VIDEO Mbak Tutut dan Bambang Trihatmodjo Serahkan Sejumlah Arsip Presiden Soeharto kepada Negara
Mbak Tutut dan Bambang Trihatmodjo menyerahkan khazanah arsip statis tentang Presiden Soeharto kepada Arsip Nasional Republik Indonesia atau ANRI.
Mbak Tutut juga turut mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk tidak alfa sejarah bangsanya dan agar dapat mengambil unsur positif dari sejarah masa lalu.
Merajut kembali identitas kebangsaan yang luhur dengan basis kebangsaan multikultur.
BACA JUGA:
Perbandingan Tingkat Demokrasi 3 Rezim Versi SMRC: Soeharto Diktator dan SBY Demokratis, Jokowi?
Soal Soeharto Disebut Simpan Uang Triliunan Selama Jadi Presiden, Eks Ajudan Bicara Blak-blakan
"Setiap bangsa harus menyadari jati dirinya. Mengenal dan tahu sejarah bangsanya.
Dengan sadar sejarah sebuah bangsa dapat menentukan dengan pasti dan yakin, ke mana bangsa tersebut menentukan titik tujuan perjuangan ke depan," katanya.

Penyerahan arsip statis oleh pihak keluarga Presiden Soeharto juga merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Pasal 88 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Arsip tersebut diselamatkan dan dilestarikan oleh ANRI dan nantinya menjadi identitas dan jati diri, serta memori kolektif bangsa.
Arsip ini pun menjadi aset nasional yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian, pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peradaban yang Lebih Manusiawi
Pada kesempatan tersebut, mbak Tutut yang datang ditemani adiknya mas Bambang Trihatmodjo, juga menyampaikan, sadar sejarah membuat sebuah bangsa tahu adab.
BACA JUGA:
TERPOPULER - Kisah Membasmi Preman Era Soeharto, Jempol Tangan Diikat Tembak Mati Taruh di Jalanan
Beginilah Respon Halimah Kala Saksikan Titiek dan Mamiek Usir Mayangsari Depan Soeharto