Dosen Universitas Hasanuddin Makassar Sosialisasi Program S2 dan S3 di Universitas Balikpapan

"Semua Universitas itu mengemban tridharma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian"

TRIBUN KALTIM / SITI ZUBAIDAH
Pemberian cindera mata dari Universitas Balikpapan kepada dosen Universitas Hasanuddin, Dr. Eng. Ir. Andi Erwin Eka Putra, ST. MT, Senin (5/8/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perwakilan Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) menyosialisasikan program studi S2 dan S3 di Universitas Balikpapan (Uniba), Senin (5/8/2019).

Pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Uniba, Merry Krisdawati Sipatuhar, mengatakan, kegiatan ini melanjutkan, MoU pada tanggal 21 Maret 2018 lalu.

"Jadi ini eksekusi MOU ini. Pertama kali dosen Uniba yang bersekolah doktor di Unhas. Mereka sosialisasi pascasarjana S2 dan S3 serta program blended learning," kata Merry.

Dalam kegiatan ini, pesertanya merupakan mahasiswa S1 angkatan akhir juga para dosen. 

"Pesertanya mahasiswa yang akan lulus dan dosen-dosen yang belum S3, ada 14 orang dosen. Kemungkinan potensial mobile di Unhas. Ada juga kolaborasi antara Unhas dan universitas lain di sekitarnya untuk sekolah di luar negeri," ujarnya.

Sementara Dr. Eng. Ir. Andi Erwin Eka Putra, ST. MT Ketua Program Studi Doktor dan Pascasarjana Jurusan Tehnik Universitas Hasanduddin Makassar mengatakan, kegiatan ini utamanya kerjasama, merupakan tindak lanjut MoU Unhas dengan Universitas Balikpapan.

"Semua Universitas itu mengemban tridharma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Kami datang dari Program Studi Departemen Fakultas Teknik Unhas itu lebih ke sosialisasi dulu untuk dua program studi kami. Yakni S2 dan S3," kata Erwin.

Harapannya dengan kolaborasi ini, terbangun langkah peningkatan sumber daya manusia di Universitas Balikpapan dan universitas lain yang berada di Kalimanatan.

"Kami punya akses di beberapa universitas di Kalimantan. Kami sebetulnya sudah menjalin kerja sama yang cukup lama melalui Universitas Balikpapan. Potensi sangat besar sekali, bisa membangun jaringan yang ada di Kalimantan Timur ini," ungkapnya.

Menurutnya, ini menjadi tanggung jawab Unhas untuk menjalin kerja sama dan meningkatkan sumber daya manusia.

Tidak hanya di Unhas, namun Indonesia bagian timur.

"Intinya bagaimana kurikulum tehnik mesin bisa survive di perubahan era industri ini.
Kami mencoba sosialisasi bagaimana cara untuk mengahadapi tantangan kedepan," ungkapnya.

Tantangan pertama mahasiswa tehnik mesin lebih fokus ke basic ilmunya.

Selama ini di Industri 4.0 lebih kepada sistem cyber atau online.

"Kelemahan kita bagaimana menggabungkan ini, padahal sehari-hari kita sudah menggunakan teknologi digital. Kita harus perkenalkan dengan menambah pengetahuan dan literasi mengenai masalah ini," ujar Erwin. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved