Rayakan Ulang Tahun ke 69, Ini Sejarah Perjalanan Persiba Balikpapan di Sepak Bola Nasional
Klub asal Kalimantan Timur, Persiba Balikpapan merayakan ulang tahunnya yang ke-68 pada Sabtu (3/8/2019) .
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO - Klub asal Kalimantan Timur, Persiba Balikpapan merayakan ulang tahunnya yang ke-68 pada Sabtu (3/8/2019) .
Dalam usianya yang telah menginjak 69 tahun tersebut Persiba Balikpapan telah banyak mencicipi asam garam konstes sepak bola nasional.
//
Merangkak dari divisi terbawah, Persiba Balikpapan sempat merasakan gemerlapnya kompetisi level tertinggi di Indoenesia.
Meski dalam beberapa tahun terakhi posisinya melorot ke kasta kedua kompetisi nasional.
Berawal dari PS Belalang, Persiba Balikpapan mulai mencuri perhatian pecinta sepak bola di era tahun 1980an.
Dimulai dari Divisi III, kegemilangan Persiba menacapai puncaknya ketika berhasil menjadi juara Divisi I setelah mengandaskan perlawanan PSIM Jogjakarta di Stadion Diponegoro Semarang.
Ketika itu satu-satunya gol Persiba dicetak oleh Junaedi yang kelak juga sempat membesut klub berjuluk Beruang Madu ini.
Di era ini pulalah kandang baru Persiba Balikpapan, Stadion Parikesit dikebut pembangunannya.
Wali Kota Balikpapan ketika itu Syarifuddin Yoes menginisiasi pembangunan stadion untuk mengejar syarat mentas di Divisi Utama.
Sempat beberapa tahun bertanding di Divisi Utama, Persiba Balikpapan juga menjadi peserta ketika kompetisi Liga Indoensia pertama digulirkan.
Namun keikutsertaan klub yang dulunya berjuluk Selicin Minyak ini harus terhenti di musim 1998/1999.
Ketika itu Persiba balikpapan harus terdegradasi.
Butuh waktu kurang lebih 6 tahun bagi Persiba untuk mentas kembali di kompetisi paling elit di tanah air, setelah berhasil promosi ke Divisi Utama.
Dua tahun berselang Persib mengejutkan publik tanah air ketika berhasil lolos ke babak delapan besar Divisi Utama musim 2006.
Kegemilangan itu kemudian berlanjut di musim 2009/2010 saat finish di peringkat ketiga di kompetisi yang saat itu sudah bernama Indonesia Super League (ISL).
Ketika itu sejumlah pemain bintang memperkuat Persiba Balikpapan, mulai I Made Wirawan sampai Mijo Dadic.

Namun setelahnya prestasi Persiba ibarat yoyo, naik turun dan seringkali hanya mewarnai papan tengah persaingan di ISL.
Akhirnya setelah sempat menjadi tim musafir ke Malang, Persiba Balikapapan kembali turun kasta saat kompetisi Liga 1 pertama kali digulirkan.
Hingga sekarang klub kebanggan masyarakat Balikpapan itu masih berusaha untk menapak naik kembali ke kompetisi paling elit di Indonesia.
Berharap Kemenangan di saat Momen Ulang Tahun
Laga Martapura FC vs Persiba Balikpapan dalam Liga 2 2019, akan berlangsung pada Sabtu, (3/8/2019) di Stadion Demang Lehman, Martapura, Kalimantan Selatan.
Hari itu merupakan momen spesial bagi Persiba Balikpapan, lantaran merupakan hari jadi klub kebanggaan masyarakat Balikpapan yang menginjak usia 69 tahun.
Klub yang terbentuk sejak era Perserikatan tersebut kini harus menyiapkan kado spesial.
Meski di laga kandang, skuad Persiba Balikpapan tentu berharap bisa memetik kemenangan atau mencuri poin.
Pelatih Persiba Balikpapan, Satia Bagdja pun berharap dengan momen HUT Persiba Balikpapan yang ke 69 bisa meningkatkan motivasi bermain semua anak asuhnya.
"Mendapatkan kemenangan besok terutama dan pemain tahu itu bisa sebagai hadiah Persiba Balikpapan. Jadi berusaha untuk mendapatkan kemenangan," kata Satia Bagdja kepada Tribunkaltim.co, Jumat (2/8/2019).

Agar bisa mendapatkan kemenangan tidaklah mudah bagi Persiba Balikpapan.
Satia sadar betul bahwa Martapura FC merupakan salah satu tim kuat di wilayah timur Liga 2 2019.
Apalagi klub asal Kalimantan Selatan itu pernah masuk babak semifinal Liga 2 2018 lalu.
Martapura merupakan tim yang tidak mudah untuk dikalahkan.
"Kita tahu mereka masuk empat besar musim lalu," ujarnya.
Apalagi ditangani pelatih berpengalaman seperti Frans Sinatra," tambahnya kepada Tribunkaltim.co.
Menurut Satia semua tim di wilayah timur sangat kuat, alasannya dengan torehan poin masing-masing tim yang cukup berdekatan satu sama lain.
Martapura FC sendiri menurutnya mempunyai konektifitas bermain.
D ibawah asuhan Frans Sinatra menurutnya sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing pemain.
"Kalau soal Frans Sinatra, saya tidak mau menilai ya. Karena dia pelatih yang berpengalaman dan sudah lama bersama Martapura FC. Pasti dia sudah tahu seluk-beluk tim," katanya.
Meski demikian, Satia sangat optimistis anak asuhnya bisa mempersembahkan kemenangan untuk Persiba Balikpapan. Meski berat, dalam sepak bola menurutnya bisa terjadi.
Berikut daftar prakiraan formasi kedua tim;
Prakiraan Formasi
Martapura FC (4-3-3)
Pelatih : Frans Sinatra
Penjaga gawang: Ngurah K
Belakang: Agamal, Erwin, Ardan, Diksi
Tengah: Amirul, Marshell, Bowo
Depan : Amin Rais, Agus Salim, Sandi
Persiba Balikpapan (4-3-3)
Pelatih: Satia Bagdja
Penjaga gawang: Yudha
Belakang: Andre Putra, Imam, Taufiq, Anis
Tengah: Andre Dio, Stefanus, Yusuf
Depan: Mardiono, Beny Ashar, Beni Oktovianto
Kick off: 20.00 Wita
Stadion Demang Lehman, Martapura, Kalimantan Selatan
(*)
• Demi Persiba Balikpapan, 50 Balistik Siap Hadir di Stadion Demang Lehman Martapura
• Jelang Hadapi Martapura FC, Persiba Balikpapan Benahi Umpan Crossing
• Gagal Raih Poin di Markas PSBS, Pelatih Persiba Balikpapan Satia Bagdja Ingin Angkat Mental Pemain
• Dapat Dukungan dari Suporter, Ini Respons Pelatih Persiba Balikpapan
• Persiba Balikpapan vs Martapura FC, Pertemuan Dua Tim Terluka