Media Sosial

Jurnal Human Computer Studies Sebut WhatsApp Dianggap Mampu Membunuh Rasa Sepi, Ini Alasannya

Beberapa riset mengatakan bahwa terlalu aktif di media sosial, membawa dampak buruk bagi kesehatan mental, seperti timbulnya rasa frustasi dan iri.

Editor: Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Efek penggunaan media sosial bagi Kesehatan mental masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti.

Beberapa riset mengatakan bahwa terlalu aktif di media sosial, membawa dampak buruk bagi kesehatan mental, seperti timbulnya rasa frustasi dan iri.

Namun, media sosial tidak melulu berdampak buruk.

Sebuah studi mengungkap bahwa semakin sering menggunakan WhatsApp setiap hari membuat orang tidak merasa kesepian.

Temuan itu dimuat dalam studi berjudul "Psychosocial Outcomes Associated with Engagement with Online Chat Systems" yang dipublikasikan dalam jurnal Human-Computer Studies.

Lebih banyak waktu yang dihabiskan orang untuk mengakses WhatsApp, akan lebih membuat pengguna merasa dekat dengan teman dan keluarga.

"Mereka juga menganggap hubungan ini menjadi hubungan yang berkualitas," jelas Linda Kaye, profesor di Universitas Edge Hill.

Ilustrasi Chat WhatsApp
Ilustrasi Chat WhatsApp (TribunKaltim.CO/HO)

Semakin erat ikatan pertemanan dan semakin kuat pengguna merasa terafiliasi dengan Grup WhatsApp, mereka akan merasa bahwa harga diri dan kompetensi sosialnya lebih positif.

Kendati grup WhatsApp banyak dikeluhkan karena tak jarang menimbulkan frustasi, penelitian Kaye justru mengatakan bahwa grup WhatsApp mengurangi rasa kesepian.

Iklan WhatsApp akan muncul di fitur status mirip Stories di Instagram dan Facebook.
Iklan WhatsApp akan muncul di fitur status mirip Stories di Instagram dan Facebook. (Kolase TribunStyle)

Penelitian ini menunjukkan bagaimana faktor terkait ikatan sosial menjadi sangat relevan dalam bidang ini.

"Untuk memahami bagaimana penggunaan teknologi yang berhubungan dengan kesejahteraan psikososial," kata Kaye, dilansir KompasTekno dari Gadgets 360, Senin (1/7/2019).

Hal ini memperlihatkan bahwa teknologi sosial seperti WhatsApp, bisa menstimulasi hubungan yang sudah ada dan memberi kesempatan untuk berkomunikasi.

Hal itu bisa meningkatkan aspek kesejahteraan yang positif bagi pengguna," tambah Kaye.

Studi ini melibatkan 200 pengguna yang terdiri dari 158 wanita dan 42 pria dengan rata-rata usia 24 tahun.

Rata-rata responden menghabiskan waktunya untuk mengakses WhatsApp selama 55 menit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: WhatsApp Hindarkan Orang dari Rasa Kesepian", https://tekno.kompas.com/read/2019/07/01/15050087/studi-whatsapp-hindarkan-orang-dari-rasa-kesepian. 
Penulis : Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto

SUBSCRIBE OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL:

BACA JUGA:

Yusril Anggap Tugas jadi Pengacara TKN Berakhir, Begini Nasib Tim Hukum TKN Usai Menang Sidang MK

Andre Rosiade Ungkap Ada Parpol Koalisi Adil Makmur yang Diam-diam Ajukan Proposal ke Jokowi

PPDB Online di Balikpapan, Pendaftaran SMP Membeludak, Orangtua Calon Siswa Sebut Ribet dan Sulit

Beda Fasilitas Dibanding Zaman Gede Widiade Alasan Utama Marko Simic 'Melempem' di Persija

Pembuktian Dokumen Lelang Berujung Pertikaman, Proses Lelang Proyek LPSE-ULP Tetap Lanjut

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved