Terpopuler
TERPOPULER Dengan Suntikan Mematikan, Perawat Ini Membunuh Puluhan Pasiennya Secara Acak
Antara tahun 2000-2005, Niels Hoegel telah membunuh 85 pasiennya yang dipilih secara acak dengan suntikan mematikan.
Perawat Tewas Diduga Overdosis, Dua Alcohol Swabs Jadi Barang Bukti
Dapat Perlakukan tak Menyenangkan dari Perawat Rumah Sakit, Chacha Frederica Sampai Menangis
Namun, karena kelakuan kasar Peter, Nora dan kakaknya, Delia, dimasukkan ke panti asuhan Boston Female Asylum pada sekitar 1860.
Sedangkan si sulung Nellie, yang kala itu sudah dewasa, hidup sendirian, meskipun pada akhirnya menderita penyakit kejiwaan, seperti ayahnya.
Dua tahun setelahnya, Nora, saat itu berusia 8 tahun, keluar dari panti asuhan dan menjadi pelayan kontrak di rumah seorang janda bernama Ann Toppan.
Dari sana ia mulai mendapat nama baru 'Jane' karena Ann tak menyukai orang Irlandia dan nama 'Nora' terdengar terlalu etnik.
Di rumah barunya itu, Jane Toppan tumbuh besar bersama putri Ann Toppan, Elizabeth.
Pada sekitar 1870, Ann meninggal.
Inilah Sosok Tersangka Pembunuhan Mahasiswi 27 Tusukan di Kamar Hotel, Ditangkap saat Jual Beli HP
Kisah Asmara Prada DP dan Vera Oktaria, Jelang Pembunuhan Keji Mutilasi
Jane Toppan pun bekerja sebagai pelayan kontrak hanya untuk saudara asuhnya sampai 1885, saat ia memutuskan untuk pergi hingga diterima di sekolah keperawatan Cambridge Hospital di Boston.
Ia dipanggil 'Jolly Jane' di sana karena kepribadiannya yang selalu ceria dan banyak bicara, tetapi Jane lebih suka dipanggil 'Jennie'.
Jennie menjadi perawat favorit para pasien karena karakternya.
Ia sendiri juga menyukai para pasiennya, tetapi dengan cara yang aneh -- melihat pasiennya sekarat meningkatkan gairah seksual wanita yang diam-diam adalah pembunuh itu.
Awalnya saat masih magang, Jennie melakukan eksperimen secara diam-diam dengan memberikan pasien dosis opium untuk melihat efeknya.