Tahun 2019, Dinas Kesehatan PPU Temukan 12 Kasus HIV, Dua Warga Meninggal Dunia
Tahun 2018 lalu, 7 orang meninggal dunia akibat virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini.
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Terhitung sejak awal tahun 2019, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat telah menemukan 12 kasus HIV/AIDS.
Temuan ini menambah catatan penderita HIV/AIDS di PPU sebanyak 73 kasus.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, dr Eka Wardana, menjelaskan 12 temuan dari bulan Januari hingga Mei 2019 tersebut 7 diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang perempuan.
Bulan Januari, ditemukan 2 kasus di Kelurahan Penajam, 1 kasus di Kelurahan Sepan dan 1 kasus di Kecamatan Waru pada bulan Februari, bulan April terdapat 2 kasus di Penajam, 2 di Sepaku, 1 di Semoi dan bulan Mei, 3 kasus semuanya di Kecamatan Babulu.
"Laki-laki penderita ODHA keseluruhan berumur 25 sampai 49 tahun, sedangkan perempuan 2 orang berumur 20 sampai 24 tahun dan 3 orang berumur 25 sampai 49 tahun," katanya, Rabu (17/7/2019).
Tahun 2018 lalu, 7 orang meninggal dunia akibat virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini.
Sedangkan tahun ini, sudah 2 orang yang meninggal dunia.
"Masing-masing diumur 43 dan 32 tahun," imbuhnya.
Saat ini, dari data yang ada, ODHA paling banyak berada di Kecamatan Penajam. Rata-rata penderitanya masih berusia produktif.
Eka Wardana lebih jauh mengungkapkan, penyebab HIV/AIDS yang berkembang di PPU, rata-rata tertular disebabkan oleh hubungan seksual.
"Kegiatan kita dari Dinas Kesehatan sekarang ini, kita ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi untuk menemukan kasus HIV/AIDS dengan cara screening, dengan melakukan pemeriksaan. Ibu hamil harus kita periksakan HIV, Sifilis, dan Hepatitis," ungkapnya.
Pemeriksaan atau screening kepada ibu hamil tersebut, agar nantinya jika si ibu positif terjangkit penyakit dimaksud, penanganan agar bayi tidak tertular mampu dilakukan secara maksimal.
Karena, gejala HIV/AIDS baru dapat dirasakan oleh penderita setelah 5 tahun.
"Kunjungan pertama ibu hamil kita lakukan periksa darah," tuturnya.
Selain ibu hamil, penderita TBC, dan orang-orang yang memiliki kecendrungan seks tidak normal merupakan sasaran yang akan di screening.
"Orang dengan perilaku sex tidak biasa ini, seperti laki-laki suka laki-laki dan sebaliknya, kita sarankan untuk pemeriksaan jika berkunjung ke Puskesmas," tandasnya. (*)
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:
Baca juga:
Beredar Daftar Nama Menteri Kabinet Jokowi-Maruf, Susi-Jonan Bertahan, Angela dan Grace Masuk
Kata-kata Salmafina Sunan Bikin Taqy Malik Sakit Hati, Ungkap Alasan Ceraikan Anak Sunan Kalijaga
Mengaku Buat Biaya Persalinan Istri, Pemuda Ini Nekat Maling Kotak Infaq di Balikpapan
Arief Poyuono Tanya, Apakah Amien Rais Bisa Menggalang PAN untuk Tidak Berkoalisi dengan Jokowi?
Media Italia Buka Gaji Mario Gomez di Indonesia, Ternyata Segini Besarannya