Manfaatkan Botol dan Kantong Plastik, Pelajar SMP Ini Desain Gaun Pesta Bernilai Ekonomis
Dibantu sang ibunda, Nadya belajar untuk merangkai sisa-sisa limbah menjadi barang ekonomis.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Paras mungil Nadya Lutfiah Qhoidah menarik perhatian juri dan penonton di ajang lomba daur ulang dalam perayaan Festival Hari Anak Nasional Kota Bontang, Minggu (28/7/2019) petang.
Busana Nadya mencuri perhatian seluruh orang di pelataran parkir Gedung Auditorium 3 Dimensi, jalan Awang Long, Kecamatan Bontang Utara.
Gaun pesta warna merah menyala ala boneka barbie mengantar siswi SMP Negeri 3 Sangata ini keluar sebagai juara pertama.
Busana yang dikenakannya berbahan dasar plastik bekas yang diperoleh Nadya dari lingkungan sekitarnya.
Desain baju dilakukan sendiri oleh Nadya. Hobi mendesain ia tiru dari kakaknya, Kamelia yang kini sekolah di SMA Negeri 10 Samarinda.
Berawal dari pakaian barbie miliknya, kini Nadya mantap mendesain busana sendiri.
Sedangkan, untuk jahit pakaian ia serahkan ke ibunya, Yuli.
Butuh dua minggu untuk mendesain busana gaun seperti yang dikenakan Nadya sekarang.
Ada 12 jenis limbah plastik untuk merancang gaun merah menyala karya Nadya ini.
Botol dan kantong plastik ia kumpulkan dari sekolah, pantai, atau ketika ke pasar.
Seperti gaun Nadya, kantong plastik digunakan sebanyak 250 lembar, puluhan botol dan sisik ikan sebagai hiasan.
"Yah yang kerjain orang rumah aja, ibu dan ayah ikut bantu," ujar Nadya.
Kreativitas Nadya mendesain busana plastik sudah dikenal sejumlah kalangan.
Saban event, beberapa instansi menyewa busana karyanya. Uang hasil sewa ia tabung atau ia gunakan sendiri.
Tak hanya busana saja, dari kreativitas Nadya ia juga memproduksi gelang dan bros.
Dibantu sang ibunda, Nadya belajar untuk merangkai sisa-sisa limbah menjadi barang ekonomis.
Sang Ibu, Yuli, mengaku kagum dengan kreativitas buah hatinya. Pun begitu, semula ia sedikit geram melihat rumahnya banyak tumpukan sisa plastik.
"Awalnya sih yah geram, karena tiap pulang sekolah bawa sampah," ungkap Yuli.
Seiring waktu, ia mulai mendukung kegiatan anaknya. Kreativitas putrinya menjadi alasan bagi Yuli untuk terus membantu Nadya.
Hasil kreativitas Nadya sudah mulai terlihat. Mendapat apresiasi dari berbagai ajang yang diikuti menyulut semangat Yuli untuk terus mendukung putrinya. (*)
• KPK Apresiasi Layanan Perizinan Bontang, Bisa Jadi Rujukan Daerah Lain
• Kisah Alumni SMA Negeri 1 Bontang Raih Beasiswa di Unmul, Bantu Jualan Nasi Kuning dan Berprestasi
• Ditetapkan Kawasan Peruntukkan Industri, Tiga RT di Bontang Lestari Bakal Direlokasi