Andre Rosiade Sebut Prabowo Hanya Pikirkan Bangsa dan Negara, Respon Burhanuddin Muhtadi Terkekeh

Soal rekonsiliasi, Andre Rosiade sebut Prabowo Subianto hanya pikirkan kepentingan bangsa dan negara. Respon Burhanuddin Muhtadi mengejutkan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kiri) usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. 

TRIBUNKALTIM.CO - KPU RI sudah menetapkan pemenang Pilpres 2019, melalui rapat pleno, Minggu (30/6/2019).

Dengan demikian, Pilpres 2019 bisa dikatakan resmi berakhir, lantaran tinggal menunggu upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, periode 2019-2024.

Kini, publik tinggal menunggu langkah rekonsiliasi yang akan dilakukan para elit politik negeri ini.

Terutama Jokowi dan Prabowo yang bertarung di dua edisi Pilpres terakhir.

Soal rekonsiliasi, Wakil Sekretaris Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut Prabowo Subianto hanya memikirkan kepentingan bangsa dan negara.

Mendengar hal itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi lantas terkekeh dan menyinggung budayawan Sudjiwo Tedjo.

Peristiwa tersebut terjadi saat Andre Rosiade dan Burhanuddin Muhtadi hadir sebagai narasumber di Kompas Petang, pada Minggu (30/6/2019).

Mulanya Andre Rosiade membahas soal isu rekonsiliasi Prabowo Subianto dan Jokowi.

"Kalau di sebelah kiri namanya rekonsiliasi, kalau di kami namanya silaturahim," ucap Andre Rosiade dikutip TribunJakarta.com dari tayangan langsung.

Andre Rosiade menerangkan rencana pertemuan Prabowo Subianto dan Jokowi tak hanya beragendakan bagi-bagi kursi atau kekuasaan di pemerintahan.

"Jangan Cindy (nama pembawa acara tersebut re) berpikir pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo itu hanya bicara politik dagang sapi," jelas Andre Rosiade.

Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade saat menemui wartawan setelah acara diskusi di Gedung KOMINFO, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018).
Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade saat menemui wartawan setelah acara diskusi di Gedung KOMINFO, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018). ((KOMPAS.com/Devina Halim))

Ia menilai pertemuan antara kedua tokoh tersebut bertujuan untuk menurunkan tensi politik yang sempat memanas pasca-Pilpres 2019 di kalangan masyarakat.

"Cindy jangan menilai dua tokoh itu bagi-bagi kuasaan, yang harus kita bicarakan itu bagaimana menurunkan tensi dulu," kata Andre Rosiade.

"Bagaimana setiap pendukung move on, Pilpres sudah selesai sudah saatnya kita menatap masa depan,"

"Ini persepsi yang salah, apapun posisi kamu itu juga dibutuhkan bangsa,"

"Kita harus melihat apa sih yang bisa kamu kontribusi untuk perbaikan bangsa," tambahnya.

Andre Rosiade menegaskan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bukanlah pencari jabatan atau kekuasaan di pemerintahan.

Ia juga menilai Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tak terlibat sebuah kasus hukum sehingga tak membutuhkan perlindungan dari sebuah kekuasaan.

"Ini bukan soal bagi-bagi kekuasaan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bukanlah pencari kerja untuk 2024 seperti orang lain," jelas Andre Rosiade.

"Satu lagi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tidak punya kasus hukum sehingga butuh jabatan untuk perlindungan hukum seperti orang lain," tambahnya.

Tiba-tiba Burhanuddin Muhtadi tertawa dan bertanya sosok siapa yang sedang disindir Andre Rosiade.

"Nuduh siapa ini?" tanya Burhanuddin Muhtadi.

Andre Rosiade mengatakan segala keputusan yang akan diambil Prabowo Subianto terkait pertemuan dengan Jokowi ataupun rekonsiliasi hanya demi kepentingan negara dan bangsa.

"Keputusan Pak Prabowo nanti, apapun itu hanya demi kepentingan bangsa dan negara bukan cari-cari jabatan karena kamu tidak pernah zig zag," jelas Andre Rosiade.

Burhanuddin Muhtadi kembali terkekeh, ia lantas mengutip pernyataan dari Sudjiwo Tedjo.

Ia menjelaskan Sudjiwo Tedjo pernah berkata jika ada seseorang yang mengaku melakukan sesuatu demi kepentingan bangsa dan negara maka dirinya akan tertawa paling kencang.

"Kalau saya mengutip Sudjiwo Tedjo kalau ada orang yang ngeklaim orang demi kepentingan bangsa dan negara dia pasti ketawa paling kencang," jelas Burhanuddin Muhtadi.

Pembawa acara Kompas Petang lantas bertanya maksud dari ucapan Burhanuddin Muhtadi.

"Apakah Anda tidak percaya?"

Burhanuddin Muhtadi menjelaskan ia bukannya tak percaya dengan pernyataan Andre Rosiade.

