Pilkada 2020
Jelang Pilkada 2020, PKB Balikpapan Digantung Golkar, tak Dibalas Pihaknya Cari Fraksi Lain
Taufiq malah mengaku sudah berdiskusi langsung dengan Ketua DPD PDIP Kaltim, Irjen Pol (purn) Safaruddin, soal kemungkinan partainya merapat ke PDIP.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB menempatkan seorang calon legislatifnya di kantor DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur.
Usai ditetapkan sebagai caleg terpilih pada Pileg 2019, partai politik berburu koalisi untuk berhimpun dalam fraksi di parlemen, terutama partai dengan perolehan kursi minim.
Caleg PKB yang terpilih, Taufik Qul Rahman yang digadang bakal menjadi ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Balikpapan ini jauh-jauh hari sudah menentukan langkah koalisinya.
Sadar hanya memeroleh 1 kursi di parlemen, pihaknya berencana gabung dengan fraksi Golkar.
Taufik mengaku partainya sudah bersurat secara resmi ke Partai Golkar.
Namun hingga kini, belum ada tanggapan dari Partai Golkar yang keluar sebagai pemenang di Balikpapan dalam Pileg 2019.
Wajar PKB merasa digantung, lantaran kepastian gabung koalisi belum menemui titik terang.
Alih-aih sepakat, surat mereka saja tak berbalas.
Padahal ia memastikan surat tersebut sudah diterima Sekjen Golkar, Abdulloh, yang kemudian sudah diteruskan ke ketua DPD Golkar Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
"Sampai saat ini golkar yang kami surati belum ada balasan surat. Apakah kami diterima di fraksi golkar apa tidak, kami belum tahu," tuturnya yang saat dikonfirmasi berada di luar kota Balikpapan.
Taufik yang juga Wakil Ketua Syarekat Islam Balikpapan mengaku bakal menunggu hingga sepekan ke depan.
Mengingat parpol lainnya sudah bergerak, bahkan ada yang telah memastikan berkoalisi mendapatkan fraksi di parlemen.
"Kami menunggu seminggu ini. Teman-teman partai lain sudah membentuk fraksi dan badan-badannya. Sampai saat ini kami tak dipanggil (Golkar), dihubungi menerima surat balasan. Jangan sampai kami terlambat. Bingung. Dibikin gantung gitu, lho. Perul segera dibalas," serunya.
Dibeberkan Taufik, keinginan bergabung dengan fraksi Golkar di parlemen tak lepas dari kedekatan dirinya dengan Sekjen Golkar yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Balikpapan.
"Saya minta arahan beliau (Abdulloh), saya duduk juga belajar dari beliau. Beliau suport. So Syarekat Islam beliau ketua saya, saya wakil ketua," tuturnya.
Merasa secara keorganisasian sudah menunaikan niat baiknya, namun tak berbalas. Taufiq mengaku bisa saja berbelok ke partai lain di parlemen dalam soal fraksi.
Secara terbuka ia mengaku PDIP memberikan pintu lebar bagi partainya masuk fraksi di parlemen, bahkan hingga Pilwali 2020.
"Kalau seminggu ke depan tak diberi, kami segera mencari fraksi lain yang menerima kami. Yang terbuka lebar kan PDIP," tuturnya.
Taufiq malah mengaku sudah berdiskusi langsung dengan Ketua DPD PDIP Kaltim, Irjen Pol (purn) Safaruddin, soal kemungkinan partainya merapat ke PDIP, baik di fraksi parlemen Balikpapan hingga dukungan di Pilwali Balikpapan Pilkada 2020.
"Saya sudah komunikasi Sekjen PDIP dengan pak budiono. Kalau Ketua DPD sudah berkomunikasi langsung. Beliau menggharapakan masuk difraksi, dan mendukung di Pilwali 2020 mendatang," ungkapnya.