Undang Orang Asing untuk Jadi Rektor, Fahri Hamzah, Kemenristekdikti Tak Mampu Modernisasi Kampus

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritik wacana Menristekdikti Mohamad Nasir mengundang orang asing untuk menjadi rektor perguruan tinggi negeri di

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(KOMPAS.com/Haryantipuspasari)
Fahri Hamzah 

bukan malah sedikit-sedikit cari rektor asing.

Ya sudah semua aja kita nontonin orang asing kerja buat kita.

Seperti zaman belanda dulu, nanti anggota DPRnya orang asing juga," katanya.

Menurut Fahri jangan menganggap bahwa ketika semua masalah diserahkan pada orang asing dianggap beres.

Menristekdikti seharusnya membuat konsep modernisasi kampus dengan mengerahkan berbagai sumber daya yang dimilikinya.

"Yang bertanggungjawab soal regulasi dan konsep operasionalnya kan ada pada pemerintah sebagai penbuat undang-undang dan sebagai pengelola sektoral.

Menristekdikti dia kan mengelola sektoral. kenapa dia gak pakai kekuatan politiknya untuk mengelola sektor itu sehingga menjadi maju, bukan lepas tangan ke orang lain," ujarnya.

Rencana Mensristekdikti

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir akan melakukan pemilihan secara khusus dalam mencari rektor luar negeri untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Menurutnya, saat ini tim Kemenristekdikti saat ini sedang membahas kriteria apa yang diperlukan dari pemerintah.

Agar PTN yang dipimpin rektor asal luar negeri mampu mencapai 100 besar dunia.

“Saya sudah laporkan kepada Bapak Presiden dalam hal ini wacana untuk merekrut rektor asing ini, yang punya reputasi.

Kalau yang tidak punya reputasi, jangan.

Tidak mesti orang asing itu baik, belum tentu.

Nanti kita cari,” kata Nasir yang dikutip dalam laman seskab.go.id, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved