Golkar Kirim Sinyal Keberatan Partai Gerindra Bergabung ke Koalisi Jokowi-Maruf, Ini Kata Airlangga

Rabu (19/6/2019) Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Partai Gerindra tidak perlu bergabung ke parpol koalisi pendukung pemerintah

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hadir dalam acara Deklarasi Alumni Menteng 64 Untuk Jokowi di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu (3/2/2019). Acara tersebut merupakan alumni dari sekolah Kolese Kanisius yang mendukung Presiden Joko Widodo dua periode untuk menjadi Presiden Republik Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Rabu (19/6/2019) Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Partai Gerindra tidak perlu bergabung ke partai politik koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Dalam pernyataannya, Airlangga Hartarto selengkapnya mengatakan raihan kursi di DPR dari partai koalisi pendukung Jokowi-Mar'ruf sudah cukup kuat. 

Menurutunya, Gerindra memang memiliki jumlah kursi yang signifikan di DPR.

Namun, hal tersebut bukan berarti lantas membuat koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf tergiur untuk menarik Gerindra bergabung.

Saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (19/6/2019), Airlangga Hartarto mengatakan, "Ya dalam demokrasi yang sehat tentu ada yang di pemerintah, ada yang di parlemen yang check and balance ya," ujar Airlangga 

Menurut Airlangga Hartarto, kekuatan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf di parlemen sudah cukup besar, yakni sekitar 60 persen.

Kekuatan itu dinilai sudah cukup untuk mengawal program kerja pemerintah selama lima tahun ke depan.

Saat dimintai penegasannya, apakah artinya Golkar menolak masuknya Gerindra, ia tidak menjawab lugas.

Airlangga mengatakan, politik merupakan sesuatu yang dinamis.

Sekadar gambaran, parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf sendiri sudah mendominasi kursi di DPR.

Antara lain:

  • PDI-P yang memperoleh 27.053.961 suara atau 19,33 persen diperkirakan memiliki 128 kursi di DPR.
  • Golkar memperoleh 17.229.789 atau 12,31 persen dan diperkirakan menguasai 85 kursi di DPR.
  • PKB memperoleh 13.570.097 suara atau 9,69 persen diperkirakan menguasai 58 kursi.
  • Partai Nasdem memperoleh 12.661.792 suara atau 9,05 persen yang diperkirakan menguasai 59 kursi di parlemen.

"Jadi sekarang saja koalisi kami sudah menguasai lebih dari 60 persen (kursi di DPR)," ujar Airlangga.

Sekalipun ada parpol oposisi yang ingin merapat, Airlangga menegaskan, visi dan misinya harus seirama dengan partai politik anggota koalisi yang sudah terlebih dahulu bergabung.

Jokowi Buka Pintu

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan membuka pintu selebar-lebarnya bagi partai politik oposisi yang ingin bersama parpol pendukung pemerintah periode 2019-2024.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved