Unggahan Misterius Akun BMKG Jadi Sorotan dan Buat Deg-degan, Personel JKT48 Sampai Ikut Komentar

Sebuah unggahan BMKG di akun twitter resminya @infoBMKG pada, Kamis (8/8/2019) menjadi sorotan.

Penulis: Doan Pardede |
Capture twitter @infoBMKG
BMKG memberikan balasan terkait unggahan sebelumnya dan menyatakan semuanya baik-baik saja 

Sebelum terjadi deformasi, ada tegangan (stress) yang terakumulasi di zona tersebut.

"Pengaruh penjalaran stres untuk proses selanjutnya secara kuantitatif masih sulit untuk diketahui," kata Rahmat.

Teori yang berkembang saat ini, lanjut Rahmat, baru bisa menjelaskan, sebuah gempa bumi utama dapat membangkitkan atau memicu aftershocks alias gempa bumi susulan.

Namun, masih sulit untuk memperkirakan gempa besar rentetannya.

Misalnya dalam beberapa kasus seperti gempa bumi doublet, triplet (dua atau tiga kejadian gempa bumi tektonik dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan), dan seterusnya.

Rahmat mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tapi waspada.

"Selain itu, jangan percaya pada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.

Yang lebih penting saat ini, kata Rahmat adalah melakukan langkah-langkah mitigasi terkait kesiapan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi.

Satu yang paling mudah dilakukan, siapkan perabotan-perabotan yang kuat dan dapat menjadi tempat perlindungan sementara saat terjadi gempa.

"Siapkan jalur evakuasi yang aman di lingkungan tempat tinggal, selanjutnya terus latihan untuk evakuasi mandiri," kata Rahmat.

Hal senada juga disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Lewat media sosialnya, BNPB mengimbau agar masyarakat tidak mempercayainya ramalan akan ada gempa dan lainnya.

Hingga saat ini, belum ada ilmu pengetahuan dan alat yang dapat memperkirakan kapan terjadinya gempa.

"Namun baru dapat memperkirakan lokasi pusat gempa dan potensi kekuatannya," tulis akun Instagram BNPB.

BNPB meminta masyarakat untuk memastikan sumber informasi tersebut berasal dari sumber resmi pemerintah.

Tentang kegempaan dan potensi tsunami dari BMKG, gunung api dari PVMBG-Badan Geologi, dan penanggulangan bencana dari BNPB/BPBD.

Selain itu, terus monitor info BMKG baik melalui sosial media, mobile Apps, website, maupun kanal-kanal resmi BMKG. (*)

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved