PPDB Online
Sekolah Terima Siswa di Bawah 6 Tahun, Disdikbud Balikpapan Bertindak, Bakal Beri Sanksi Seperti Ini
Ini menghindari tindakan kecurangan yang dapat merugikan banyak pihak dalam proses PPDB Online, khususnya pada PPDB Online tingkat Sekolah Dasar
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN -Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menegaskan agar sekolah yang ada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, melaksanakan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Hal itu dilakukan untuk menghindari tindakan kecurangan yang dapat merugikan banyak pihak dalam proses PPDB Online, khususnya pada PPDB Online tingkat Sekolah Dasar (SD).
Hal itu sesuai dengan Permendikbud Nomor 51 tahun 2018 tentang aturan pelaksanaan PPDB, disyaratkan usia calon peserta didik yang diterima minimal 6 tahun terhitung 1 Juli tahun berjalan.
Kepada Tribunkaltim.co, Kepala Disdikbud Balikpapan, Muhaimin menegaskan pemberian sanksi tegas kepada sekolah yang melanggar peraturan dalam Permendikbud 51 tahun 2018 tentang aturan PPDB Online.
"Saya sudah sering ingatkan ke sekolah - sekolah, akan ada sanksi tegas jika ditemukan menerima siswa di bawah 6 tahun, dan itu jelas aturannya dalam Permendikbud," kata kepala Disdikbud kota Balikpapan, Muhaimin pada Jumat (5/7/2019) pagi.
Sanksi tegas tersebut lanjut Muhaimin ada tiga, diantaranya mulai dari pengurangan dana BOS, penundaan tunjangan sertifaksi guru dan penuruan akreditasi sekolah," lanjutnya
"Sanksi yang diberlakukan tidak hanya bagi sekolah negeri, namun juga swasta. Kalau terbukti bisa diturunkan akreditasinya," terangnya.

Hal ini dilakukan untuk memberikan jaminan terhadap pelaksanaan amanat dalam program pendidikan nasional, yakni batas minimal pada usia anak untuk bersekolah adalah 6 tahun.
"Secara psikologis, anak yang cukup masuk sekolah adalah usia 6 tahun agar bisa mengikuti materi pelajaran," jelasnya.
Sisi lainnya, ada ratusan orang tua calon siswa baru memadati ruang pendaftaran SMK Negri 2 Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Para orang tua harus menunggu berjam-jam untuk mencabut berkas pada pendaftaran PPDB Online di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (4/6/2019).
Jumati salah satu orang tua siswa yang ditemui Tribunkaltim.co mengatakan, sudah menunggu dari pukul 07.00 Wita hingga siang hanya untuk mencabut berkas anaknya.
Awalnya ibu berhijab hitam ini ikut pendaftaran anaknya di SMK Negeri 2 Balikpapan.
Padahal nilai anaknya mendapat poin 60.
Namun, tidak diterima di SMK Negeri 2 Balikpapan karena nilai yang dimiliki tak sampai dengan jurusan yang dituju.
"Saya ini dari hari pertama sampai sekarang, sudah tiga hari disini. Ini akhirnya cabut berkas, mau coba ke SMA, binggung sama PPDB Online di Balikpapan, sampai sekarang belum dapat sekolah," kata Jumiati.
Sementara itu, Muhlis Ketua PPDB Online di Balikpapan, sekaligus Guru Produktif Sekretaris SMKN Balikpapan mengatakan, mulai pendaftaran umum sampai saat ini tidak berjalan dengan lancar karena penyebabnya adalah server tidak berfungsi dengan baik.
"Benar-benar kacau server tahun ini, semoga bisa segara diatasi. Tahun lalu gangguan tapi kami bisa menginput. Namun, ini semua gangguan, jumlah kuota berubah-ubah," kata Muhlis

Selain itu, kendalanya disistem online ini sendiri fasilitas mengakses jurusan tidak ada
"Yang kita rasakan di SMK 2 Balikpapan sampai hari ini masyarakat sangat bingung. Karena tidak ada kepastian anak-anaknya diterima dijurusan mana," katanya.
Baru hari ini pukul 08.00 Wita server bisa diakses atau dibuka, namun sekarang jaringan masih error.
Hingga hari ini sudah ada 1.000 lebih orang yang mendaftar.
Semua itu server yang mengatur, kuota yang disiapkan tidak sesuai dengan apa yang ada di server online.
Misalnya kuota perkelas ada 32 namun diserver muncul 36. Selain itu jumlah rombel tak sesuai dengan yang ada.
Di SMK N 2 Balikpapan membuka 11 rombel, dengan 358 siswa, dengan 7 jurusan.
"Kita sebagai panitia melayani masyarakat dengan setinggi-tingginya, menampung semua aspirasi untuk masyarakat," tuturnya.
Sehingga membuka tiga yakni loket pengaduan, loket penghapusan data, dan loket pendaftaran.
Sehari sebelumnya, proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Online di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur untuk tahun 2019 tingkat SMA dan SMK sudah berlangsung.
Kali ini PPDB Online di Balikpapan, Kalimantan Timur hari ini terpaksa terhambat.
Pengamatan Tribunkaltim.co, karena adanya sistem server atau jaringan yang mengalami gangguan (error), Rabu (3/7/2019).
Para orang tua siswa terpaksa harus menunggu berjam-jam, dengan waktu yang tak jelas karena belum bisa mendaftarkan buah hatinya ke sekolah yang dituju.
Di SMK Negri 3 Balikpapan contohnya, dari Pantauan TribunKaltim.co, para orang tua menunggu dengan santai kebijakkan dari sekolah untuk menginput data anaknya
Dikomfirmasi melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan (Wakasis) Adik Sujarno mengatakan, saat ini sekolah tidak bisa ambil keputusan sendiri, harus mengikuti Dinas Pendidikan Provinsi. Sekolah hanya menunggu arahan.
"Kalau mau lanjut kami akan lanjut. Namun, kalau misalkan ada penambahan hari kita mengikuti saja. Kita masih menunggu sampai pukul 13.00 Wita. Kalau masih bisa dibuka kita akan lanjut menginput data terus," kata Adik Sujarno.
Menurutnya, dihari pertama pendaftaran PPDB Online di Balikpapan kemarin ada sekitar 400 siswa yang terverifikasi, setelah itu server gangguan dan tidak bisa menginput data.
"Hari kedua pun sama, server kembali gangguan, hanya sekitar 15 menit bisa menginput. Server ini pengembangnya dari Bandung," katanya.

SMK 3 Negri Balikpapan akan berkoordinasi dengan sekolah lain, apakah menerima berkas lebih dulu, atau tidak.
"Hambatannya hanya server, kalau server beres kita meng-input sebentar saja, semua sekolah SMK dan SMA se-Kaltim," ujarnya.
"Kami akan melihat waktu dulu 5 sampai jam 13.00 Wita nanti. Kita tidak tahan berkas karena tidak bisa mengecek nilai terendah. Kami takutnya orang tua murid asal daftar, sehingga tidak memperdulikan tambahan poin 60 untuk pilihan pertama," ujar Adik.
Disampaikan Adik, ingin sebagian orang tua menitip berkas sehingga ketika server baik langsung di input. Namun, Sekolah mengarahkan untuk melihat website dulu.
"Apakah ada tambahan nilai. Manfaatkan dulu yang poin 60 itu. Karena kalau kita langsung input, dan tidak menanyakan nilai kepada orang tua akan repot lagi," katanya.
SMK Negri 3 Balikpapan membuka 14 rombel dengan 32 Siswa perkelas dan 6 jurusan. Total ada 448 siswa.
Sehari sebelumnya pun, proses terselenggaranya PPDB Online di Balikpapan kali ini dikabarkan mengalami gangguan. Ini terjadi dalam PPDB Online di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Satu hal yang janggal, PPDB Online di Balikpapan ini mengalami gangguan saat akan dilakukan verifikasi data PPDB Online.
Pihak yang masuk dalam bagian PPDB Online di Balikpapan ini pun menjelaskan, satu di antaranya dari kepala sekolah negeri di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hari kedua pendaftaran peserta didik baru atau PPDB Online di Balikpapan ini tak berjalan mulus.
