Selain Thoriq, Ini Kisah 8 Pendaki Hilang di Gunung, Ada yang Selamat, Ada yang Belum Ditemukan

Sebelum hilangnya Thoriq Rizki Maulidan di Gunung Piramid, ada sejumlah kisah pendaki lainnya yang hilang di gunung.

Editor: Amalia Husnul A
Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi gunung. Ini kisah sejumlah pendaki hilang di gunung. Ada yang selamat setelah jatuh ke jurang hingga yang hilang dan belum ditemukan hingga saat ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia mempunyai banyak gunung, mendaki gunung juga menjadi salah satu hobi dan petualangan yang diminati. 

Sebelum hilangnya Thoriq Rizki Maulidan di Gunung Piramid, ada sejumlah kisah pendaki lainnya yang hilang di gunung.

Ada yang kemudian ditemukan tak bernyawa dan ada pula yang hingga kini belum ditemukan.

Seperti dikutip dari kompas.com, ini sejumlah kisah pendaki yang hilang di gunung.

Alvi yang hilang saat mendaki Gunung Lawu Senin (31/12/2018).

Hingga berita ini ditulis, keberadaan Alvi masih belum ditemukan.

Hal sama terjadi pada Galih Andika.

Setelah mendaki Gunung Bawakaraeng Minggu (19/2/2019), Galih dinyatakan hilang dan tiga bulan kemudian jenazahnya ditemukan tinggal tulang belulang.

Sementara keberuntungan masih berpihak pada tiga pendaki yang berusia lanjut, yaitu Dg Ngalle (55), Dg Lu'mu (45), dan Dg Romba (65).

Setelah dinyatakan hilang selama dua hari, mereka bertiga ditemukan selamat.

Berikut 9 kisah pendaki yang sempat hilang di gunung yang ada di Indonesia:

1. Alvi Kurniawan (20)

Alvi Kurniawan, pendaki asal Desa Mejing, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, dilaporkan hilang saat mendaki puncak Gunung Lawu pada Senin (31/12/2018).

Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro mengatakan, hilangnya Alvi setelah diajak balapan menuju puncak oleh seorang pendaki wanita asal Wonosobo di hari kejadian, via lajur pendakian Candi Cetho sekitar pukul 10.00 WIB.

Alvi mendaki bersama 6 rekannya.

Namun saat tiba di Pasar Dieng sekitar pukul 12.15 WIB, pendaki wanita asal Wonosobo kecapekan hingga akhirnya Alvi melanjutkan sendiri mendaki ke puncak sendirian.

Alvi Kurniawan dilaporkan hilang oleh rekannya sesama pendaki Wahyu Chandra.

Proses pencarian sudah sempat dihentikan sepekan setelah Alvi dinyatakan hilang, yakni pada 8 Januari 2019.

Hal itu sesuai dengan prosedur pencarian korban yang ada.

Pendakian Gunung Lawu yang sebelumnya ditutup, kembali dibuka tiga hari kemudian.

Marwati, ibu Alvi Kurniawan, pendaki asal Magelang yang dikabarkan hilang di Gunung Lawu Karanganyar, Jumat (4/1/2019).
Marwati, ibu Alvi Kurniawan, pendaki asal Magelang yang dikabarkan hilang di Gunung Lawu Karanganyar, Jumat (4/1/2019). ((KOMPAS.com/IKA FITRIANA ))

Namun tim tetap melakukan pencarian selama 23 hari.

Terakhir, keluarga Alvi dari Magelang pun datang ke Gunung Lawu dan ikut melakukan pencarian pada Selasa (22/1/2019) lalu.

Pencarian Alvi ditutup total pada Kamis (24/1/2019), setelah keluarga Alvi mengikhlaskan.

2. Galih Andika (20)

Galih Andika dilaporkan terpisah dari rekannya di Pos 6 Bawakaraeng saat perjalanan dari puncak ke Kampung Lembanna Minggu (19/2/2019).

Selama 15 hari Galih dinyatakan hilang, ayahnya masih setia menunggu anaknya di Lembanna.

Dua pendaki tengah menikmati panorama di puncak Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (31/1/2017).
Dua pendaki tengah menikmati panorama di puncak Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (31/1/2017). ((KOMPAS.com / ABDUL HAQ))

Menurut Sri, ibu kandung Galih, dia terakhir bertemu Galih pada Jumat (8/2/2019) saat meminta izin mendaki ke Bawakaraeng.

"Usai salat Jumat Galih pamit. Mau mendaki ke Gunung Bawakaraeng bersama dua rekannya," tambah Sri, warga Perumahan Mangga Tiga, Daya, Makassar.

BACA JUGA

TERPOPULER Pendaki Hilang di Gunung Piramid, Berikut Ini DUGAAN Terbaru Hilangnya Thoriq

Basarnas sempat melakukan pencarian selama tujuh hari, 11-17 Februari. Namun hasilnya nihil.

Setelah menghilang 3 bulan, Galih ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan tinggal tulang belulang di hulu tenggara sungai Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/5/2019).

"Tim SAR gabungan sudah berhasil mengevakuasi Rabu dini hari tadi. Tim SAR berangkat dari posko Buluballea setelah menerima laporan warga yang menemukan tulang belulang itu," kata Humas Basarnas Kota Makassar Ade Hamsidar, Rabu (22/5/2019).

3. Husnawati Tombo (30)

Husnawati Tombo (30), warga Bangun Sari, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), tewas terseret arus di Desa Tinukari, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).

Husnawati adalah seorang relawan dari Kelompok Pencinta Alam Kepal yang ikut  dalam rombongan evakuasi 12 pendaki yang terjebak di Gunung Mekongga karena cuaca buruk dan satu orang pendaki bernama Cindy (18) yang terkena hipotermia.

Insiden itu terjadi saat korban hendak menyeberang di penyeberangan kedua dalam proses evakuasi, Kamis (2/5/2019) sekitar pukul 11.00 Wita.

Saat korban menyeberang sekitar tiga meter masuk sungai di kawasan pegunungan Mekongga, tiba-tiba pegangannya lepas kerena kemungkinan korban tidak kuat menahan arus sungai dan akhirnya hanyut terseret air.

Jenazah relawan KPA tewas usai evakuasi 12 pendaki Gunung dibawa ke Puskesmas Wawo Kolaka Utara
Jenazah relawan KPA tewas usai evakuasi 12 pendaki Gunung dibawa ke Puskesmas Wawo Kolaka Utara ((foto istimewa))

“Setiap penyeberangan sungai memang disiapkan tali untuk pegangan karena arus sungai cukup deras, pegangan korban terlepas dan akhirnya terseret,” kata Agustian, saat dihubungi, Kamis.

Korban ditemukan di lokasi yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari titik korban hanyut.

"Tim gabungan sempat mengejar mengikuti sungai sampai ke hulu. Warga sudah menunggu di bagian bawah, dan akhirnya ditemukan sudah dalam kedaan meninggal dunia,” ujar dia.

Selain karena terseret arus, korban diduga meninggal karena terhantam di batu sungai.

4. Fatur Rohman (14)

Fatur Rohman (14) asal Kelurahan Kambowa, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara, dinyatakan meninggal dunia saat mendaki puncak Gunung Sumbing, Kabupaten Wonosobo sejak Jumat (5/4/201).

Fatur dan tiga rekannya  Disa (13), Wildan (17) dan Sultan (16), semuanya berasal dari Jawa Timur, mengalami hiportemia dia atas puncak Gunung Sumbing.

Proses evakuasi pendaki Gunung Sumbing yang menderita Hipotermia oleh Tim SAR Gabungan Wonosobo, Sabtu (6/4/2019) sore.
Proses evakuasi pendaki Gunung Sumbing yang menderita Hipotermia oleh Tim SAR Gabungan Wonosobo, Sabtu (6/4/2019) sore. (Dok Tim SAR Jawa Tengah)

Mereka mendaki melalui jalur base camp Stickpala atau Garung Reco, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, sekitar pukul 15.50 WIB.

Tim SAR menemukan tiga pendaki di atas pos 3 tepatnya di atas Watu Pestan.

Sedangkan Fatur Rahman ditemukan di bawah puncak Rajawali di ketinggian 3.371 mdpl.

5. Jaenudin

Jaenudin dilaporkan tewas di Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Selasa (26/2/2019).

Korban yang merupakan warga Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, tewas diduga karena sakit jantung.

Jaenudin, mendaki bersama empat orang lain, yakni Mahmur, Ajiji Rahmat, Dede Setiawan dan Sartono.

Mereka mulai mendaki Gunung Karang, Senin (25/2/2019) pukul 14.00 WIB.

BACA JUGA:

UPDATE Thoriq Pendaki Gunung Piramid, Meninggal Dunia Bukan Karena Terpeleset, Ini HASIL AUTOPSI

Dari keterangan yang didapat polisi, kelima orang tersebut hendak ke Penjarahan Sumur Tujuh, ditemani satu orang guide bernama Sahani, warga setempat.

Saat hendak mulai mendaki, korban mengaku kepada pendaki lain, Mahmur, jika korban mempunyai penyakit jantung dan sedang berobat jalan.

Namun korban tetap nekat mendaki.

Saat tiba di Sumur Tujuh, setelah salat Asar, korban sempat mengeluh kesakitan di bagian dada dan tidak lama kemudian tersungkur dan meninggal dunia di tempat.

Korban berhasil dievakuasi Selasa (26/2/2019) pukul 02.00 dini hari oleh BNPB, aparat kepolisian dan warga setempat dan langsung dilarikan ke RS Berkah Pandeglang.

6. Safiq Fadilah (14)

Seorang pendaki bernama Safiq Fadilah (14) dilaporkan terjatuh ke dalam jurang di kawasan puncak Gunung Slamet, Jawa Tengah, Rabu (26/9/2018).

Safiq Fadilah (14), santri dari Pondok Pesantren Nuruh Huda, Purbalingga berhasil dievakuasi oleh Tim SAR dari dasar jurang sedalam 7 meter di sekitar puncak Gunung Slamet, pada hari Rabu (26/9/2018).

Safiq terpeleset bebatuan di kawasan batu merah di sekitar puncak yang terkenal kawasan rawan di kalangan para pendaki.

Seorang pendaki bernama Safiq Fadilah (14) dilaporkan terjatuh ke dalam jurang di kawasan puncak Gunung Slamet, Jawa Tengah, Rabu (26/9/2018).
Seorang pendaki bernama Safiq Fadilah (14) dilaporkan terjatuh ke dalam jurang di kawasan puncak Gunung Slamet, Jawa Tengah, Rabu (26/9/2018). (KOMPAS.com/Iqbal Fahmi)

“Sekitar pukul 12.15 WIB, basecamp menerima telepon mengaku dari pendaki.

Dia melaporkan jika ada temannya yang jatuh ke jurang di kawasan batu merah puncak,” kata Slamet Ardiansyah, koordinator basecamp.

Proses evakuasi Safiq membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit. Safiq mengalami luka di bagian pelipis karena terbentur batu saat terjatuh.

Pasca Safiq terjatuh ke lereng, pihak pengelola jalur Bambangan, melarang pendaki berada di puncak lebih dari pukul 12.00.

Menurut petugas, setelah lewat setengah hari, cuaca di puncak dapat berubah hanya dalam hitungan menit.

7. Muhammad Ainul Takzim (26)

Muhammad Ainul Takzim (26) adalah salah satu pendaki Gunung Rinjani asal Makassar yang tewas karena tertimpa longsor bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.

Staf Balai Litbang LHK Makassar itu sedang berada di Gunung Rinjani itu saat gempa bumi di Pulau Lombok pada Minggu, pukul 06.47 Wita.

Hingga pukul 15.00 wita ada 333 pendaki Gunung Rinjani yang masih terjebak di atas. Mereka tidak bisa turun karena jalan turun tertutup longsor.

Pendakian Gunung Rinjani - Pascagempa NTB, Kini Jalur Pendakian Gunung Rinjani dari Lombok Tengah Resmi Dibuka Kembali
Ilustrasi. Pendakian Gunung Rinjani - Pascagempa NTB, Kini Jalur Pendakian Gunung Rinjani dari Lombok Tengah Resmi Dibuka Kembali (via HikingRinjani.com)

Uspi, seorang porter menceritakan saat gempa terjadi ada sekitar 1.000 an pendaki di sekitar Segara Anakan.

"Ada ratusan yang masih belum bisa keluar. Karena saat kami di atas ada 1.000-an pendaki masih berada di atas Gunung Rinjani," tutur Uspi yang berhasil turun pada Minggu sore.

Menurut Uspi, jalur pintu Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan pintu Sembalun di Kabupaten Lombok Timur sudah tidak bisa dilewati karena tertutup material longsor dan bongkahan batu.

"Sudah enggak bisa lewat, kalau dari danau," ujarnya.  

8. Dg Ngalle (55), Dg Lu'mu (45), dan Dg Romba (65)

Tiga pendaki yang berusia lanjut, yaitu Dg Ngalle (55), Dg Lu'mu (45), dan Dg Romba (65), warga Desa Salu Toa, Desa Parigi, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, yang sempat dinyatakan tersesat akhirnya berhasil turun dari Gunung Bawakaraeng, Minggu (28/1/2018) malam.

Staf Humas Basarnas Makassar, Hamsidar, mengatakan, ketiga pendaki asal Kabupaten Gowa ini berhasil turun dari Gunung Bawakaraeng tembus ke Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.

Ketiganya tersesat karena faktor cuaca buruk dan telah berusia tua.

"Alhamdulillah, ketiganya berhasil selamat dan kondisinya sehat. Ketiga pendaki ini terpisah dengan enam rekannya di Pos 9 dan mereka dari Pos 10 menuju Lembanna.

Mereka salah jalur di Pos 9 dan mereka melalui jalur Tasoso, Kabupaten Sinjai," kata Hamsidar.

BACA JUGA:

FAKTA Baru, Jenazah Thoriq Pendaki Gunung Piramid Ditemukan Tepat di Hari Ulang Tahunnya

Ketiga pendaki ini dinyatakan tersesat dan hilang setelah enam orang rekannya telah turun dari Gunung Bawakaraeng, Sabtu (27/1/2018) malam.

Keenam pendaki yang selamat dan tiba di Kabupaten Gowa menyatakan, ketiga rekannya tersesat dan hilang di Pos 9 Gunung Bawakaraeng.

Sembilan pendaki yang berasal dari satu desa tersebut memulai perjalanan ke Gunung Bawakaraeng sejak tanggal 22 Januari 2018.

9. Thoriq Rizky (15) 

Thoriq Rizky (15), pendaki asal Kabupaten Bondowoso ditemukan meninggal setelah dinyatakan hilang selama 12 hari setelah mendaki Gunung Piramid.

Thoriq mendaki bersama tiga rekannya Minggu (23/6/2019) untuk melihat sunset di gunung yang berada di kawasan Pegunungan Argopuro.

Thoriq Rizki Maulidan, proses evakuasi jenazah Thoriq di Gunung Piramid
Thoriq Rizki Maulidan, proses evakuasi jenazah Thoriq di Gunung Piramid (Instagram/HO Polres Bondowoso)

Jenazah Thoriq ditemukan tersangkut di pohon di kawasan punggung naga Gunung Piramid.

Untuk mencapai lokasi penemuan jenazah, tim harus berjalan kaki selama 3 sampai 4 jam karena berada di jurang dengan kedalaman 500 meter.

Proses evakuasi baru dilakukan Sabtu (6/7/2019) pagi dengan melibatkan 100 orang relawan.

Sumber KOMPAS.com

(Sukoco, Himawan, Kiki Andipati, Ika Fitriana, Acep Nazmudin, M iqbal Fahmi, Karnia Septia, Hendra Cipto, Ahmad Winarno)

Subscribe Official YouTube Channel:



Baca juga:


PERSIB BANDUNG Dikabarkan Dekati Legiun Asing asal Kroasia, Lihat Profilnya


Honda Genio Klaim Motor Matik Harga Terjangkau? Bandingkan dengan Matik Yamaha dan Suzuki Berikut


PERAMPOK BERTOPENG Masuk Kamar Ibu Muda Saat Terlelap Tidur, Mertua Terbangun Saat Dengar Rintihan


REKA ADEGAN Barbie Kumalasari Perankan Sosok Ijah, Terungkap Pula Asal Usul Panggilan Barbie


PREDIKSI LINE UP PERSIJA VS PERSIB, Tuan Rumah Dalam Kondisi Pincang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Kisah Pendaki yang Hilang di Gunung Indonesia, Selamat Setelah Jatuh ke Jurang hingga Tidak Ditemukan Sampai Sekarang", https://regional.kompas.com/read/2019/07/10/08000051/9-kisah-pendaki-yang-hilang-di-gunung-indonesia-selamat-setelah-jatuh-ke?page=all

Editor : Rachmawati

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved