Banjir di Samarinda
Sederet Fakta Dibalik Banjir Besar yang Melumpuhkan Kota Samarinda, Ada Ungkapan Terkenal Walikota
Banjir di Kota Samarinda bukan hal baru. Walikota Samarinda Syaharie Jaang pun punya ungkapan terkenal soal banjir ini. Berikut fakta unik banjir
Penulis: Rafan Arif Dwinanto |
Idealnya, air yang ditampung, akan dialirkan perlahan-lahan ke sejumlah aliran air di kota Samarinda dan bermuara ke Sungai Mahakam.
Ironisnya, bendungan berdaya tampung 1,4 juta liter kubik ini, kini kapasitasnya hanya tersisa sepertiga saja, sekitar 500 ribu liter kubik.
Penyebabnya, maraknya pembukaan lahan untuk permukiman dan tambang batu bara di hulu aliran sungai yang membuat serapan air tanah berkurang drastis.
Tak hanya itu, tanah yang terbuka, mendorong air hujan yang turun membawa material masuk ke bendungan sehingga terjadi pendangkalan dan penumpukan sedimen.
Amatan di Bendungan di hari yang sama, sedimen tanah membentuk 'pulau' di tengah bendungan dan ditumbuhi padang eceng gondok.
Alias, mirip padang eceng gondok yang kurang enak dilihat. Padahal, di area itu, terpampang plang objek wisata.
"Jadi, perpaduan air permukaan yang langsung masuk ke danau, tak terserap di tanah, membawa sedimen.
Ini, ditambah sedimentasi tinggi, fenomena air pasang, curah hujan tinggi membuat air yang harusnya ditampung dulu, keluar begitu saja," tutur Arman, Sabtu (8/6/2019) menjelaskan dugaan kuat penyebab banjir di areal permukiman di hulu bendungan.
Dari penjelasan itu, Ia kembali menegaskan, banjir bukan karena kesengajaan membuka pintu air.
Sebab, dari amatan beberapa hari terakhir kondisi air di bendungan masih tahap awas di ketinggian 7,5-7,8 meter.
Jika sampai pada tahap ini, maka air di dibantu dikeluarkan lewat pintu air kedua (pembantu).
"Kalau ga, jebol bendungan utama," katanya.

4. Banjir dan Warga mengungsi berhari-hari
Di beberapa titik, banjir tak kunjung surut.
Bahkan memakan waktu lebih dari sepekan.
Contohnya di kawasan Bengkuring dan Perumahan Citra Griya.
Banjir terpaksa membuat warga mengungsi.
Pihak kepolisian pun turun tangan mengamankan sejumlah rumah yang ditinggal warganya mengungsi.
Sejak hari pertama terjadi banjir di kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, kepolisian bersama relawan dan petugas lainnya sudah standby di lokasi banjir.
Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana, menjelaskan, kendati saat ini pihaknya masih melaksanakan operasi Ketupat Mahakam 2019, namun pihaknya tidak membiarkan begitu saja masyarakat di lokasi banjir.
Tidak hanya menjaga rumah dan barang milik warga yang ditinggalkan mengungsi, namun pihaknya juga turut serta dalam mengevakuasi warga.
"Kita fokus pengamanan, terutama rumah warga yang ditinggal ngungsi penghuninya. Tapi evakuasi warga juga kita lakukan, sejumlah perahu kita kerahkan di lokasi banjir," ucapnya, Sabtu (8/6/2019).
Lanjut dirinya menjelaskan, pihaknya juga berharap kepada setiap ketua RT agar bisa mengkoordinir warganya yang tidak mengungsi agar dapat turut serta menjaga barang berharga.
"Saling menjaga saja, tapi kita standby terus di sini. Kita keliling ke lokasi yang tergenang. Personel bergantian, ada sekitar lima anggota yang siaga," jelasnya.
Selain personel Polsek, personel Sat Sabhara Polresta Samarinda juga turut serta dalam pengamanan dan membantu warga di lokasi banjir.
Terkait dengan asal muasal banjir dan isu mengenai bendungan benanga yang jebol, dirinya menegaskan bendungan Benanga tidak jebol.

5. Titik langganan Banjir
Hujan yang mengguyur Kota Samarinda sejak Sabtu (8/6/2019) malam hingga Minggu (9/6/2019) pagi ini, membuat sebagian besar wilayah Kota Samarinda tergenang banjir.
Sejumlah jalan utama tidak luput dari genangan.
Dari pantauan Pusdalops BPBD Kaltim, akses jalur utama yang tergenang banjir diantaranya
1. Jalan Ir Juanda,
2. Jalan P Antasari,
3. Jalan P Suryanata,
4. Jalan dr Soetomo,
5. Jalan Kh Wahid Hasyim,
6. Jalan Kh Wahid Hasyim II,
7. Jalan Pm Noor,
8. Jalan AW Syahranie,
9. Jalan Pemuda,
10. Jalan DI Panjaitan,
11. Simpang Mall Lembuswana
12. Bengkuring
13. Perum Griya Mukti Sejahtera yang sebelumnya telah digenangi banjir.
Muriono, Pusdalops BPBD Kaltim menerangkan, sejumlah wilayah yang merupakan langganan banjir diperkirakan kembali akan tergenangi.
Dia meminta kepada warga untuk mencari alternatif lain jika memungkinkan.
Pasalnya, nyaris sebagian jalan utama dan jalan di gang juga tergenang banjir.
Kota Samarinda Lumpuh Akibat Banjir, Penumpang Naik Truk Tentara Ke Bandara APT Pranoto
Aliran Listrik Tak Dipadamkan, Warga Korban Banjir Diminta Waspadai Sengatan Listrik

6. Banjir dan Bandara APT Pranoto
Jalan DI Pandjaitan kini jadi pusat perhatian pengendalian banjir.
Jalan ini merupakan jalan poros Samarinda-Bontang.
Lebih dari itu, Jalan DI Pandjaitan merupakan akses utama menuju Bandara APT Pranoto.
Bandara dengan kepadatan hingga 4 ribu penumpang per hari.
Banjir, otomatis membuat penumpang gagal terbang, lantaran kendaraannya terjebak banjir dalam perjalanan menuju Bandara APT Pranoto.
Hal ini sudah diantisipasi dengan menyiapkan rute jalan alternatif.
Namun sayang, rute jalan alternatif tersebut juga terendam banjir.
Polisi dan TNI akhirnya mengerahkan truk untuk mengangkut penumpang menuju Bandara APT Pranoto. (*)
Subscribe official YouTube Channel
Baca juga:
Hasil Kualifikasi EURO 2020, Prancis Takluk dari Timnas Turki, Paul Pogba Tak Berkutik
TERPOPULER Fotonya Rangkul Jan Ethes Jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Disebut Punya Niat Tertentu
Sandiaga Uno: Putusan Mahkamah Konstitusi Soal Pilpres 2019 Terbaik tuk Indonesia, Terima Apapun Itu
TERPOPULER Harga Sama Rp 1 Jutaan, Ini Perbedaan Galaxy M10 dan Oppo A3s, Satunya Resolusi Kamera
Raffi Ahmad Beberkan Keberadaan Luna Maya, Yang Ketahuan Liburan Bersama Keluarga Faisal Nasimuddin