Gibran Rakabuming Akhirnya Buka Suara Soal Pencalonan Dirinya di Pilkada Solo, Ungkap Pesan Jokowi
Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Jokowi akhirnya buka suara, terkait namanya yang muncul di Pilkada 2020 Solo. Ingat pesan sang ayah.
TRIBUNKALTIM.CO - Gibran Rakabuming Akhirnya Buka Suara Soal Pencalonan Dirinya di Pilkada Solo, Ungkap Pesan Jokowi.
Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Jokowi akhirnya buka suara, terkait namanya yang muncul di Pilkada 2020 Solo.
Diketahui, dalam sebua survei, nama Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep muncul didaftar teratas survei bersama Wawali Solo.
Presiden Jokowi mengaku senang putranya Gibran Rakabuming masuk bursa calon wali kota dalam Pilwakot Solo.
Menurutnya, Gibran dan Kaesang sama-sama mandiri.
"Saya sebagai orangtua ya senang-sanang saja.
Saya serahkan sepenuhnya sama mereka.
Orangtua kan seperti itu," kata Jokowi, saat berakhir pekan bersama keluarga di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019) malam.
Gibran Rakabuming Raka mengatakan, di keluarganya sangat demokratis.
Bahkan, kedua orangtuanya memberikan kebebasan terhadap anak-anaknya untuk menentukan pilihannya.
"Dari dulu prinsip saya harus mandiri.
Jadi kalau jadi pengusaha yang mandiri.
Kalaupun nanti jadi politikus, harus jadi politikus yang mandiri.
Bapak tidak memaksa apapun, nggak pernah mengarahkan harus ke sini, harus ke sana, semuanya bebas.
Semuanya yang penting harus mandiri," terang dia.
Disinggung terkait kesiapannya untuk terjun ke dunia politik, Gibran justru menunjukkan kalau dirinya masih sibuk untuk mengurus bisnisnya.
"Kalau teman-teman media lihat di sosmed saya, Instagram, dan Twitter saya dan Kaesang masih melakukan aktivitas yang saya lakoni seperti biasa," kata dia.
"Jadi, masih fokus menjalani bisnis.
Masih fokus ekspansi bisnis.
Tapi itu tadi intinya.
Kalau jadi pengusaha, ya pengusaha yang mandiri.
Kalaupun nanti jadi politikus, harus jadi politikus yang mandiri," tegas Gibran.
Gibran mengapresiasi survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang memunculkan namanya dalam bursa calon wali kota dalam Pilwakot Surakarta 2020-2025.
"Kemarin saya baca surveinya.
Saya sangat mengapresiasi, terima kasih sekali untuk warga Solo ya yang sudah memberi penilaian yang positif untuk saya.
Terima kasih sekali," ungkap Gibran.
Diberitakan sebelumnya, survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta dilakukan di 96 titik lokasi dengan delapan responden di masing-masing titik.
Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi, yakni 90 persen yang mengenal namanya.
Disusul dengan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo.
Sementara, nama Kaesang muncul di urutan ketiga dengan persentase popularitas 86 persen.
Meski menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
• Putra Jokowi Gibran & Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota, Chef Arnold Dibuat Merengek Minta Ini
• Singgung Jual Pisang dan Martabak, Respons Jokowi soal Survei Gibran dan Kaesang Unggul di Pilwalkot
• Nama Gibran dan Kaesang Muncul di Survei Pilkada Bersaing dengan Wawali Surakarta, Ini Respon Jokowi
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen, dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.

Jauh dari Politik
Nama dua putra Presiden Jokowi, Giran Rakabuming dan Kaesang Pangarep muncul di survei Pilkada Solo.
Bahkan, dalam survei tersebut, Gibran Rakabuming dan adiknya, Kaesang Pangarep bersaing dengan nama Wawali Solo.
Jauh dari dunia politik.
Demikian gambaran keseharian putra-putra Presiden Joko Widodo selama ini.
Sang sulung, Gibran Rakabuming Raka misalnya.
Sejak lama, ia memilih bisnis kuliner untuk digeluti melalui jasa katering Chilli Pari dan martabak Markobar.
Belakangan, Gibran juga mengembangkan sayap usahanya dengan membuka restoran Mangkok Ku di Jakarta Barat.
Bisnisnya tersebut merupakan hasil dari kolaborasinya dengan salah seorang juri Master Chef, Chef Arnold.
Sang bungsu, Kaesang Pangarep setali tiga uang.
Meski masih menempuh pendidikan sekolah tinggi di Singapura, Kaesang juga memiliki sejumlah produk yang menjadi bisnisnya.
Antara lain kaos Sang Javas, produk pisang nugget Sang Pisang dan Ternak Kopi.
Kaesang diketahui juga terlibat dalam kolaborasi bisnis Mangkok Ku bersama sang kakak.
Ketika tampil di media sosial atau diwawancarai media massa, Gibran dan Kaesang pun jarang berbicara mengenai politik.
Mereka lebih memilih berbicara mengenai seluk beluk dunia bisnis yang digeluti saat ini.
Masuk Bursa Kepala Daerah Meski demikian, siapa sangka nama Gibran dan Kaesang belakangan muncul dalam bursa pemilihan Wali Kota Surakarta untuk periode 2020-2025.
Sebagaimana dikutip Antara, nama Gibran dan Kaesang muncul dalam sebuah survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Survei tersebut dilakukan di 96 titik lokasi dengan 8 responden di masing-masing titik.
Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi.
"Dari total jumlah responden, 90 persennya mengenal Gibran," kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Surakarta, Suwardi.
Dengan angka yang sama juga muncul nama Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Surakarta saat ini.
Sementara nama Kaesang muncul pada urutan ketiga.
"Di urutan ketiga adalah Kaesang dengan persentase popularitas 86 persen," ujar Suwardi.
Selain Gibran, Kaesang dan Achmad Purnomo, tidak ada nama lain yang mendapat angka popularitas signifikan di atas 50 persen.
Bahkan, Ketua DPRD Kota Surakarta Teguh Prakosa berada di urutan keempat dengan tingkat pengenalan hanya 49 responden.
Meski menang dari sisi popularitas, namun Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen. (*)