25 Pelatih Voli dan Guru Olahraga Ikut Program Pelatihan Sate Sapi
Tak kurang 25 pelatih voli dan guru olahraga tingkat SD, SMP dan SMA ikut pelatihan pelatih voli se Kecamatan Sangatta Utara,
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Tak kurang 25 pelatih voli dan guru olahraga tingkat SD, SMP dan SMA ikut pelatihan pelatih voli se Kecamatan Sangatta Utara, gelaran Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Timur.
Pelatihan yang digelar di Gedung Pertemuan SMA Negeri 2 Sangatta Utara, dibuka oleh Asisten Ekonomi Pembangunan, Rupiansyah, Selasa (25/6).
Pelatihan ini merupakan bagian dari proyek perubahan Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olaharaga Kutim, Muhamad Yunus dengan tajuk Progran Satu Tim Satu Pelatih (Sate Sapi).
Selama tiga hari ke depan, seluruh peserta akan mendapatkan materi tentang trik menjadi pelatih bola voli oleh pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kalimantan Timur, bidang Pembinaan Prestasi, Dwikora.

“Peserta pelatihan ada 25 orang. Sembilan dari PBVSI Kutai Timur dan 16 lainnya dari guru olahraga di beberapa sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di Sangatta Utara.
Selain pelatihan untuk menjadi seorang pelatih olahraga voli, para peserta pelatihan ini juga nantinya akan membawa pulang sertifikat sebagai seorang pelatih voli,” kata Muhamad Yunus.
Proyek perubahan ini menurut Muhamad Yunus tak hanya sebagai bahan kepesertaan PIM III di Lembaga Administrasi Negara (LAN), tapi juga bagaimana meningkatkan prestasi atlet voli Kutim.
Salah satunya dengan meningkatkan kualitas SDM yakni, pelatih.
“Bila pelatihnya bermutu, diharapkan para pemainnya juga akan memiliki kapabilitas yang bersaing pula. Kita berharap dukungan dari Pemkab Kutai Timur terhadap program Sate Sapi ini, semoga bisa diterapkan di Kutim,” ujar Muhamad Yunus.
Baca Juga;
Lawan Tuan Rumah Persiba Balikpapan, Persis Solo Siap Curi Poin di Stadion Batakan
Badai Cedera Hantam Persija, 6 Pemainnya Harus Masuk Kamar Perawatan |
Senada, Asisten Ekbang, Rupiansyah mengatakan proyek perubahan juga harus didukung dengan jumlah klub voli dan jumlah pelatih voli yang ada di Kutim, maupun di Kecamatan Sangatta Utara.
Agar penyebaran pelatih bisa merata ke seluruh klub. Apalagi belum lama ini, Kutim juga berpengalaman sebagai tuan rumah Porprov Kaltim yang digelar empat tahun sekali.
“Saya sangat mendukung sekali program ini, agar prestasi bola voli kita juga bisa ke tingkat nasional maupun internasional.
Saya juga berharap, tidak hanya dari sisi SDM saja, tapi sisi pendukungnya juga tersedia. Seperti tempat latihan. Karena kalau cuma SDM -nya saja yang ada, tidak didukung tempat berlatih yang repesentatif, tentu sayang sekali,” ungkap Rupiansyah.