VIDEO - Ratusan Emak-emak Tertipu Arisan Bodong Rp1,8 M, Ini yang Terjadi di Sang Rumah Bandar

Kaum emak-emak dan ibu rumah tangga harus ekstra waspada agar tak mudah tergiur dengan penipuan berkedok arisan.

Net/Google
Ilustrasi - Kaum emak-emak dan ibu rumah tangga harus ekstra waspada agar tak mudah tergiur dengan penipuan berkedok arisan. 

Jika ingin lebih mantap untuk berinvestasi dengan hitung-hitungan yang pas dan tak terjebak di lubang yang sama, Anda bisa mencoba konsultasi kepada perencana keuangan.

Arisan Bodong di Polewali Mandar

Puluhan korban arisan bodong bernilai ratusan juta rupiah mengadu ke kantor Polsek Wonomulyo Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (14/7/2018).

Para korban yang datang dari berbagai kecamatan, baik dari Polewali Mandar maupun dari luar kabupaten, mengaku telah menyetorkan dana arisan puluhan hingga ratusan juta rupiah kepada pelaku DD dan IRM, suami istri asal Dusun Pohayam, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar. 

Arisan bodong yang sudah berjalan beberapa bulan itu terbongkar setelah sejumlah nasabah atau anggota yang seharusnya sudah menerima uang arisan saat jatuh tempo seperti dijanjikan kedua pelaku tak kunjung menerimanya.

Saat ditagih, pelaku bukannya membayarkan arisan, namun malah menghindar dan kabur membawa uang nasabah yang jumlahnya mencapai Rp 500 juta.

Polisi mencatat, para korban arisan bodong tersebut tersebar di beberapa wilayah Polman, seperti Kecamatan Wonomulyo dan Polewali. Korban datang dari berbagai kalangan, mulai dari wiraswasta hingga PNS.

Untuk meyakinkan calon nasabahnya, pelaku diduga mencatut nama-nama orang terkenal di daerahnya sebagai nasabah yang sudah bergabung dengan mereka.

Dalam transaksi ini, pelaku juga menerima uang secara tunai. Namun, para korban tidak diberi surat berupa kuitansi sebagai bukti setoran kepada pelaku.

Para korban, termasuk Muli, juga mengaku tak memintanya karena mengandalkan saling percaya.

Tergiur

Seorang korban bernama Muli mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 70 juta.

Muli mengaku, awalnya tidak percaya dengan arisan tersebut. Namun karena tergiur dengan bujukan pelaku, Muli akhirnya tergoda untuk menyetorkan uangnya karena iming-iming keuntungan hadiah besar dan jumlah anggota yang banyak.

Bukannya mendapatkan uangnya kembali dan sederet keuntungan seperti yang dijanjikan, uang hasil jerih payah keluarganya senilai Rp 70 juta yang ditabungnya beberapa tahun terakhir malah raib.

"Terus terang saya sakit hati sekali karena sejak pertama kali saya menyetor, uang saya belum pernah dikembalikan," katanya saat ditemui di rumahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved