Desa Wisata
Desa Wisata Mentawir, Eksistensi Bekantan Pesona Mangrove dan Pesut Teluk Balikpapan
Dari Kota Balikpapan ditempuh jalur darat. Kendaraan pribadi atau sewa bisa menjangkau ke lokasi Desa Mentawir ini, ada mangrove dan Teluk Balikpapan.
Penulis: Ilo | Editor: Mathias Masan Ola
“Kalau desa wisatanya berjalan, dikenal banyak orang, dikunjungi banyak wisatawan kan keuntungan pasti datang sendiri. Yang merasakan bukan siapa-siapa, bukan Kementerian, yang merasakan warga Desa Mentawir sendiri, ya kan,” ujarnya.
Saksi Hidup Mangrove Desa Mentawir
Jalan jembatan kayu di atas daratan mangrove Desa Mentawir jadi arena yang memberi kesan menakjubkan. Saat sedang beruntung, bisa saja bertemu secara langsung dengan satwa asli penghuni mangrove Desa Mentawir.
Satwa ini sering disebut dengan bekantan sebagai saksi hidup dari berkembangnya eksistensi ekosistem mangrove di Desa Mentawir.
Binatang bekantan ini ciri tubuhnya bukan seperti monyet pada umumnya yang berwarna hitam atau abu-abu, akan tetapi bekantan kulit tubuhnya berwarna orange, kuning emas menyala, sampai ada yang mengistilahkan bekantan sebagai monyet bule.
Hal ini tidak diperkuat saja dari tubuhnya yang orang bule tetapi juga hidungnya yang besar mancung menjadi khas dari fisik wajah bekantan, yang bisa dibilang ganteng untuk jenis kalangan primata.

Mudah saja temukan bekantan di mangrove Desa Mentawir, sebab bekantan sehari-harinya mengandalkan pohon mangrove sebagai sumber kehidupan.
Makanan sehari-hari bekantan adalah dari pohon mangrove. Antara mangrove dan bekantan ibarat simbiosis mutualisme, satu sama lain saling membutuhkan.
Penyebaran benih mangrove pun juga dimainkan perannya oleh bekantan. Jika mangrove rusak, bekantan pun terusik.

Seandainya ingin bertemu langsung dengan bekantan mudah saja. Bisa melakukan kunjungan ke mangrove Desa Mentawir pada pagi hari buta atau sore hari menjelang malam, detik-detik matahari akan terbenam, bekantan sudah mulai keluar bergelantungan di mangrove.
Tak jauh dari mangrove center Desa Mentawir, ada lokasi kawasan perairan Teluk Balikpapan. Bila sedang beruntung pastinya bisa dapat bonus saksikan secara langsung mengeliatnya mamalia air di Teluk Balikpapan, yakni pesut.
Mamalia air pesut masih bisa ditemukan, suka berenang-renang di area Teluk Balikpapan yang dekat dengan mangrove center Desa Mentawir.
Harap patuhi aturan, saat bisa berjumpa dengan bekantan atau pesut cukup dilihat saja, tak boleh ditangkap, apalagi mau dibunuh untuk dibawa keluar.
Kedua binantang ini merupakan jenis makhluk yang langka, jumlahnya sudah sangat terbatas, menuju jurang kepunahan.

Mari sama-sama berupaya melestarikan bekantan dan pesut.
Save bekantan dan pesut, pesona indah alam Kalimantan Timur.
(Tribunkaltim.co/BudiSusilo)