Gempa Bali
BMKG Membongkar Asal Muasal Bisa Terjadi Gempa Bumi di Bali, Bisa Sampai 6,0 Skala Ricther
BMKG, gempa bumi di Bali terjadi Pukul 08.18 Wita. Pusat gempa bumi berada di Barat Daya Nusa Dua Bali, di kedalaman 68 Kilometer.
Berdasarkan pantauan BPBD Bali sampai pukul 09.15 Wita, kerusakan terjadi pada bangunan sekolah, kantor pemerintahan, gapura, dan pertokoan.
"Update sampai pukul 09.15 Wita yang terkena dampak SD Negeri 1 Ungasan, kantor Camat Kuta, SD 11 Jimbaran, Gapura ITDC, Hotel Mercure Nusa Dua, dan Alfamart di Jalan Bali Cliff No 48 Ungasan, Kuta Selatan," kata Kepala BPBD Bali I Made Rentin melalui siaran pers, Selasa pagi.
Laporan pada Selasa (16/7/2019), gempa bumi berkekuatan 6,0 SR atau Skala Richter mengguncang Bali.
Seperti dikutip dari TribunBali.com (grup tribunkaltim.co) getaran gampa yang kuat membuat warga panik.
Karyawan yang berada di lantai III gedung Kompas Gramedia di Ketewel, Gianyar berhamburan menyelamatkan diri.
Salah satu karyawan, Komang Karmana menyerukan, "Gempa, gempa, lari!."
Mengutip dari laman twitter BMKG, gempa bumi terjadi Pukul 08.18 Wita.
Pusat gempa bumi berada di Barat Daya Nusa Dua Bali, di kedalaman 68 Kilometer.
Masih mengutip dari sumber yang sama, gempa tidak berpotensi tsunami.
#Gempa Mag:6.0, 16-Jul-19 07:18:36 WIB, Lok:9.11 LS,114.54 BT (83 km BaratDaya NUSADUA-BALI), Kedlmn:68 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG
Namun, selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,3 SR.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,99 Lintang Selatan (LS) dan 117,82 Bujur Timur (BT).
Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah tenggara Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 43 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah basemen Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda).