Kisah Sales Astra Motor Balikpapan, Tantangan dan Jadi Ujung Tombak, Pernah Digertak Pakai Parang

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Peran seorang sales di sebuah perusahaan otomotif sangatlah penting.

Apalagi perusahaan tersebut memproduksi hingga menjual barang yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

Tanpa kehadiran sales perusahaan sulit berkembang atau tak dapat dikenal banyak orang. 

Tidak asal jual, tentu sebagai seorang sales diperlukan keterampilan yang mumpuni agar konsumen merasa yakin dengan produk yang ditawarkan.

Tantangan sebagai seorang sales sangatlah banyak.

Seperti yang diungkapkan Sales Counter Astra Motor Balikpapan, Neta Kurniawati pada Kamis (8/8/2019) pagi. 

Tahun 2019 merupakan tahun ke sembilan bagi wanita asal Kota Balikpapan ini berprofesi sebagai Sales Counter Astra Motor Balikpapan.

Waktu yang cukup lama baginya menjadi ujung tombak perusahaan sebesar Astra Motor Balikpapan.

Memperlakukan konsumen dengan baik menurut Neta sangatlah menjadi penentu keberhasilan.

Perlakuan konsumen terhadap dirinya sangat berbeda-beda.

Tak sedikit ia menjumpai perlakuan kasar dari konsumen.

Caci maki baginya sudah seperti hal yang biasa.

Neta sadar sebagai sales counter harus menerima risiko yang akan didapat. 

"Sudah biasa sih dapat caci maki dari konsumen. Apalagi lewat telepon. Ya harus tahan-tahan aja telinga," katanya kepada Tribunkaltim.co.

Bahkan ada kejadian yang tak pernah dilupakannya selama menjadi sales counter.

Masih terekam dalam ingatannya.

Saat itu konsumen komplain dengan pengiriman motor yang dianggap lambat.

Neta pun awalnya menerima keluhan itu melalui saluran telepon.

Permasalahannya yakni sang konsumen tak ingin datangnya unit motor yang dipesan melebihi waktu yang ditentukan.

"Karena konsumen itu ada yang sudah menentukan hari baik, tanggal baik, jam yang baik. Jadi telat sedikit marahnya luar biasa," ujar Neta.

Tak terima telat, konsumen itu langsung mendatangi Neta di tempat kerjanya.

Bahkan si konsumen membawa sebilah parang ke dealer yang berada di Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sontak Neta pun sempat syok, tak sempat berkata-kata. Hanya saja benda tajam itu untuk menakuti dirinya.

Namun kemarahan konsumen tersebut tak berlangsung lama, Neta yang sudah cukup lama menjumpai berbagai tipe konsumen pun berusaha tetap tenang.

Neta bisa bernafas lega hingga akhirnya konsumen itu sadar atas kesalahannya.

Pelajaran tersebut sangat berharga bagi dirinya yang sudah 9 tahun berkarir.

"Konsumen tetap adalah raja, kalau ngomel ya cukup didengerin dulu keluhan mereka. Sambil senyum. Nanti bakal berhenti sendiri dan mengerti juga mereka," katanya.

Jenjang karir yang menjajikan membuat Neta masih setia bersama Astra Motor Balikpapan.

Bukan cuma jenjang karir, suasana kekeluargaan yang ditanamkan di Astra Motor Balikpapan membuat dia sangat nyaman bekerja.

Seperti yang dirasakan rekan kerjanya, Deri Candra Hidayat yang sudah 7 tahun berkarir di Astra Motor Balikpapan.

Deri yang merupakan outlet leader memulai karir sejak tahun 2012.

Tentu sebelum menduduki jabatan outlet leader, Deri melewati tahapan karir di Astra Motor Balikpapan.

Mulai dari magang, karyawan tetap, team leader, hingga outlet leader merupakan perjalanan karirnya di Astra Motor Balikpapan.

Fasilitas yang diberikan perusahaan menurut Deri sangat memuaskan, ditambah dengan suasana yang bersahabat

"Di sini nyaman ya, kita sudah difasilitasi semua. Suasana kerja lebih friendly karena itu yang terpenting. Saya memang memilih karir untuk pengembangan bakat. Karir lebih menjanjikan dan mensejahterakan karyawan tentunya ya," kata Deri.

Baginya banyak yang bisa didapatkan menjadi seorang sales.

Nilai positifnya yakni memahami membuka jaringan pertemanan hingga memahami karakter setiap konsumen, dan tentunya menjalin hubungan baik dengan konsumen tidak boleh terputus.

"Ya wajar saja kalau kita bertemu konsumen itu pasti ada yang komplain. Hal itu biasa saja, yang terpenting kita dengarkan saja keluhannya. Karena mereka itu ingin didengar itu sudah lebih baik," ujarnya.

Sementara itu Manager Customer Care Astra Motor Balikpapan, Muhammad Abbas menjelaskan bahwa Sales memang merupakan ujung tombak perusahaan.

Sebelum mereka terjun ke lapangan terlebih dahulu diberikan pembekalan awal yang diberikan oleh masing-masing dealer.

"Pada saat mereka pertama kali direkrut menjadi salesman dan counter sales, mereka diberikan pembekalan yang diberikan pimpinan dealer mereka masing-masing. Setelah itu mereka baru mulai melakukan proses promosi penjualan dan lain-lain," ujarnya kepada Tribunkaltim.co."

Pembekalan terus didapatkan salesman dan sales counter selama berkarir di Astra Motor Balikpapan.

Karena menurut Abbas seabgai ujung tombak, mereka tentu perlu mempunyai karakter dalam bekerja dengan bekal yang bagus.

"Setelah setahun kita refresh lagi mereka. Tapi kita kemas dalam bentuk lebih fun, seperti gathering, Jalan-jalan. Kita apresiasi mereka sebagai ujung tombak, setelah masa kerja mereka setahun," kata Abbas.

Nah, Astra Motor Balikpapan pun bakal memberikan mereka reward bagi yang mempunyai kinerja yang apik.

Reward tersebut dibentuk dengan kontes layanan Honda nasional, mereka akan bersaing dengan seluruh sales Astra Motor se-Indonesia.

• Punya Unit Honda PCX, Astra Motor Balikpapan Adakan Kegiatan PCX Amazing Race

• Sosialisasi Safety Riding, Astra Motor Balikpapan Ajak Mitra GOJEK Balikpapan.

"Supaya mereka jiwa kompetisi bagus. Kontes layanan honda sampai nasional. Kontes ini semua kita libatkan. Mereka bersaing ke seluruh main dealer," ujarnya.

Tentunya berkarir di Astra Motor Balikpapan banyak keuntungan yang didapatkan.

Keberhasilan Honda menjadi market leader sepeda motor tentu tak terlepas dari peran sales sebagai ujung tombak.

(Tribunkaltim.co/Arif Fadillah)