132 Mahasiswa Stiper Kutim Siap Menuju Sandaran, KKN di Kecamatan Terpencil

"Harapan kami, apa yang diperoleh di bangku kuliah, potensi diri yang dimiliki, bisa diaplikasikan di masyarakat, terutama di kecamatan terpencil"

Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, MARGARET SARITA
Pembekalan mahasiswa KKN Stiper Kutai Timur oleh Wakil Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang ST MM 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA – Tak kurang dari 132 mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Kutai Timur bersiap menuju Kecamatan Sandaran, untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Selasa (9/7), ratusan mahasiswa tersebut mendengarkan pembekalan yang diberikan Wabup Kasmidi Bulang.

Mengangkat tema Kerja Nyata Pengabdian Mahasiswa (Pandawa) dalam peningkatan nilai tambah komoditas daerah dengan terapan inovasi agroindustri dan agribisnis.

Pembekalan diberikan untuk menambah wawasan dan informasi tentang pembangunan di desa dan kecamatan yang akan dituju.

Dengan harapan para mahasiswa mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada di tempatnya mengabdi.

“Santiaji KKN Stiper Kutim digelar dua hari sampai Rabu (10/7). Kemudian menurut rencana akan dilepas keberangkatannya Kamis (11/7),” ungkap Rektor Stiper Kutim Prof Juremi.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Kasmidi Bulang mengatakan kegiatan KKN terutama di kawasan pesisir terjauh, bermanfaat bagi masyarakat setempat.

"Harapan kami, apa yang diperoleh di bangku kuliah, potensi diri yang dimiliki, bisa diaplikasikan di masyarakat, terutama masyarakat di kecamatan terpencil," ujar Wabup Kasmidi Bulang.

Wabup Kasmidi Bulang mempersilakan para mahasiswa KKN membuat program yang bermanfaat bagi masyarakat setempat, kemudian diajukan kepada pemerintah untuk menjadi cikal bakal pembangunan di daerah tersebut. Berbaur dengan masyarakat agar betah di tengah warga.

Baca Juga;

Hakim Nyatakan Habib Bahar bin Smith Bersalah Aniaya Dua Remaja, Divonis Tiga Tahun Penjara

Kasus DBD di Balikpapan Mengkhawatirkan, DPRD Minta DKK Gerak Cepat

“Program yang diusulkan mungkin tidak besar-besar, seperti perbaikan jalan, pembuatan tempat sampah, pengembangan tanaman obat di pekarangan rumah, dan lainnya, tetapi bisa menciptakan kegotongroyongan di daerah,” ungkap Wabup Kasmidi Bulang.

Sehingga diharapkan saat lulus sarjana nanti bisa berbuat lebih bagi Kutai Timur. Minimal memiliki gambaran apa yang hendak dituju setelah lulus nanti. (sar)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved