudul Idul Fitri, Nih Cara Download Lagu Ya

BREAKING NEWS - Hujan Baru Satu Jam, Kawasan Jalan Wonorejo Balikpapan Tergenang Air

Pengganti Ivan Kolev Dikabarkan Sudah Berada di Jakarta, Inikah Sosok Pelatih Baru Persija Jakarta?

Keluarga Bantah Penggerebekan Ifan Seventeen yang Videonya Jadi Viral, Penjelasan Soal Citra Monica