Soal Rebutan Jatah Menteri di Partai Koalisi, Politisi PDIP: Tak elok Diungkap ke Publik
Partai-partai pendukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 saling mmengusulkan jatah menteri. Mmenurut Arteria Dahlan, baiknya tak diungkap ke publik
TRIBUNKALTIM.CO - Jatah kursi Menteri Jokowi, jadi perbincangan hangat setelah rampungnya proses Pilpres 2019.
Diketahui, KPU RI sudah menetapkan pasangan Presiden dan Wapres terpilih, yakni Jokowi-Maruf Amin.
Sejumlah partai koalisi pendukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 pun seolah berebut jatah menteri.
PKB contohnya, yang mengajukan permintaan 10 kursi Menteri Jokowi.
Politikus PDIP Arteria Dahlan menanggapi santai soal PKB yang mengusulkan 10 nama masuk dalam kabinet Jokowi-Maruf.
Menurut Arteria hal itu masih sebatas usulan.
"Pada prinsipnya kan memang semua, saat ini kan masa-masa Pak Jokowi menampung aspirasi semua ketua umum mitra koalisi.
Tapi kita melihat, ya itu kan hanya sebatas usulan," ujar Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta, Rabu, (3/7/2019).
Meskipun demikian menurut Arteria pembentukan kabinet merupakan hak preogatif presiden.
PKB usulkan nama kadernya menjadi menteri Jokowi hanya usulan saja.
PDIP sendiri menyerahkan sepenuhnya postur kabinet kepada Jokowi.
"Apalagi PDIP kita tidak mau menambah beban, menambah pemikiran Pak Jokowi karena memang memilih ini bukan sesuatu hal yang mudah," tuturnya.
Jokowi menurut Arteria telah menyampaikan kriteria orang-orangyang akan duduk di kabinetnya nanti.
Mulai dari harus mempunyai kemampuan manajerial hingga harus memiliki kemampuan eksekutorial.
"Nah ini semua menjadi panduan kita karena Pak Jokowi tegas mengatakan jangan dikotomikan lagi yang namanya politisi dan non politisi dan profesional.
Semuanya serahkan kepada pak Jokowi untuk melakukan penilaian itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Cak Imin mengusulkan 10 nama kepada Jokowi untuk dipertimbangkan menjadi menteri.
Hal tersebut diungkapkan Cak Imin saat dirinya mengajak seluruh pimpinan DPW PKB bersilahturahmi ke Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
"Saya enggak berani berharap tapi berdoa saja, usulin 10 minimal (kader PKB jadi menteri)," kata Cak Imin.
Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi menilai partainya sudah sepantasnya mengusulkan nama menteri lebih dari yang diusulkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Sebab, ia mengklaim partainya mendapatkan perolehan kursi di DPR lebih banyak dibanding partai pimpinan Cak Imin itu.
"Suara Nasdem kan lebih besar dari pada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya Nasdem mengusulkan 11 (nama menteri)," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Kendati demikian, menurutnya tak elok jika pembahasan komposisi menteri diungkap kepada publik.
Ia mengatakan komposisi menteri nantinya akan dibahas bersama Presiden Joko Widodo.
"Nanti dikomunikasikan saja saat rapat dengan Pak Presiden terpilih secara langsung Jadi engga perlu diungkapkan kepada publik," pungkas Anggota Komisi III DPR RI itu.

Teka-teki pembagian jatah kursi menteri akhirnya mulai terungkap.
Seluruh partai koalisi pendukung pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi dan Maruf Amin dipastikan akan mendapat jatah kursi.
Kepastian ini diungkapkan Wakil Presiden terpilih, Maruf Amin.
Ia juga menyebut, nama menteri dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) belum dibicarakan.
Namun, Maruf Amin mengatakan, nama-nama dari partai koalisi pendukung sudah dipastikan untuk masuk kabinet.
"Belum juga (red- nama dari NU), semua belum.
Baru masing masing ingin.
Yang pasti kan dari partai koalisi, itu pasti," kata Maruf Amin saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019) malam.
Meski begitu, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) ini belum bisa memastikan nama dan jumlah kursi menteri untuk partai koalisi.
"Berapa jumlahnya juga belum.
Masing-masing partai koalisi akan diberi berapa, belum. Apa lagi orangnya. Orangnya lebih belum lagi," jelasnya.

Nasdem Ingin 11 Kursi Menteri
Partai pengusung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019 mulai berhitung jumlah kursi menteri.
Dengan berdasarkan perolehan jumlah kursi di DPR antara Nasden dan PKB, maka Partai Nasdem meminta 11 kursi menteri di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin 2019-2024 nanti.
Hal ini disampaikan anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi.
