TRANSFORMASI Rey Utami Setelah 2 Minggu Mendekam di Penjara, Istri Pablo Benua Kapok?

TRIBUNKALTIM.CO - Dua minggu lebih mendekam di Rutan Polda Metro Jaya, Rey Utami banyak mengalami perubahan.

Hidayah seolah telah menghampiri Rey Utami yang kini menikmati hari-harinya di balik jeruji besi.

Sederet perubahan juga terlihat pada sosok istri Pablo Benua yang kini semakin religius.

Kuasa hukum Rey Utami dan Pablo Benua, Muhammad Burhanuddin, mengungkap sederet perubahan pada kliennya.

• Momen Pertemuan, Rey Utami Menangis Dijenguk Anaknya yang Masih Bayi dan Orangtua

Burhanuddin yang baru saja menjenguk Rey Utami, Senin (29/07/2019) kemarin, mengungkap sederet perubahan pada kliennya tersebut.

Melansir dari Tribunnews, Burhanuddin mengatakan bahwa Rey Utami kini banyak berdzikir selama di penjara.

Tak hanya itu, menurut penuturan Burhanuddin, Rey Utami juga menjalankan puasa Senin Kamis di Rutan.

Selain itu, Rey Utami juga mengungkapkan keinginannya untuk berhijab setelah bebas dari penjara kelak.

• FOTO-FOTO Rey Utami Sebelum dan Sesudah Permak Wajah Beredar, Lihat Perbandingannya!

“Rey tadi menyatakan, bahwa kalau dia bisa keluar dia akan berhijab. Katanya iya, karena dia banyak berdzikir, puasa Senin Kamis di sini (rutan),” kata Burhanuddin ditemui usai menjenguk Rey Utami di Rutan Pola Metro Jaya, Senin (29/7/2019).

Seolah mendapat hidayah selama mendekam di penjara, Rey Utami menyampaikan sebuah keinginannya pada sang kuasa hukum ketika bebas nanti.

Burhanuddin mengatakan bahwa Rey Utami ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Burhanuddin juga bersyukur jika memang kliennya ingin bertobat.

• Tak Tega Lihat Para Korban Bisnis Suami Rey Utami, Akan Ada Hotman Paris VS Pablo Benua Part 2?

"Ya mungkin namanya manusia kan, ada proses perbaikan semua syukur-syukur kalau bisa dikatakan itu tobat gitu," kata kuasa hukum Rey Utami, Muh Burhanuddin, di Polda Metro Jaya, Senin (29/7/2019).

Menurut Burhanuddin, keinginan Rey Utami untuk bertobat merupakan sebuah hasil perenungan setelah mengalami masalah dalam hidupnya.

“Mungkin refleksi, perenungan. Hasil perenungan, kemudian ketemu teman-temannya yang bisa sepaham sevisi sama perbaikannya,” kata Burhanuddin.