KH Maimun Zubair Wafat
Dua Kali Bertemu Mbah Maimoen, Ketua DPW PPP Kaltim: Dua Pesan Melekat di Hati Saya
Soal kenangan bersama Mbah Moen, Rusman Ya'qub Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP Kaltim memiliki cerita tersendiri.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kabar duka datang dari Makkah Al Mukaromah.
Ulama besar sekaligus guru bangsa, KH Maimoen Zubair (90) atau akrab dipanggil Mbah Moen tutup usia, pada Selasa (6/8/2019).
Bagi pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di seluruh Indonesia, Mbah Moen merupakan sosok panutan.
Pasalnya, Mbah Moen menjabat sebagai Dewan Penasehat (Dewan Syuro) partai berlambang Ka'bah ini.
Soal kenangan bersama Mbah Moen, Rusman Ya'qub Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP Kaltim memiliki cerita tersendiri.
Melalui saluran telepon selularnya, pada Selasa (6/8/2019), pukul 18.00 Wita, Rusman sapaan akrabnya, menceritakan, bahwa dirinya hanya dua kali bertatapan langsung dengan Mbah Moen.
"Sebelumnya, saya pernah bertemu dengan Mbah Moen. Meskipun tidak pernah ke pesantren beliau. Namun, saya bertemu langsung dengan beliau itu tahun 2014 lalu. Dimana, saat itu ada konflik soal kepemimpinan PPP ditingkat pusat antara kubu Surya Darma Ali dengan kubu Romahurmuzy," ujarnya menceritakan.
Saat itu, Rusman tidak datang sendirian. Rusman bersama Sekretaris DPW PPP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalsel), Awaluddin menemui Mbah Moen di salah satu hotel di sekitaran Bandara Cengkareng Jakarta.
Di situ, Rusman bersama Awaluddin meminta nasehat dan arahan kepada Mbah Moen soal PPP saat itu.
"Sekarang Pak Awaluddi sudah menjadi Ketua DPW PPP Kalteng. Nah, saat itu beliau memberikan nasehat kepada kita berdua untuk berpegang teguh kepada konstitusi partai, yakni Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ADART) Partai dalam menentukan bagaimana arah kita dalam menentukan sikap," tuturnya.
Menyelamatkan partai, dikisahkan Rusman, menjadi pesan penting Mbah Moen pada pertemuan tersebut.
Sehingga, usai pertemuan itu, Rusman bersama Awaluddin langsung berinisiatif untuk membentuk kelompok penengah partai.
Dimana kelompok ini menjadi sebuah wadah bagi kedua kubu untuk menyelesaikan konflik.
"Meskipun, akhirnya bentukan kami itu tidak berhasil menyatukan dua kubu untuk berdamai. Namun kami sudah menjalankan nasehat dan arahan partai. Sebab, pesan utama Mbah Moen saat itu kita diminta untuk menyelamatkan partai dari berbagai konflik yang ada. Sebab, ujar Mbah Moen, kami-kami inilah nantinya yang menjadi pemimpin partai di masa mendatang," jelasnya.
Mengenang pertemuan kedua, Rusman kembali mengingat, bahwa ia bertemu langsung dengan Mbah Moen pada Mukhtamar PPP tahun 2016 lalu di Jakarta.