Permintaan Partai Nasdem ini menurut Taufiqulhadi didasarkan pada perbandingan jumlah perolehan kursi antara Nasdem dan PKB di DPR.
Berdasarkan perolehan hasil suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara yang diperoleh PKB sebanyak 13.570.097 suara, sedangkan Nasdem 12.661.792 suara.
Melalui hitung-hitungan metode sainte lague, Nasdem diprediksi mendapat kursi DPR lebih banyak ketimbang PKB.
Dengan jumlah perolehan kursi DPR tersebut, PKB menargetkan dapat 10 jatah kursi menteri.
Oleh karena itu, Taufiq menilai, Partai Nasdem bisa mendapat jatah kursi menteri lebih banyak.
"Pada dasarnya kalau bicara kursi atau perolehan suara, kursi Nasdem lebih tinggi daripada kursi PKB di DPR," ujar Taufiq.
Namun, Taufiq menyebut, belum ada pembicaraan lebih lanjut antara Jokowi dan Nasdem soal nama-nama yang akan diusulkan untuk mengisi kabinet.
Hal ini akan segera dikomunikasikan Partai Nasdem kepada Jokowi.
"Itu nanti dikomunikasikan saja saat rapat dengan presiden terpilih secara langsung. Jadi enggak perlu diungkapkan kepada publik," ujar Taufiq.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menargetkan partainya bisa mendapat 10 kursi menteri apabila pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin terpilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Para ibu kalau kumpul lalu berdoa, doanya manjur. Semoga PKB bisa dapet 10 kursi menteri," kata Muhaimin seusai audiensi PC Muslimat NU di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (27/1/2019), seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan di Kabinet Indonesia Kerja (KIK) saat ini, PKB mendapatkan empat kursi menteri, yakni menteri pemuda dan olahraga (menpora), menteri desa dan daerah tertinggal, menteri tenaga kerja dan transmigrasi (menakertrans), dan menteri riset, teknologi, dan perguruan tinggi (menristek dikti).
Pada kabinet nanti, menurut Muhaimin, PKB berharap mendapatkan menteri di bidang, keuangan, industri dan usaha kecil dan menengah (UKM).
BACA JUGA:
Berikut Tiga Wanita dari Kalangan Milenial yang Berpeluang Jadi Menteri, Satu Sudah Ketemu Jokowi
Bakal Ada Menteri Berusia Muda, Nama Angela Tanoesoedibjo & Tsamara Amany Mengemuka, Bagaimana AHY?
PPP Minta Tambahan Kursi
Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ingin mendapatkan tambahan kursi di pemerintahan Jokowi mendatang.
"PPP ingin portofolio (kursi menteri) bertambah di pemerintahan mendatang," ujar Sekjen PPP Arsul Sani, Selasa (21/5/2019).
Namun, terkait jabatan menteri apa yang akan diberikan untuk PPP, Arsul mengaku akan menyerahkan pada Jokowi.
BACA JUGA:
Sindir Gaya Satu Menteri yang Pidato Bak Presiden, Jokowi: Jangan-jangan Ingin jadi Presiden, Wapres
Blak-blakan Soal Menteri di Kabinetnya, Jokowi: Ya, Bisa Saja Ada Menteri Umur 20-25 Tahun
Diketahui sebelumnya, saat ini PPP telah menyumbangkan satu kadernya yakni Lukman Hakim Syaifuddin.
Lukman menjadi Menteri Agama dalam pemerintahan Jokowi sebelumnya.
Penambahan kursi tersebut menurut Arsul karena pihak PPP telah ikut mengawal kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"PPP masuk sebagai partai yang pertama-tama mendeklarasikan dukungan kepada pak Jokowi," ujar Arsul Sani. (*)
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Dinikahi Bule, Wanita Ini Tak Tahu Suaminya Penjahat, Terungkap Gara-gara Jadi Penjual Ayam Bakar
Geger Kabar Pernikahan Sedarah, Pihak Keluarga Ungkap Terjadi di Balikpapan Kalimantan Timur
Aksi Jokowi di Pesawat Kepresidenan Buat Pramugari Kaget, Sebut Pejabat Pertama yang Lakukan Itu
Dulu Bersatu, Sekarang Andre Rosiade dan Faldo Maldini Justru Berdebat Panas Soal Rekonsiliasi
Ditantang Makan Gecko, Pria Ini Meninggal Dunia 10 Hari Kemudian, Urine Hitam, Muntah Cairan Hijau
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKB Usulkan Jatah 10 Menteri, Ini Jawaban PDIP, http://www.tribunnews.com/nasional/2019/07/04/pkb-usulkan-jatah-10-menteri-ini-jawaban-pdip?page=all.