Kereta Api Borneo Siap Dibangun di Buluminung. PPU Sediakan Lahan 140 Hektare
Pemkab PPU juga telah mengurus izin prinsip dan izin lokasi ,penetapat lokasi berdasarkan pertimbangan teknis dari BPN yang diajukan sekitar 140 Ha
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Kawasan Industri Buluminung, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) belakangan ini sedang ramai diperbincangkan.
Bagaimana tidak, kawasan yang berada di dekat pesisir laut ini menjadi titik rencana pembangunan Kereta Api Borneo (KAB) yang menghubungkan tiga daerah yakni PPU, Kabupaten Paser dan Kutai Barat.
Asisten II Sekretariat Kabupaten PPU, Ahmad Usman saat mengikuti Businnes Gathering Indonesia-Rusia di Kota Balikpapan mengatakan, untuk investasi pembangunan KAB di PPU,
secara kewenangan pihaknya mengaku telah memaksimalkan segala persiapan, diantaranya pengecekan dan penyesuaian lokasi Kawasan Industri Buluminung tersebut dinilai layak atau tidak, ternyata lokasi tersebut cocok untuk KAB.
Lanjut dia, Pemkab PPU juga telah mengurus izin prinsip dan izin lokasi serta penetapan lokasi berdasarkan pertimbangan teknis dari Badan Pertanahan Negara (BPN) yang diajukan sekitar 140 hektare.
Selain itu, panjang rute yang dilalui di tiga daerah tersebut diantaranya, untuk PPU sepanjang 41,4 kilometer, kabupaten Paser 64 kilometer dan Kabupaten Kutai Barat sepanjang 196 kilometer.
"Saat ini mereka sudah membebaskan sekitar74 hektare," ujarnya. Kamis (27/6/2019).
Ia menjelaskan, dari sisi kewenangan Pemerintah PPU terkait lokasi KAB sudah dilakukan. Dan saat ini juga sedang mengkaji kegunaan KAB tersebut,
yang awalnya pihak Rusia menginginkan digunakan hanya untuk mengangkut batu bara saja, tapi kedepan diharapkan dapat pula difungsikan untuk kepentingan lain seperti mengangkut penumpang dan barang lainnya.
"Regulasi ini menjadi kewenangan pusat, sehingga minat investasi itu dapat dipermudah," terangnya.
Sebelumnya, pasca kunjungan Wakil Gubernur Kaltim ke lokasi Kereta Api Borneo (KAB) di Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), nampaknya pemnbangunan tersebut akan dilanjutkan.
Hal tersebut terlihat dengan diadakannya pertemuan antara pemerintah dengan pihak Rusia di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Kamis (27/6/2019).
Bertajuk "Business Gathering Indonesia-Rusia" menjadi follow up kerjasama pemerintah dengan Rusia, pasca diresmikan Presiden pada 2015 lalu dan hingga saat ini belum ada progresnya.
Kepala Bappeda Provinsi Kaltim, Zairin Zain mengatakan, pada prinsipnya kegiatan tersebit untuk menegaskan apakah KAB ini bisa terus atau tidak.
Menurutnya, jika memang tidak dilanjutkan, maka pihaknya akan memberikan arahan lain yang dapat dimasuki seperti ke tehno park atau industri-industri yang mengelola hasil turunan dari batu bara atau sawit yang bisa dijadikan produk untuk dijual.