Bom Bunuh Diri
TERPOPULER - Teman dan Orang Terdekat Ungkap Keseharian Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura
Rofik Asharudin diketahui sempat menghilang selama tiga bulan, itu Terjadi pada tahun 2018.
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya kasus bom bunuh diri di pos pengamanan atau Pospam polisi di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (4/6/2019) malam mulai terungkap.
Polisi mengidentifikasi pelaku bernama Rofik Asharudin, pemuda berusia 22 tahun.
Terduga pelaku bom bunuh diri itu tinggal di kawasan Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Rofik Asharudin diketahui sempat menghilang selama tiga bulan, itu Terjadi pada tahun 2018.
Hal ini disampaikan satu di antara temannya, Wawan.
"Pernah dikabarkan hilang 3 bulan pada tahun lalu," ujar Wawan.
Ia menyebut, menghilangnya Rofik itu sempat mengundang tanya orang sekampung.
Keberadaannya pun sempat dicari, namun tak ada satupun yang mengetahui dimana Rofik Asharudin berada.
"Sempat dicari-cari tidak tahu keberadaannya di mana, namanya di kampung kan semua orang tau," ujarnya.
Namun, setelah berbulan-bulan, Rofiq pun kembali ke kampung halamannya.
Wawan menceritakan, bertemu lagi dengan teman satu SMP itu secara tiba-tiba.
Namun, Wawan melihat gelagat mencurigakan dari temannya itu.

Menurutnya Rofiq tiba-tiba menjaga jarak dari teman-temannya.
Selepas menghilang, Rofik berubah menjadi jarang berkumpul dengan teman-temannya.
Rofiq tiba-tiba menjaga jarak dari teman-temannya.
Setelah menghilang itu, ia menjadi jarang berkumpul dengan teman-temannya.
Pelaku Bom Bunuh Diri di Sukoharjo Berupaya Baiat Ini dan Belanja Bahan Bom Minta Uang Orangtua
Rekaman CCTV Detik-detik Bom Bunuh Diri Kartasura, Pelaku Berjalan Tenang, Tiba-tiba Asap Mengepul
Selain Wawan, Masil pun merasakan perbedaan Rofik yang merupakan terduga pelaku bom bunuh diri di depan Pospam Kartasura, Jawa Tengah.
Masil menyebut, Rofik Asharudin menjadi lebih tertutup.
Berdasarkan pengakuan Masil, Rofik seperti menutup diri.
Akibatnya teman-temannya dan orang lain di sekitarnya kesulitan berkomunikasi.
Masil diketahui bahkan sempat menawarkan pekerjaan untuk temannya itu, tapi Rofik justru menolaknya.
"Saya ada informasi pekerjaan untuknya, namun ia menolak," katanya.
Tak berhenti di situ, ia pun menyebut Rofik Asharudin disebut kerap enggan diajak ke masjid.
Hal itu membuat Masil curiga dan menduga temannya itu dicuci otak oleh orang tak dikenal.
"Padahal dulu orangnya biasa saja, dengan teman-teman sekampung pun sering kumpul-kumpul, namun tiba-tiba sudah tidak mau ke masjid," ujarnya.
Kecurigaan itu muncul karena Rofik sempat menghilang.
"Dulu bahkan sampai masuk ke akun facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," ujar Masil.
Selain tak mau diajak ke masjid, Rofik Asharudin pun menunjukkan gelagat aneh yang lain.
Ia yang semula hobi bermain musik, justru kini menghentikannya.
Masil menyebut, Rofik kini menyebut main musik itu haram.
"Ia berhenti, katanya main musik itu haram," kata Masil.
Pasca Bom Bunuh Di Pospam Lebaran Kartasura, Polres Samarinda Pertebal Pengamanan
6 Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura, Salah Satunya Kerap Hilang Secara Misterius
Tak hanya itu, Masil pun melihat perubahan lain pada diri temannya.
Rofik disebut kerap menonton video perang Suriah.
Ia bahkan disebut kerap menonton video adegan pemenggalan.
"Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," ujarnya.

Perubahan tersebut bukan hanya dirasakan teman-teman, Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto pun menyadari hal tersebut.
Subscribe official YouTube Channel
BACA JUGA
Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 5 Juni 2019, Profesional Virgo Dikorbankan, Sagitarius di Lautan Cinta
Download Lagu MP3 Khas Lebaran 2019, Idul Fitri Karya Sabyan Gambus, Cocok Pengiring Silaturahmi
Bukan Lagi Lajang, Inilah Sederet Artis yang Pertama Kali Rayakan Idul Fitri 2019 Bersama Pasangan
Kena Tegur Reino Barack di Depan Umum, Syahrini Langsung Bungkam, Keceplosan soal Bulan Madu
Unik, Inilah 21 Ucapan Lebaran Berbentuk Pantun, Cocok untuk Update Status atau Dibagi Via Medsos