Banjir di Samarinda

Korban Banjir Samarinda Merasa Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah, Baru Relawan yang Kasih Makanan!

Ada korban di Samarinda serta warga yang terdampak banjir di Samarinda, mengharap bantuan logistik seperti makanan dari pemerintah Samarinda.

Penulis: tribunkaltim | Editor: Budi Susilo
tribunkaltim.co/Fachmi Rachman
MASIH TUTUP JALAN - Pemandangan banjir dari ketinggian yang terjadi di kawasan JL A Yani Samarinda yang tertutup banjir, Senin (10/6/2019). Hingga berita ini diturunkan air kembali meninggi seiring meningkatnya pasang di Sungai Mahakam. Ada korban di Samarinda serta warga yang terdampak banjir di Samarinda, mengharap bantuan logistik seperti makanan dari pemerintah Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kali ini Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur sedang dilanda bencana banjir. Genangan air banjir munculkan banyak korban di Kota Samarinda. 

Datangnya banjir ke Kota Samarinda pun mendapat tanggapan banyak warga di Kota Samarinda dan sekitarnya, ada yang geram, merasa duka, hingga sampai akhirnya viral, ada yang buat hastag #SamarindaCalap

Duka banjir juga duka bagi warga Kalimantan Timur, semua orang berbagai pihak terlibat untuk rela luangkan waktu membantu para korban banjir

Sejauh ini bencana banjir di Kota Samarinda belum juga beres. Bencana banjir masih jadi persoalan, ada beberapa warga jadi korban banjir. Sekarang masih saja ada genangan banjir landa Kota Samarinda, Senin (10/6/2019). 

Satu di antara korban banjir, ada yang merasa belum pendapat bala bantuan dari pemerintah. Bantuan seperti logistik pun belum nampak secara signifikan, hanya didatangkan dari pihak relawan dan donatur yang peduli untuk urunan beri makanan

Seperti halnya, warga Samarinda ,Tiara yang jadi korban banjir di Samarinda mengaku, bahwa rumahnya di Samarinda yang berada di Jalan Dr. Sutomo, Gang  8, RT. 37 Samarinda, telah terendam air.

Getinggian banjir Samarinda ini yang rendam rumahnya setinggi pinggang.

Hal itu membuat keluarga Tiara belum dapat logistik makanan, karena tidak dapat memasak, keluarganya sangat butuh makanan.

“Mana ini bantuan makanan, kami yang korba banjir belum sempat memasak makanan. Mau masak juga tidak bisa, karena kompor di rumah terendam semua,” ungkap Tiara.

Dia mengungkapkan, dirinya dan keluarganya di Samarinda serta warga yang terdampak banjir di Samarinda, mengharap bantuan logistik seperti makanan dari pemerintah Samarinda.

Karena hingga saat ini, bantuan seperti makanan baru didapat dari relawan yang membantu proses evakuasi di Jalan Dr. Sutomo, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Kalau bisa pemerintah berkontribusi lah untuk warga yang saat ini jadi korban banjir.

"Kita mau berharap sama siapa lagi," tuturnya. 

"Dari pagi saja baru relawan dan beberapa donatur saja yang beri bantuan, pemerintah belum ada,” tegasnya.

Korban banjir yang berada di Jl. S. Parman Samarinda memilih mengungsi di Gedung PKK milik Pemkot Samarinda, yang berada di samping Rumah Jabatan Walikota Samarinda.

Sekitar 50 korban banjir yang berdomisil di Jl. S. Parman Samarinda, mengungsi di Gedung PKK milik Pemkot Samarinda, Kalimantan Timur

Mereka mengaku rumah mereka tenggelam tanpa bisa menyelamatkan barang berharganya akibat naiknya debit air di saat warga sedang dalam keadaan tertidur.

“Kami lagi tidur pas banjir naik itu, karena pas Kemaren banjirnya cuma sampai lutut, tiba-tiba paginya air sudah naik sepinggang,” ujar Ani, warga Jl. S. Parman, Samarinda, Senin 10/6/2019).

“Aduh barang elektronik sudah nggak selamat itu. Sudah terendam banjir semua,” tambahnya.

Untuk gedung yang digunakan warga untuk mengungsi saat ini, Ani mengungkapkan fasilitas air bersih tidak tersedia.

“Air di sini minim, malah tadi tidak nyala di toilet umum itu,” katanya singkat.

Warga lain bernama Samian juga menyambung perkaaan Ani, dirinya menyebut beberapa tetangganya saat ini masih banyak yang bertahan di dalam rumah, dengan alasan menjaga barang mereka.

“Di dalam itu masih banyak tetangga saya yang bertahan, padahal banjir sudah sedalam itu.

Di rumah saya sudah saya buat panggung untuk menaruh barang biar tidak terendam, pagi tadi malah terendam. Apa lagi kondisi tetangga saya yang di sana,” sambungnya

Dia mengatakan, lebih memilih mengungsi, demi menghindari kedua anaknya yang masih berumur 6 dan 9 tahun terserang  penyakit.

“Kalau bukan karena anak saya yang masih kecil, mungkin saya juga bakal bertahan di rumah buat jaga barang yang di sana, tapi karena anak masih kecil, daripada sakit lebih baik saya boyong ke sini,” tandasnya.

Dan saat ini 50 warga Yang menunggu di Gedung PKK baru mendapatkan bantuan makanan dari para donatur.

Hingga saat ini bantuan dari pemerintahan juga belum dapat.

Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mencatat, korban banjir yang berada di Jalan Dr. Sutomo, Samarinda mencapai 3.800 jiwa.

Asmuransyah, petugas keamanan di Masjid Al Ma'ruf Samarinda mengatakan, sejak sejak pukul 08.00 Wita kondisi ketinggian banjir yang semakin dalam hingga mencapai pinggang orang dewasa

“Airnya makin naik pas jam 8 pagi tadi, tapi bertahap. Awalnya serata kaki, tapi sekarang sudah sampai  pinggang,” ujar Asmuransyah, Senin 10/6/2019).

Dirinya mengaku melihat kondisi trotoar jalan masih terlihat jelas, namun saat ini tepat pukul 14.00 Wita  sudah digenangi air.

“Tadi pagi jam 8 itu masih kelihatan trotoar yang di pinggir jalan ini, tapi sekarang sudah hilang merendam banjir. Sudah pasti naik ini airnya,” tandas Asmuran.

Sementara itu, banjir yang melanda di kawasan Remaja, A. Yani 1, A. Yani 2, dan Pemuda Kota Samarinda terus meningkat.

Hingga saat ini meluas ke badan jalan, di Jalan Kemakmuran, Samarinda sejak pukul 06.00 wita, Senin (10/6/2018) pagi tadi.

Sunardi Siman, Plt Kepala Pemadaman dan Evakuasi Damkar Samarinda mengungkapkan, kondisi genangan air banjir saat ini telah meningkat.

Gejala ini mulai terjadi pada pukul 06.00 pagi tadi.

Banjir di Jalan Remaja meningkat hingga melebar ke badan jalan, Senin (10/6/2019).
Banjir di Jalan Remaja meningkat hingga melebar ke badan jalan, Senin (10/6/2019). (TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO)

"Sejak pukul 06.00 pagi tadi, debit air terus naik," ungkap Sunardi Siman, Senin (10/6/2019).

Pihak Damkar juga mengaku telah melakukan pengecekan ke Sungai Karang Mumus, yang ternyata debit air juga telah meningkat sejak pagi tadi hingga saat ini.

Banjir di Jalan Remaja meningkat hingga melebar ke badan jalan, Senin (10/6/2019).
Banjir di Jalan Remaja meningkat hingga melebar ke badan jalan, Senin (10/6/2019). (TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO)

Bahkan banjir meluap ke badan jalan, di kawasan Jalan Kemakmuran Samarinda.

"Tadi anggota kami sudah melakukan pengecekan di sekitar Sungai Karang Mumus, dan ternyata airnya sudah pasang, akhirnya dampaknya bergeser ke jalan Remaja, A. Yani 1, A. Yani 2, dan Pemuda," terang Sunardi Siman.

Banjir di Jalan Remaja meningkat hingga melebar ke badan jalan, Senin (10/6/2019).
Banjir di Jalan Remaja meningkat hingga melebar ke badan jalan, Senin (10/6/2019). (TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO)

"Kemarin jalan Kemakmuran masih kering, saat ini telah memasuki badan jalan," tambah Sunardi Siman.

Meningkatnya debit air, pihak Damkar Samarinda saat ini telah menurunkan 5 perahu karet, untuk membantu relawan, Polri dan TNI serta Basarnas yang  juga telah menurunkan sejumlah perahu untuk evakuasi warga.

Dan prioritas perahu yang diturunkan sendiri, mengutamakan korban yang rumahnya terendam banjir.

"Prioritas perahu untuk warga atau korban yang sedang sakit, sejak pagi tadi, dari Damkar Samarinda sudah ada 5 warga yang dievakuasi, untuk dibawa ke lokasi yang aman dari banjir," papar Sunardi Siman.

Sunardi Siman juga menyampaikan keluhan masyarakat, yang sejak banjir melanda, banyak yang membutuhkan bantuan seperti makanan.

"Untuk korban saat ini sangat membutuhkan bantuan pangan makanan, bahkan tadi sejumlah relawan menyisihkan sedikit rezekinya untuk membelikan makanan untuk korban, banjir," imbuh Sunardi Siman.

Untuk saat ini ungkap Sunardi Siman, masih banyak warga yang bertahan di tengah banjir yang menenggelamkan sejumlah rumah di Jalan Pemuda, Samarinda dari yang berukuran kecil hingga besar.

"Masih banyak yang bertahan di rumahnya. Kalau rumah yang berukuran kecil sudah tenggelam mas, tapi kalau yang besar tenggelam juga tapi hanya di bagian luarnya," tutur Sunardi Siman.

(Tribunkaltim.co/Cahyo Putro)

Subscribe official YouTube Channel

Baca juga:

LINK dan Jadwal Pendaftaran SBMPTN 2019, Mulai Pukul 13.00 WIB di pendaftaran-sbmptn.ltmpt.ac.id

BREAKING NEWS - Perahu Kandas di Laut, 4 Warga Balikpapan Terombang-Ambing Seharian, Begini Nasibnya

TERPOPULER: Pemkot Samarinda Tetapkan Masa Tanggap Darurat Banjir 7 Hari, Korban Harus Dapat Bantuan

Ismail Mengambil Kail Mancing, Spontan Buaya Gigit Betisnya Diseret ke Air, Ini Nasibnya Sekarang

Ungkap Pilihan Politik Ani Yudhoyono Hingga SBY Bersedekap, Jubir BPN Sebut Prabowo Diminta SBY

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved