Soal Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, Wapres Jusuf Kalla Sebut Ada Konsekuensi Jika Tak Dilakukan
Wapres Jusuf Kalla juga menginginkan agar rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo bisa berlangsung. Sebab, ada akibat jika rekonsiliasi tak di gelar
TRIBUNKALTIM.CO - Pesta Demokrasi, Pilpres 2019 sudah selesai.
Indonesia sudah memiliki sosok Presiden dan Wapres terpilih yang akan memmimpin Negara ini periode 2019-2024.
KPU RI sudah menggelar pleno penetapan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.
Kini, berbagai pihak tengah mmengupayakan rekonsiliasi setelah Pilpres 2019.
Yakni memertemukan Jokowi dan Prabowo Subianto, dua kontestan yang bersaing dalam dua Pilpres terakhir.
Setelah penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU akhir pekan lalu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto bisa direalisasikan.
"Rekonsiliasi artinya banyak.
Bersatu kembali sebagai negarawan, harus tetap punya hubungan baik secara kekeluargaan, seperti itu," ujar Jusuf Kalla di kantor wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
Jusuf Kalla mengatakan rekonsiliasi dapat dijadikan contoh baik bagi para pendukung keduanya dalam suasana suhu politik yang cukup panas saat ini.
"Ya tetap perlu (rekonsiliasi), kalau tidak nanti juga tetap bangsa ini terbelah nanti.
Kalau sudah bersatu di atasnya di bawahnya juga akan lebih baik dan lebih muda," kata dia.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mendorong agar Jokowi dan Prabowo dapat merealisasikan rekonsiliasi tersebut.
"Kalau lihat pernyataan pak Prabowo kan sudah menerima dengan baik.
Kalau sudah menerima dengan baik, mestinya tidak ada soal lagi.
Saya kira tinggal tunggu waktu aja, soal waktu," katanya.
