Progres SOA Barang Capai 70 Persen, Medan Distribusi Jadi Tantangan
rata-rata realisasinya untuk SOA barang ke pedalaman sudah mencapai 70 persen. Sedangkan untuk realisasi keuangannya mencapai 60 persen.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Realisasi subsidi ongkos angkut (SOA) barang ke wilayah perbatasan oleh Disperindagkop Kalimantan Utara rata-rata realisasinya sudah mencapai 70 persen. Sedangkan untuk realisasi keuangannya mencapai 60 persen.
Kepala Disperindagkop Kalimantan Utara melalui staf Perdagangan Dalam Negeri Ferry Rayan mengatakan, capaian tersebut cukup menggembirakan.
Namun ukurannya bukan karena realisasi yang tinggi, tetapi niat Pemprov Kalimantan Utara untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bisa berjalan cukup lancar.
"Memang ada beberapa tantangan yang kita alami, seperti sulitnya menembus daerah-daerah pedalaman melalui sungai yang berbatu-batu dengan arus yang kuat.
Tetapi tantangan itu semakin membuat kita bersemangat," kata Ferry kepada Tribunkaltim.co, Senin (8/7/2019).
Distribusi barang ke Pujungan dan Bahau Hulu Kabupaten Malinau misalnya, memakan waktu 12 perjalanan lewat sungai menggunakan long boat, dengan kapasitas muatan setiap kali pengangkutan bervolume 6 ton.
"Itu kita berangkatnya dari Tanjung Selor. Kalau berangkat dari Malinau, lebih jauh lagi," sebutnya.
Distribusi ke Pujungan dan Bahau Hulu sudah berjalan 50 persen dan realisasi keuangannya mencapai 30 persen dari alokasi anggaran masing-masing Rp 1,9 miliar.
Pengakutan melalui jalur udara ke Long Bawan, Krayan misalnya, realisasi fisiknya mencapai 50 persen dan keuangan 23 persen.

Adapun pengiriman ke Lumbis (Nunukan) sudah mencapai 75 persen dan keuangan 60 persen.
Adapun rute Nunukan-Seimanggaris sudah berjalan 90 persen dengan realisasi keuangan mencapai 60 persen.
Ferry mengatakan, kegiatan SOA Barang akan berakhir pada bulan November mendatang. Belum dapat dipastikan adanya penambahan kegiatan pada APBD Perubahan 2019 ini.
"Kalau memang tidak ada mengajukan addendum, berarti kita cukupkan November. Kalau ada pengajuan, kita lihat lihat, kalau bisa dipenuhi kita dipenuhi.
Kita juga melihat alam apakah banjir atau tidak. Karena memang pendistribusian betul-betul tergantung kondisi alam," ujarnya.
Untuk diketahui, jenis barang yang diangkut mencakup bahan-bahan pokok, perlengkapan sekolah murid dan siswa di perbatasan, termasuk alat-alat keperluan dapur masyarakat.