Sempat terjadi gangguan server sehingga warga tak bisa mengimput data untuk verifikasi sekolah anaknya, Selasa (2/7/2019).
Demikian diungkapkan Kepala Sekolah SMA Negri 1 Balikpapan Imam Sujai kepada Tribunkaltim.co.
Hari ini sekitar pukul 11,00 Wita ada gangguan, mengenai jaringan server dari penyedia jasa.
Trabel itu karena ada gangguan disalah satu tempat yang tidak tersambung.
"Maka akan mengganggu sistem yang lainnya. Sehingga semuanya terganggu," kata Imam.
Dari penyedia jasa jaringan berjanji hari ini sekitar pukul 14.00 Wita akan selesai.
Dengan adanya gangguan itu warga tidak bisa melakukan verifikasi data.
Sehingga dilakukan dengan manual.

Namun, sekolah tidak gelisah, panitia menerima dulu semua data siswa.
Setelah itu diberikan kertas bukti serah terima berkas.
"Besok bisa diambil langsung dengan verifikasinya," kata Imam Sujai.
Disampaikan Kepsek SMA Negeri 1 Balikpapan, untuk data kemarin.
Hari pertama PPDB 2019 ada 312 siswa yang sudah diverifikasi.
Hari ini sudah nambah lagi, karena adanya gangguan ini kami tidak bisa mengecek.
"Tapi data tidak akan hilang, dijamin data tidak kemana-mana, hanya sistem penerimaan pada verifikasi yang gangguan," katanya.
Imam Sujai menyebutkan, untuk proses PPDB Online di Balikpapan hari kedua awalnya berjalan normal.
Namun ada kendala pada pukul 11.00 Wita.
"Tadi pagi berjalan normal sampai pukul 11.00 Wita. Kami sudah koordinsi di grup, server akan normal diperkirakan pukul 14.00 Wita," ujarnya.
Sejauh proses PPDB Online di Balikpapan ini, ada beberapa yang dikeluhkan warga.
Pertama keluhannya orang tua rata-rata sistem zona yang belum bisa diterima.
Padahal keinginan Pemerintah, membuat sistem zonasi itu untuk upaya menyamaratakan sekolah.
Sehingga tidak ada sekolah favorit, dan tidak ada sekolah yang unggul.
"Hanya saja, ada sisi yang diperbaiki sekolah, dalam waktu dekat harus memperbaiki semua pendidikan kita.
Sehingga tidak ada lagi pembeda antara sekolah A dan B," kata Imam Sujai.
Makanya, lanjut Imam Sujai, tujuan zona itu semua sekolah sama.
Sumber Daya Manusia gurunya sama, kurikulumnya sama.
"Memang itu pekerjaan tidak gampang. Pertama meningkatkan fasilitas sekolah, ada mungkin sekolah yang baru, terutama Sekolah yang baru kekurangan fasilitas," tegasnya.
Dan kedua, Sumber Daya Manusia guru yang terus harus ditingkatkan.
Meningkatkan SDM guru bukan tanggung jawab pemerintah saja. Tapi sebagai guru harus mampu meng-upgradate tuntutan yang dihadapi.
"Kalau Pemerintah sudah melaksanakan itu, kemauan dan kemampuan guru sudah setara. Insya Allah anak sekolah yang di Bagian Timur atau Barat dengan sekolah yang di kota sama," tuturnya.
"Tergantung layanan akademik di masing-masing sekolah," ujarnya.
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Tak Ada Akta Nikah, Kepala Kemenag Hakimin Sebut Pernikahan Sedarah tak Resmi dan Penghulunya Ilegal
Pilihan Pertama SBMPTN 2019 Diprioritaskan, Nilai UTBK Tinggi Bisa Kalah dengan yang Lebih Rendah
TERUNGKAP Alasan Tukang Bubur Bunuh Bocah 8 Tahun di Bak Mandi, Pelaku Serahkan Diri karena Dihantui
Sering Gunakan Makeup Tebal, Begini Wajah Barbie Kumalasari Tanpa Riasan Wajah
Song Hye Kyo Beri Kabar Gembira di Tengah Perceraiannya, tapi Agensi Tak Beri Jawaban Soal Kehamilan