Tahun Depan PPU Dapat Kuota Lagi 4.000 SR Jargas, Warga Mengaku Lebih Murah dan Mudah
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali mendapatkan tambahan sambungan rumah (SR) untuk jaringan gas (jargas) tahun 2020
Penulis: Mir | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali mendapatkan tambahan sambungan rumah (SR) untuk jaringan gas (jargas) tahun 2020 mendatang.
Bahkan tahun depan jumlah SR yang akan diberikan mencapai 4.000 sambungan dan diperuntukkan untuk 9 kelurahan/desa di Kecamatan Penajam. Bila tahun ini sebanyak 4.262 SR mulai menikmati jaringan gas di lima kelurahan masing-masing, Penajam, Gunung Steleng, Nenang, Nipah-nipah dan Sungai Paret.
Untuk tahun depan, jargas ini akan melayani untuk masyarakat di Kelurahan Petung, Kelurahan Lawe-lawe dan Desa Girimukti dan Desa Giri Purwa. Untuk jargas di empat kelurahan/desa hanya akan diberikan 2.000 sambungan rumah.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab PPU, Ahmad Usman merincikan, untuk lima kelurahan yang telah mendapatkan jargas tahun lalu, untuk tahun depan juga akan kembali mendapatkan jatah 2.000 SR.
Untuk Kelurahan Penajam kata Usman, akan mendapatkan tambahan kuota sebanyak 851 SR di mana pada tahun lalu telah dipasang 1.159 sambungan. Begitu juga dengan Kelurahan Gunung Steleng, juga akan mendapatkan tambahan kuota sebanyak 1.104 SR dan tahun lalu sudah terpasang 1.709.
"Untuk Kelurahan Nenang juga akan mendapatkan tambahan lagi sebanyak 394 SR dan telah terpasang tahun lalu 716 SR, kemudian Nipah-nipah dapat kuota 217 dan tahun lalu juga terpasang 264, sedangkan untuk Sungai Paret tahun lalu mendapatkan sambungan 1.019 SR, tahun depan ditambah lagi 180 SR," ujarnya.
Usman mengatakan, untuk tambahan lagi di lima kelurahan akan diprioritaskan bagi masyarakat yang belum terpasang jargas namun pipa jaringan sudah terpasang tak jauh dari rumahnya. Namun demikian, bila ada warga yang ingin memasang namun jarak pipa jargas cukup jauh, terlebih dahulu akan dilakukan hitungan apakah layak untuk dipasang atau tidak.

Sementara untuk empat kelurahan/desa yang baru akan dipasang tahun depan kata Usman, untuk Kelurahan Petung sebanyak 786 SR, Kelurahan Lawe-lawe sebanyak 247 SR, Desa Girimukti sebanyak 584 SR dan Desa Giri Purwa sebanyak 383 SR yang akan dipasang tahun depan dengan total 2.000 SR.
"Jadi jatah Penajam untuk tahun depan 4.000 SR lagi. Kami berharap tahun mendatang bisa mendapatkan jatah 10 ribu SR setiap tahun. Kemungkinan juga akan dipasang gardu induk untuk empat kelurahan/desa yang akan dipasang jargas tahun depan," katanya.
Sebagai persiapan, Usman mengatakan tim survei dari tim pusat akan turun melakukan survei di 9 kelurahan/desa yang akan mendapatkan jargas tahun depan.
Mulai Terkoneksi
Sementara itu, pengerjaan konektivitas jargas ke kompor, yang sebelumnya sempat tertunda akibat ada pipa gas yang terendam air, telah diperbaiki dan mulai operasional sejak Kamis, (18/7/2019).
Sekkab PPU Tohar, yang ikut turun langsung di lapangan saat pengkoneksian jargas ke rumah-rumah masyarakat yang tersambung, mengatakan, pengoperasian jargas mengingatkan ia pada kilas balik konversi penggunaan minyak tanah menjadi tabung gas elpiji.
Dulu, masyarakat masih ada yang tetap bertahan menggunakan kompor minyak begitu pula dengan kasus jargas.

"Waktu itu ada stag, antara kuota gas kita dengan peminat. Sekarang terkait dengan rencana konversi dari gas tabung ke gas alam, sama kasusnya.
Jadi agak kesulitan, karena ada rumah yang sudah dilewati oleh petugas sebelumnya tidak berkeinginan untuk menggunakan jargas, begitu kita buka Kamis kemarin, ternyata banyak yang mau," tutur Sekkab PPU Tohar.
Masyarakat mulai berubah haluan, yang sebelumnya tidak berkeinginan, mulai berbondong-bondong mendaftarkan rumahnya.
Sehingga, yang sebelumnya pada tahun 2018 di lima kelurahan mendapat kuota 4.262 SR, kekurangan lebih kurang 2.000 SR lagi.
Penggunaan jargas, memang dinilai lebih hemat dibanding menggunakan tabung gas elpiji. Jargas yang isi ulangnya menggunakan token, pembelian token Rp 20.000 mengisi 4,8 meterkubik, dibandingkan tabung 3 kilogram yang HET seharga Rp 18.000 hanya berisi 3,3 meterkubik.
Murah dan Mudah
Pemasangan jaringan gas (Jargas) di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, mulai dinikmati masyarakat sejak pekan lalu. Bahkan warga saat ini mulai beralih dari tabung LPG ke jargas.
Selain dianggap mudah juga murah bila dibandingkan menggunakan LPG.
Ervan, warga BTN Nenang mengatakan, sudah menggunakan gas dari jargas yang telah terpasang di rumahnya. Bahkan ia tak lagi menggunakan LPG untuk masak sayur dan masak air. "Sudah saya pakai jargas. Bagus apinya hampir sama dengan LPG," katanya.

Bahkan ia memperkirakan dalam sebulan hanya bisa menghabiskan Rp 20 ribu untuk membeli voucer gas. Ia mengatakan, selama ini menggunakan LPG sebulan bisa sampai ratusan ribu uang yang dikeluarkan.
Selain hemat kata Ervan, juga mudah karena tak perlu lagi mengganti-ganti tabung LPG dan tidak akan pernah habis. "Enak tak perlu khawatir kehabiskan gas. Jadi mudah sekarang," ucapnya. (*)
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:
Baca juga:
Teriakan Antusias Berubah Jadi Histeris Kala Tali Bungee Jumping Putus, Jatuh dari Ketinggian 100 M
Isu Keretakan Koalisi Indonesia Kerja Mencuat usai Makan Siang Megawati-Prabowo dan Paloh-Anies
Bermula dari Bisul, Dukun Cabul Ini Perkosa Pasiennya Hingga 15 Kali, Begini Modus Pelaku
Diduga Cabuli Mahasiswi, Oknum Dosen Ini Disidang di Pengadilan, Pengacara Soroti Teriakan Korban
8 Rekomendasi Drama Korea Romantis, Bikin Kamu Tertawa Sekaligus Gemas!