PPDB Online
Sekolah Terima Siswa di Bawah 6 Tahun, Disdikbud Balikpapan Bertindak, Bakal Beri Sanksi Seperti Ini
Ini menghindari tindakan kecurangan yang dapat merugikan banyak pihak dalam proses PPDB Online, khususnya pada PPDB Online tingkat Sekolah Dasar
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
Sempat terjadi gangguan server sehingga warga tak bisa mengimput data untuk verifikasi sekolah anaknya, Selasa (2/7/2019).
Demikian diungkapkan Kepala Sekolah SMA Negri 1 Balikpapan Imam Sujai kepada Tribunkaltim.co.
Hari ini sekitar pukul 11,00 Wita ada gangguan, mengenai jaringan server dari penyedia jasa.
Trabel itu karena ada gangguan disalah satu tempat yang tidak tersambung.
"Maka akan mengganggu sistem yang lainnya. Sehingga semuanya terganggu," kata Imam.
Dari penyedia jasa jaringan berjanji hari ini sekitar pukul 14.00 Wita akan selesai.
Dengan adanya gangguan itu warga tidak bisa melakukan verifikasi data.
Sehingga dilakukan dengan manual.

Namun, sekolah tidak gelisah, panitia menerima dulu semua data siswa.
Setelah itu diberikan kertas bukti serah terima berkas.
"Besok bisa diambil langsung dengan verifikasinya," kata Imam Sujai.
Disampaikan Kepsek SMA Negeri 1 Balikpapan, untuk data kemarin.
Hari pertama PPDB 2019 ada 312 siswa yang sudah diverifikasi.
Hari ini sudah nambah lagi, karena adanya gangguan ini kami tidak bisa mengecek.
"Tapi data tidak akan hilang, dijamin data tidak kemana-mana, hanya sistem penerimaan pada verifikasi yang gangguan," katanya.
Imam Sujai menyebutkan, untuk proses PPDB Online di Balikpapan hari kedua awalnya berjalan normal.
Namun ada kendala pada pukul 11.00 Wita.
"Tadi pagi berjalan normal sampai pukul 11.00 Wita. Kami sudah koordinsi di grup, server akan normal diperkirakan pukul 14.00 Wita," ujarnya.
Sejauh proses PPDB Online di Balikpapan ini, ada beberapa yang dikeluhkan warga.
Pertama keluhannya orang tua rata-rata sistem zona yang belum bisa diterima.
Padahal keinginan Pemerintah, membuat sistem zonasi itu untuk upaya menyamaratakan sekolah.
Sehingga tidak ada sekolah favorit, dan tidak ada sekolah yang unggul.
"Hanya saja, ada sisi yang diperbaiki sekolah, dalam waktu dekat harus memperbaiki semua pendidikan kita.
Sehingga tidak ada lagi pembeda antara sekolah A dan B," kata Imam Sujai.
Makanya, lanjut Imam Sujai, tujuan zona itu semua sekolah sama.
Sumber Daya Manusia gurunya sama, kurikulumnya sama.
"Memang itu pekerjaan tidak gampang. Pertama meningkatkan fasilitas sekolah, ada mungkin sekolah yang baru, terutama Sekolah yang baru kekurangan fasilitas," tegasnya.
Dan kedua, Sumber Daya Manusia guru yang terus harus ditingkatkan.
Meningkatkan SDM guru bukan tanggung jawab pemerintah saja. Tapi sebagai guru harus mampu meng-upgradate tuntutan yang dihadapi.
"Kalau Pemerintah sudah melaksanakan itu, kemauan dan kemampuan guru sudah setara. Insya Allah anak sekolah yang di Bagian Timur atau Barat dengan sekolah yang di kota sama," tuturnya.
"Tergantung layanan akademik di masing-masing sekolah," ujarnya.
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Tak Ada Akta Nikah, Kepala Kemenag Hakimin Sebut Pernikahan Sedarah tak Resmi dan Penghulunya Ilegal
Pilihan Pertama SBMPTN 2019 Diprioritaskan, Nilai UTBK Tinggi Bisa Kalah dengan yang Lebih Rendah
TERUNGKAP Alasan Tukang Bubur Bunuh Bocah 8 Tahun di Bak Mandi, Pelaku Serahkan Diri karena Dihantui
Sering Gunakan Makeup Tebal, Begini Wajah Barbie Kumalasari Tanpa Riasan Wajah
Song Hye Kyo Beri Kabar Gembira di Tengah Perceraiannya, tapi Agensi Tak Beri Jawaban Soal Kehamilan