Presiden Jokowi Tampak Emosi Usai Dengar Penjelasan Dirut PLN, Ogah Ladeni Wawancara Wartawan
Presiden Jokowi ogah mendengar penjelasan berbelit Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani terkait listrik padam, langsung pergi meninggalkan wartawan
Jokowi heran, mengapa PLN seperti tidak bisa berbuat banyak saat pemadaman besar itu terjadi.
"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi," ucap Jokowi kepada direksi PLN, dilansir dari Kompas.com.
• Aliran Listrik Tak Kunjung Pulih, Jokowi: PLN Manajemen Besar Tapi Tak Punya Rencana Cadangan
• Dua Tokoh Kaltim Diusulkan Masuk Jajaran Kabinet Jokowi, Ini Sosok yang Layak Jadi Menteri
• Pemadaman Listrik Jakarta Ternyata Punya Dampak Positif Terhadap Polusi, Simak Penjelasannya
"Dengan manajemen besar tentu saja ada contingency plan, backup plan (rencana cadangan).
Pertanyaan saya, kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan baik," kata Kepala Negara.
Jokowi kemudian menyinggung peristiwa pemadaman besar juga pernah terjadi pada 2002.
Saat itu, wilayah yang terdampak juga serupa, yaitu di Jawa dan Bali.
"Mestinya itu bisa jadi pelajaran bersama.
Jangan sampai kejadian yang pernah terjadi, kembali terjadi lagi," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi menegur direksi PT PLN Persero terkait pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian besar wilayah Pulau Jawa pada Minggu (4/8/2019).
Masih dilansir dari Kompas.com, teguran itu disampaikan saat Jokowi mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran, Jakarta, Senin (5/8/2019).
"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun, banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan," kata Jokowi.
Jokowi datang ke kantor PLN khusus untuk meminta penjelasan soal pemadaman listrik.
Presiden terlihat didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
Sementara di ruang rapat itu, hadir belasan jajaran PT PLN Persero, termasuk Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani.
Jokowi menyinggung soal pelayanan transportasi umum yang terganggu karena padamnya listrik.