Kota Samarinda Lumpuh Akibat Banjir, Penumpang Naik Truk Tentara Ke Bandara APT Pranoto
Kota Samarinda lumpuh total akibat banjir yang menggenangi hampir seluruh kota. termasuk jalan poros Samarinda-Bontang dan menuju Bandara APT Pranoto
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Akibat banjir, kemacetan tak terhindarkan, petugas saat ini memprioritaskan warga yang menuju bandara agar tidak ketinggalan pesawat.
Gerakan Massal Biopori, Alternatif Murah Kurangi Banjir
Mahalnya Mengatasi Banjir di Samarinda; Ini Besaran Anggaran yang Diperlukan
Pemkot Samarinda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat lebih dari 2.327 jiwa terdampak banjir yang terjadi 3 hari terakhir.
Banjir terparah menggenangi kawasan Sempaja Timur Kecamatan Samarinda Utara.
Di Sempaja Timur, 102 permukiman tergenang banjir.
Banjir dengan ketinggian bervariasi antara 25-75 centimeter itu, meliputi beberapa kawasan.
Di antaranya, Perum Puspita, Bengkuring, Jalan Slada, Kastela, Pakis Haji, Pakis Merah, Terong Pipit, Asparagus, Bayam, Perum Griya Mukti dan Perum Bumi Sempaja.
Selain di Kecamatan Samarinda Utara, banjir juga menerjang kawasan Gunung Lingai di Kecamatan, Sungai Pinang. Jumlah warga terdampak nasib terus di data.
Dijelaskan Sekertaris BPBD Kota Samarinda, Hendra AH didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Ifran, khusus di wilayah Perum Bengkuring, level ketinggian banjir selama 3 hari terakhir masih stagnan di kisaran 25-75 cm.
Salah satu penyebabnya karena curah hujan yang masih tinggi, kawasan permukiman yang tergolong rendah bekas rawa.
Sehingga, lanjut dia, air belum bisa mengalir dengan baik ke saluran pembuangan.
"Dari pengakuan warga, biasanya air kering setelah seminggu," kata Hendra, ditemui di kawasangan Perum Bengkuring, Sabtu (8/6/2019).
Selama seminggu, BPBD dibantu organisasi kesukarelawan lain bakal mendirikan sebuah posko tanggap bencana di sekitar lokasi.
BPBD mengerahkan 30 personel bergantian membantu warga terdampak 24 jam.