Ia menilai penjelasan Andre Rosiade terkesan ada yang kosong.

Pasangan capres dan cawapres nomor 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menggelar konferensi pers didampingi tim Badan Pemenangan Nasional menyikapi hasil perhitungan suara KPU, di Kertanegara, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Pasangan capres dan cawapres nomor 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menggelar konferensi pers didampingi tim Badan Pemenangan Nasional menyikapi hasil perhitungan suara KPU, di Kertanegara, Jakarta, Selasa (21/5/2019). (WARTA KOTA/ADHY KELANA)

Penilaian Pengamat Atas Ajakan Jokowi ke Prabowo

Pasangan Jokowi-Maruf Amin telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019, oleh KPU RI.

Penetapan ini dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak gugatan pasangan Prabowo-Sandi, seluruhnya.

Seusai penetapan, Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo atau Jokowi mengajak Prabowo-Sandi untuk bersama-sama membangun bangsa.

Sebab, menurut Jokowi, Indonesia adalah negara besar yang tidak bisa dibangun hanya dengan satu dua orang saja.

Pengamat politik Hendri Satrio menilai positif tawaran Jokowi kepada Prabowo dan Sandiaga.

"Itu tawaran positif dari pak Jokowi," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Minggu (30/6/2019).

Ajakan Jokowi itu bisa dimaknai sebagai panggilan untuk kembali bersatu setelah selama Pilpres 2019 tercipta dua kelompok besar pendukung 01 dan 02.

"Sebagai warga negara, sebagai anak bangsa, Jokowi mengajak secara bersama-sama.

Artinya bersatu kembali, lepaskan friksi-friksi yang terjadi selama kompetisi pilpres lalu," jelas Hendri Satrio.

Selain itu, kata dia, bisa dimaknai pula, ajakan Jokowi itu sebagai tawaran untuk bergabungnya koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga ke pemerintahan.

"Ajakan Jokowi itu bisa juga sebagai tawaran untuk membuka diri secara bersama-sama membangun negara.

Dalam arti bisa saja pak Jokowi akan menerima koalisi Prabowo-Sandi untuk masuk dalam pemerintahan," papar Hendri Satrio.

Akan tetapi dia menyarankan tidak demikian yang terjadi.

Jauh lebih baik bagi bangsa ini juga, tetap ada partai-partai politik mengambil posisi sebagai oposisi dari pemerintahan yang terpilih.

"Ajakan itu jauh lebih baik jika Jokowi bisa mengadopsi ide-ide bagus Prabowo-Sandi pada saat kampanye Pilpres lalu.

Jadi bukan sekedar tawaran bagi-bagi kursi Menteri.

Tapi bisa mengadaposi ide-ide bagus dari Prabowo-Sandi untuk membangun bangsa ini kedepannya," katanya

Hendri Satrio menilai rakyat akan sangat dirugikan jika pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin tanpa hadirnya oposisi.

Begini Ungkapan Jokowi dan Maruf Amin Jika Prabowo-Sandi Bersedia Hadir di Acara Pelantikannya

TERUNGKAP, Makna Dibalik Ajakan Jokowi Kepada Prabowo-Sandi untuk Membangun Bangsa

TERBARU Respons Jokowi saat Ditanya Kapan Bertemu Prabowo

"Buat rakyat jika tanpa oposisi tak enak.

Karena tidak ada yang mengawal pemerintahan melalui masukan-masukan kritis yang membangun yang bisa diperankan oleh oposisi," tegasnya.

Demikian juga bagi pemerintahan Jokowi- Maruf Amin akan dipertanyakan jika tanpa ada oposisi.

"Bagaimana menjaga marwahnya demokrasi dan pemerintahan untuk tetap berada di jalur yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, kalau tanpa oposisi? Karena kan tidak ada yang mengkritisi," ujarnya. (*)

SUBSCRIBE OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL

BAGA JUGA

Terpilih Jadi Presiden, Berikut 10 Janji Jokowi yang Patut Ditagih, Ada Internet Anti Lelet

SEJARAH HARI INI: 1 Juli Hari Bhayangkara, Lihat Daftar Kapolri, Siapa Menjabat Paling Singkat?

Berbagi Status di Media Sosial Facebook dan Instagram Story Bisa Dilakukan Pakai WhatsApp

Akan Cerai dengan Song Joong Ki, Song Hye Kyo Tampak Kurus & Menangis, Ini Foto Kebersamaan Mereka

Kelakuan Hotman Paris Kini Ditiru Anak Bungsunya, Beginilah Lagaknya di Depan Kamera

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Gerindra Sebut Prabowo Cuma Pikirkan Bangsa, Burhanuddin Muhtadi: Sudjiwo Tedjo Akan Tertawa Kencang, https://jakarta.tribunnews.com/2019/06/30/gerindra-sebut-prabowo-cuma-pikirkan-bangsa-burhanuddin-muhtadi-sudjiwo-tedjo-akan-tertawa-kencang?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved