Kasus DBD di Balikpapan Mengkhawatirkan, DPRD Minta DKK Gerak Cepat
Belakangan ini, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan menjadi penyakit yang harus di waspadai.
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Belakangan ini, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan menjadi penyakit yang harus di waspadai. Pasalnya Jumlah korban meninggal akibat DBD di kota ini terus bertambah.
Berdasarkan data, hingga saat ini sudah delapan orang yang kehilangan nyawanya akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut dan terbaru anak berusia 11 tahun, warga Kelurahan Gunung Samarinda, Kecamatan Balikpapan Utara.
Kasus DBD ini juga mendapat tanggapan dan respon serius dari DPRD Kota Balikpapan.
Bahkan, Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Mieke Henny mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan terkait penanganan kasus DBD di Balikpapan.
"DKK harus gerak cepat dalam penanganan. Ini agar jumlah kasus maupun korban yang meninggal tidak terus bertambah," ujarnya.
Ia juga meminta DKK dan masyarakat harus saling memahami, karena demam yang terjadi pada anak-anak cukup susah diagnosa gejalanya.
"Kemungkinan terburuk, salah satunya adalah si anak terjangkit DBD. Apakah demam karena mau batuk pilek, apakah penyakit lain, atau justru karena demam berdarah," ungkapnya.
Dirinya mengingatkan Dinas Kesehatan agar tidak sekadar melakukan penindakan dan pencegahan ketika sudah jatuh korban.
Begitu pula dengan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang programnya harus digiatkan lagi.
"Honor Jumantik dinaikan, sehingga mereka semangat memberikan penyuluhan ke masyarakat. Bukan zamannya honor satu rumah Rp 3 ribu. Nanti saya sampaikan ke walikota," pungkasnya. (*)
Subscribe Official YouTube Channel:
Baca juga:
Tsamara Amany Pernah Menikah Muda di Usia 19 Tahun, Ini Sosok Mantan Suaminya
Bukan Hanya UTBK, Inilah 6 Penentu Lulus SBMPTN 2019; Rektor PTN Juga Bisa Punya Kriteria Sendiri
10 Link Pengumuman Hasil SBMPTN Selasa (9/7/2019) Pukul 15.00 WIB, Ini Alternatif Jika Tak Lulus
Nekat, Dua Remaja Belasan Tahun Ini Berani Rampok, Perkosa, dan Bunuh Korbannya, Ini Kronologisnya
PERSIJA VS PERSIB, The Jak Mania, Diminta Tak Terpancing Isu di Medsos