Satu Keluarga Tercebur di Sungai Sangatta Saat Naik ke Ponton, Begini Kesaksian Sang Pemilik Ponton

Kabar duka cita datang dari daerah Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta.

Penulis: Ilo | Editor: Januar Alamijaya

TRIBUNKALTIM.CO, - Kabar duka datang dari Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 

Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta saat mengenakan sepeda motor.

Kejadian ini terjadi pada Kamis (4/7/2019) pagi, di saat banyak orang sedang beraktivitas menjalani keseharian. 

Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta, Kalimantan TImur, hingga berita ini dikabarkan oleh Tribunkaltim.co sejauh ini, keberadaan sang anak sebagai korban masih misterius. 

Kejadian in membuat heboh di masyarakat setempat.

Peristiwa Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta ini bermula, saat sepeda motor yang dikendarai Sudar usai 33 tahun, memboncengi istrinya dan anaknya bernama Wayu Setiawan yang masih menginjak usia 6 tahun. 

Pas waktu itu, Sudar bersama-sama istri dan anak naik motor bebek Yamaha Jupiter, akan naik ke ponton di daerah Dermaga ponton nomor tiga kawasan Sangatta Lama, Kecamatan Sangatta Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Tujuan Sudar dan keluarga naik ponton dengan memakai sepeda motor ingin seberangi Sungai Sangatta. Masyarkat setempat setiap kali ingin ke daratan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan mesti naik ponton, armada perahu rakit kayu yang mengantarkan ke seberang. 

Sejauh ini penghubung daratan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan bukan jembatan yang bisa langsung dilewati pejalan kaki maupun kendaraan umum. Jembatan belum terbangun sejak lama, hanya sebatas baru wacana pembangunan. 

Setiap akan seberangi Sungai Sangatta, warga pun harus terpaksa naik transportasi ponton

Namun apa yang terjadi pada keluarga Sudar, berniat ingin seberangi Sungai Sangatta menggunakan sepeda motor pakai ponton, celaka yang didapat, Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta.

Momen Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta ini pun jadi pusat perhatian, ada beberapa orang sigap segera menolong. Sudar dan istrinya yang sempat ikut tercebur ke Sungai Sangatta sempat selamat, tetapi anaknya sejauh ini yang ikut terjatuh pun tidak tahu rimbanya. 

Sepeda motor Yamaha Jupiter yang dikendarai ikut tercebur dan akhirnya bisa dievakuasi berkat bantuan berbagai pihak. 

Saat ditemui Tribunkaltim.co, Sakti, saksi mata yang juga warga setempat, ungkapkan, kejadian Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta bermula saat akan naik ke ponton.

"Saya lihat motornya sudah di rem, tapi masih bergerak maju. Hingga ke pinggir dermaga ponton dan akhirnya tercebur. Si ayah langsung berenang," ungkapnya.

Sang istri sempat juga ikut tercebur dan tenggelam namun masih bisa berusaha memunculkan diri di Sungai Sangatta tak terseret arus deras yang jauh dari dermaga ponton, di Sungai Sangatta

Berbeda halnya dengan nasib sang anak, Wahyu, tidak terlihat batang hidungnya. Jelas saja pasangan suami istri ini masih was-was meski selamat dari alam liar Sungai Sangatta.

Sang Ayah begitu bisa selematkan diri, sempat menceburkan diri lagi ke Sungai Sangatta, berenang melacak keberadaan anaknya dan motornya yang masih raib. 

Jejeak keberadaan sang anak belum ditemukan, sang ayah pun sedih yang mendalam, begitu pun sang ibu, hanya bisa sedih menangis di pinggiran Sungai Sangatta, sambil menjulurkan tangannya ke arah Sungai Sangatta.

Warga yang melihat kesediah Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta tersebut, ikut prihatin. Sepasang suami istri ini pun sempat ditenangkan oleh warga setempat dan beberapa petugas, lalu diupayakan untuk dievakuasi ke tempat yang jauh dari dermaga ponton Sungai Sangatta tersebut. 

Selain itu, ditempat yang sama, Tribunkaltim.co mencoba bersua dengan sang operator ponton di dermaga Sungai Sangatta, tempat kejadian Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta

Namanya, Akbar, yang menuturkan kepada Tribunkaltim.co, peristiwa Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta petaka yang tidak diduga berbagai pihak. 

Menurut Akbar, sebelum Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta, posisi armada ponton belum terlalu rapat di dermaga ponton tetapi si pengemudi sepeda motor Yamaha Jupiter berusaha cepat-cepat bisa naik berada di ponton

Belum waktu yang pas, di pengemudi sepeda motor nekat ke ponton dan akhirnya terjadilah bencana, kejadian Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta.  

 “Saya berusaha menarik ponton agar lebih rapat ke dermaga agar motor bisa langsung naik ke atas ponton. Tapi, motor malah kebablasan masuk ke Sungai Sangatta bersama pengendara dan penumpangnya,” ungkap Akbar, menceritakan kronologis waktu itu.

Kisah Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta tersebut sangat menyedihkan, pihak pemerintah daerah setempat pun angkat bicara. Dan warga setempat pun memberikan aspirasi agar segera dibangun infrastruktur jembatan yang melewati Sungai Sangatta supaya ada penghubung antara daratan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

Warga Ingin Segera Ada Jembatan

Pemkab Kutim pun berupaya mewujudkan keinginan tersebut. Lokasi pembangunan jembatan sudah ditentukan.

Bahkan kontraktor yang akan membangun jembatan tersebut sudah ada.

Namun hingga kini progres proyek multi years tersebut belum ada kemajuan.

Dengan terjadinya peristiwa tenggelam akibat tercebur ke sungai.

Warga kembali mempertanyakan rencana pemerintah membangun jembatan penghubung.

Agar tidak memakan korban lagi.

Sempat ada rencana pembangunan jembatan penghubung kawasan Sangatta Lama dan Sangatta Seberang saat peninjauan oleh Bupati Ismunandar beberapa waktu lalu.

Kalau sudah ada jembatan, warga yang mau menyeberang ke Pasar Sangatta Seberang tak perlu lagi naik ponton.

Memang, ada jalan lingkar dan jembatan Kampung Kajang, tapi warga harus memutar jauh.

"Beda kalau lewat Sangatta Lama, tinggal nyeberang tak sampai 10 menit sudah sampai,” ujar Santi, kepada Tribunkaltim.co, warga yang mengaku hampir setiap hari memanfaatkan jasa ponton untuk ke Pasar Sangatta Lama.

Progres pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan hingga pertengahan 2019 ini memang belum berprogres.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur, Aswandini Eka Tirta melalui Kasi Perencanaan Teknis, Asran Lode, mengatakan, sampai saat ini progres pembangunan masih dalam tahap negoisasi antara pemerintah dengan pemilik lahan.

“Masih alot perundingan ganti ruginya. Pemerintah sudah menawarkan harga Rp 100 juta per bangunan, tapi menurut warga jumlah itu terlalu rendah," ujarnya.

Selain itu, ganti rugi juga dituntut oleh pemilik ponton yang selama ini beroperasi di Sungai Sangatta.

"Sekitar Rp 1 miliar per ponton. Karena menurut mereka bisnis ponton akan mati setelah ada jembatan,” ungkapnya.

Sampai saat ini, menurut Asran, pihaknya masih mencari solusi terhadap enam rumah di Sangatta Utara dan satu rumah di Sangatta Selatan yang bakal terkena gusuran proyek jembatan.

Pasalnya, kalau di atas Rp 100 juta, juga berat. Karena ganti rugi hanya berlaku pada bangunan saja.

Untuk lahan tidak ada. Karena mereka membangun di bantaran sungai yang sesuai aturan tidak boleh untuk mendirikan rumah.

“Jarak boleh tidaknya membangun rumah di dekat sungai adalah minimal 50 meter dari bibir sungai,” ujarnya.

Ada perisitiwa Satu keluarga tercebur di Sungai Sangatta Kabupaten Kutai Timur atau Kutim tersebut jelas menjadi pelajaran penting, akan pentingnya keberadaan infrastruktur seperti jembatan sebagai perangkat pendukung kelancaran arus lalu-lintas.

(Tribunkaltim.co/BudiSusilo)

Subscribe Official YouTube Channel:

Tak Ada Akta Nikah, Kepala Kemenag Hakimin Sebut Pernikahan Sedarah tak Resmi dan Penghulunya Ilegal

Pilihan Pertama SBMPTN 2019 Diprioritaskan, Nilai UTBK Tinggi Bisa Kalah dengan yang Lebih Rendah

TERUNGKAP Alasan Tukang Bubur Bunuh Bocah 8 Tahun di Bak Mandi, Pelaku Serahkan Diri karena Dihantui

Sering Gunakan Makeup Tebal, Begini Wajah Barbie Kumalasari Tanpa Riasan Wajah

Song Hye Kyo Beri Kabar Gembira di Tengah Perceraiannya, tapi Agensi Tak Beri Jawaban Soal Kehamilan

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved