Berita Nasional Terkini
Soal Dugaan Minyak Babi di Nampan MBG, Istana Sebut Belum Ada Bukti, Menag Janji Tindak Lanjuti
Soal dugaan minyak babi di nampan Makan Bergizi Gratis (MBG), istana sebut belum ada bukti, Menteri Agama janji tindak lanjuti.
TRIBUNKALTIM.CO — Ramai isu nampan untuk menyajikan makanan di program Makan Bergizi Gratis (MBG), pihak istana pun angkat bicara.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menegaskan bahwa pemerintah belum menemukan bukti terkait dugaan penggunaan minyak babi dalam nampan dapur program MBG.
MBG adalah program pemerintah Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan ibu hamil.
Program yang diluncurkan pada awal Januari 2025 ini menyasar siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di seluruh Indonesia.
Tak hanya Hasan, Menteri Agama Nasaruddin Umar pun memberi tanggapan terkait isu ini.
Baca juga: Heboh Nampan Makan Bergizi Gratis Diduga Mengandung Minyak Babi, Apa Penjelasan BGN?
Hasan menyatakan isu tersebut masih bersifat spekulatif dan siap diuji secara ilmiah jika diperlukan.
“Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM, bisa diuji di laboratorium independen. Kita bisa uji kok,” kata Hasan di kantornya, Selasa (26/8/2025).
Hasan menyebut bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi nampan MBG mengandung bahan yang tidak halal.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu sensitif yang belum terverifikasi.
“Itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa,” ujarnya.
Isu ini awalnya mencuat setelah investigasi IBP di sejumlah pabrik di Chaoshan, China, menemukan bahwa nampan stainless steel tipe 201—yang disebut digunakan secara ilegal untuk makanan—mengandung kadar mangan tinggi dan rentan berkarat.
Di China sendiri, material non-pangan itu sudah dilarang penggunaannya untuk makanan.
Larangan itu dibuat karena material tersebut mengandung mangan yang tinggi dan sangat rentan berkarat jika terkena cairan asam.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Serap Rp335 Triliun di 2026, Lampaui Anggaran Kesehatan dan Pertahanan
Paparan mangan berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, hati, ginjal, dan sistem saraf pusat.
Di samping itu, temuan investigasi yang lebih menjadi sorotan, terutama bagi umat Islam adalah indikasi penggunaan minyak babi atau lard oil sebagai campuran pelumas industri dalam proses pembuatan nampan stainless steel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.