Status Gunung Tangkuban Perahu Kembali Naik ke Level Waspada, Ini Pesan Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespon kenaikan status Gunung Tangkuban Perahu dari normal ke Level Waspada.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Jabar/Zelphi
Petugas diturunkan untuk membersihkan abu vulkanik yang bertebaran mencapai ketebalan 10 sentimeter di jalan menuju kawah Gunung Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (27/7/2019). Menyusul erupsi pada Jumat (26/7/2019), Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu ditutup bagi wisatawan selama tiga hari. 

"Betul (mengalami penurunan) tapi masalahnya potensi erupsi freatik suka tiba tiba, oleh karenanya kesiapsiagaan (pengelola) harus baik," ujar Hendra Gunawan.

Menurutnya, tipe erupsi freatik di Gunung Tangkuban Parahu bisa tiba-tiba, sehingga pihak pengelola harus meningkatkan kesiapsiagaannya agar wisatawan yang berkunjung bisa aman.

"Tapi itu (kesiapsigaan) bukan kewenangan PVMBG, apalagi sampai menutup," katanya.

Sebelumnya, Jumat pekan lalu Gunung Tangkuban Parahu juga mengalami erupsi. (*)

Baca juga :

Deretan Foto Terkini Sisa Erupsi Gunung Tangkuban Perahu, Warga Sibuk Bersihkan Debu Tebal

Erupsi Gunung Tangkuban Perahu, Begini Dampaknya Pada Aktivitas Sesar Lembang Menurut BMKG

Legenda dan Mitos Seputar Gunung Perahu

Sebagaimana diketahui, Gunung Tangkuban Parahu merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Jawa Barat yang terletak di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Gunung tersebut terlihat seperti perahu raksasa yang tertelungkup jika dilihat dari tempat wisata itu.

Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu, Bandung, Jawa Barat. ((KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO))
Kenapa disebut Gunung Tangkuban Parahu?

Dikutip dari laman Kompas.com berjudul Mengapa Dinamakan Tangkuban Parahu? pada 12 Desember 2013, Geografiwan sekaligus Pengamat dan Pecinta Lingkungan, T. Bachtiar menjelaskan soal gunung yang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Parahu itu.

Menurutnya, gunung tersebut terlihat bentuknya seperti perahu terbalik karena ada dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur.

Artinya, gunung tersebut hanya terlihat seperti perahu terbalik dari arah selatan (Lembang) saja.

"Karena ada dua kawah yang berdampingan dengan arah barat dan timur. Jadi, terlihat gunung itu dari arah selatan seperti perahu terbalik. Itu sebabnya mengapa Gunung Tangkuban Parahu, bentuknya terlihat seperti perahu yang terbalik. Jadi hanya orang yang melihat dari arah selatan yang melihat gunung itu seperti perahu yang terbalik," kata Bachtiar di Bandung, Rabu (11/12/2013).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved