Belum Normal, Beredar Info Listrik di Jakarta Bakal Padam Per 3 Jam Sekali, Daftar Daerah Terdampak
Kondisi listrik padam di DKI Jakarta dan sekitarnya belum kunjung normal, kini beredar informasi pemadaman bergilir, Presiden Jokowi pun marah
Penulis: Rafan Arif Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO - Belum Normal, Beredar Info Listrik di Jakarta Bakal Padam Per 3 Jam Sekali. Ini Daftar Daerah Terdampak
Kondisi listrik padam di DKI Jakarta dan sekitarnya belum kunjung normal, kini beredar informasi mengenai pemadaman bergilir, Presiden Jokowi pun marah pada PLN.
"Pesan dr teman yg kerja di PLN, listrik setiap 3 jam akan dimatiin secara bergilir, jadi segera isi air dan charge segala handphone atau lampu cadangan.
Silakan disiapkan temans," tulis informasi yang beredar dari berbagai grup Whatsapp.
Beredar pula informasi lain yang menyebut PLN masih mengalami defisit daya sebesar 750 MW.
Sehingga, perlu dilakukan pemadaman bergilir.
Tahap pemadaman bergilir
1. tahap 1 : 09 - 12
2. tahap 2 : 13 - 16
3. tahap 3 : 16 - 19
Pemadaman bergilir wilayah jakarta - tangerang
Tahap pertama, mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB dengan pemadaman listrik mencakup wilayah sekitar Teluk Naga, Jl. Pasar Kemis, Jl. Raya Serang Balaraja, Serpong, BSD City, Bintaro, Kebon Jeruk, Bulungan, Tanah kusir, Menteng, Kedoya Raya, Ciputat, Pesangrahan, Bandengan, Kapuk Raya, Pantai Indah Kapuk, Cikokol, Serpong, Teluk Naga, Jl. Raya Legok, Jl. Raya Karawaci dan sekitarnya.
Sedangkan, tahap kedua antara pukul 13.00-16.00 WIB yang meliputi antara lain wilayah sekitar Jl. Bitung, Jl. Raya Pasar Kemis, Jl. Raya Serang Balaraja, Gading Serpong, Jl. Raya Legok, Jl. Raya Mauk, Grogol, Daan Mogot, Cengkareng, Jl. Kyai Tapa, Cengkareng, Ciledug, Daan Mogot, Kedoya Raya, Jl. Gajah Mada, Jl. Hayam Wuruk, Jl. Curug Raya, Jl. Raya Cipondoh, Jl. Bhayangkara Serpong, Alam Sutera dan sekitarnya.
Terakhir, tahap ketiga mulai pukul 16.00-19.00 WIB antara lain wilayah sekitar Jl. Kapuk Kamal, Jl. Batu Ceper Raya, Jl. Raya Serang, Kali Angke, Taman Anggrek, Tomang Raya, Jl. Kapuk Kamal Muara, Jl. Kapuk Kayu Besar, Jl. Setiabudi, Jl. Kuningan, Jl. Sudirman, Jl. Thamrin, Tanah Abang, Karawaci, Jl. Raya Pasar Kemis, Jatake dan sekitarnya.

Jokowi Marahi PLN
Kondisi listrik padam di DKI Jakarta yang tak kunjung beres memantik reaksi Presiden Jokowi, hingga menyebut PLN tak punya rencana cadangan meski manajemen gemuk.
Presiden Jokowi mendatangi kantor pusat PT PLN Persero untuk mempertanyakan soal pemadaman listrik pada Minggu (4/8/2019), yang berdampak besar terutama di Jakarta.
Jokowi heran, mengapa PLN seperti tidak bisa berbuat banyak saat pemadaman besar itu terjadi.
"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi," ucap Jokowi kepada direksi PLN, dilansir dari Kompas.com.
"Dengan manajemen besar tentu saja ada contingency plan, backup plan (rencana cadangan).
Pertanyaan saya, kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan baik," kata Kepala Negara.
Jokowi kemudian menyinggung peristiwa pemadaman besar juga pernah terjadi pada 2002.
Saat itu, wilayah yang terdampak juga serupa, yaitu di Jawa dan Bali.
"Mestinya itu bisa jadi pelajaran bersama.
Jangan sampai kejadian yang pernah terjadi, kembali terjadi lagi," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi menegur direksi PT PLN Persero terkait pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019).
Masih dilansir dari Kompas.com, teguran itu disampaikan saat Jokowi mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran, Jakarta, Senin (5/8/2019).
• Akibat Pemadaman Listrik di Jakarta, Mulai Korban Meninggal, Hingga Berkurangnya Polusi Udara
• Aliran Listrik Tak Kunjung Pulih, Jokowi: PLN Manajemen Besar Tapi Tak Punya Rencana Cadangan
• Pemadaman Listrik Jakarta Ternyata Punya Dampak Positif Terhadap Polusi, Simak Penjelasannya
"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun, banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan," kata Jokowi.
Jokowi datang ke kantor PLN khusus untuk meminta penjelasan soal pemadaman listrik.
Presiden terlihat didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
Sementara di ruang rapat itu, hadir belasan jajaran PT PLN Persero, termasuk Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani.
Jokowi menyinggung soal pelayanan transportasi umum yang terganggu karena padamnya listrik.
"Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali, MRT misalnya.
Oleh sebab itu pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja," kata Jokowi.
"Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," tutur Kepala Negara.
Sebelumnya, Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat serta Jawa Tengah mengalami mati listrik lebih dari enam jam.
Bahkan, hingga Senin pagi ini, masih ada sejumlah wilayah yang belum teraliri listrik secara normal.
Minggu sore, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan pemadaman listrik ini terjadi karena gangguan pada sistem transmisi.
"PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV," ujar Made melalui keterangan tertulis. (*)
(TribunKaltim.co/Rafan A Dwinanto)