Liga Indonesia
Karbitan Store di Gunung Guntur Balikpapan Sediakan Kaos Fans Persiba Balikpapan, Ini Harganya
Satia Bagdja itu kini mengoleksi 8 poin. Tumpulnya lini serang menjadi salah satu penyebab gagalnya Persiba Balikpapan menciptakan gol.
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Persiba Balikpapan kini mengarungi Liga 2 2019.
Sudah dua musim tim kebanggaan masyarakat kota Balikpapan itu berkompetisi di kasta kedua Liga Indonesia.
Meski berada di kasta kedua, tak membuat dukungan dari suport surut.
Kehadiran Persiba Balikpapan dimanfaatkan Karbitan Sport yang merupakan brand lokal asal kota Balikpapan yang menyediakan kaos fans Persiba Balikpapan.
Berbagai macam desain bertema Persiba Balikpapan tersedia di Karbitan Sport yang berada di Letjen S Parman Gunung Guntur Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tidak hanya kaos fans saja, Karbitan Sport juga menerima jasa produksi jersey olahraga.
Perlengkapan olahraga lainnya seperti sepatu, jersey, celana olahraga juga bisa didapatkan di Karbitan Sport.
Owner Karbitan Store, Hairil Herliansyah menjelaskan musim ini Karbitan sebagai official partner Persiba Balikpapan.
Musim 2019 membuat Karbitan banyak memproduksi hampir seribu kaos bertema Persiba Balikpapan.
"Alhamdulillah musim ini kita bekerjasama dengan Persiba Balikpapan. Karena sebelumnya tidak berkerjasama. Kita produksi kaos fans," kata Hairil
"Ada 25 desain kaos fans Persiba Balikpapan. Musim ini kita sediakan seribu kaos bertema Persiba Balikpapan," ujar Hairil kepada Tribunkaltim.co, Selasa (13/8/2019)
Hairil menjelaskan di Balikpapan sudah berjalan sejak tahun 2011 secara online. Namun untuk offline nya, Karbitan mempunyai store di Balikpapan dan mempnyai cabang di Tangerang.
Sudah banyak yang bekerjasama dengan Karbitan Sport.
Khusus sport apparel Karbitan Sport mempunyai Equal yang pernah digunakan tim Porprov Balikpapan dan klub profesional Timor Leste.
"Sport apparel equal sudah banyak bekerjasama. Termasuk dengan KONI Balikpapan dan juga klub profesional di Timor Leste," ujarnya.
Untuk harga kaos fans Persiba Balikpapan kisaran harga Rp 130 ribu. Hairil pun mengungkapkan alasan menggunakan kata Karbitan sebagai brand miliknya.
"Nama karbitan tercetus dari tahun 2011. timbul keresahan dengan banyaknya masyarakat yang lebih menyukai tim di luar Balikpapan termsuk tim Eropa makanya kita namai Karbitan," kata Hairil
"Karbitan artinya tidak menjual baju saja, sepatu juga sepatu olahraga maupun sepatu jalan," tambahnya.
Bagi pendukung Persiba Balikpapan atau warga Balikpapan yang ingin melihat produk Karbitan Sport secara online tersedia di instagram dengan nama akun @karbitansport.
Kali ini Persiba Balikpapan akan menghadapi Mitra Kukar di laga terakhir putaran pertama wilayah timur Liga 2 2019, Kamis (13/8/2019) pukul 19.30 Wita di Stadion Batakan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sejauh ini Persiba Balikpapan sedang mencoba bangkit dari zona merah wilayah timur Liga 2 2019.
Pasca kekalahan dari Madura FC, skuad Beruang Madu kini wajib mengamankan 3 di laga Derby Kaltim yang pastinya bergengsi.
Pelatih Persiba Balikpapan, Satia Bagdja pun sudah menginstruksikan pemainnya agar instropeksi diri dan sadar dengan posisi Persiba Balikpapan saat ini.
Yang jelasnya ini laga Derby Kalimantan Timur yang pasti bergengsi. Kita harus bisa cetak banyak gol.
Saya sudah kasihtau ke anak-anak harus sadar posisi kita saat ini. Kalau mau menang cetak banyak gol," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (13/8/2019).
Melawan Mitra Kukar ada yang patut menjadi perhatian. Kehadiran Ahmad Bustomi di lini tengah tim berjuluk Naga Mekes itu sangat berpengaruh.
Meski sudah berusia 34 tahun, kemampuan mantan pemain Arema FC menurut Satia Bagdja sangat diperlukan.
"Dia pemain yang winning the game. Punya misi bermain yang bagus. Meski sudah tua, kemampuan dia passing-passing itu pasti sangat berbahaya," ujar Satia.
Satia yang pernah menangani Bustomi di timnas tahu sekali bagaimana tipikal bermain gelandang serang tersebut.
Bersama Mitra Kukar, Bustomi kerap dimasukkan sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Hal itu menurut Satia Bagdja adalah taktik dari Mitra Kukar dengan memasukannya di babak kedua.
"Ya mungkin bisa saja itu taktik mereka. Pemain sudah habis di babak kedua, baru masukkan pemain pengalaman untuk menekan," tambahnya.
• Persiba Balikpapan Bakal Dirombak, Satia Bagdja Inginkan Pemain Liga 1
• Penjaga Gawang Persiba Balikpapan Dievaluasi, Jarot Sodorkan Kiper Liga 1
Nah, Mitra Kukar sendiri saat ini menjadi tim yang paling sedikit kebobolan hingga pekan ke 9 wilayah timur Liga 2 2019.
Tim asuhan Berges Marin itu baru kebobolan 4 gol.
Selain Ahmad Bustomi, Mitra Kukar juga mempunyai Atep yang patut diwaspadai.
Selain itu, Persiba Balikpapan yang akan menjamu Mitra Kukar, Kamis (15/8/2019) pukul 19.30 Wita di Stadion Batakan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Skuad Beruang Madu diharapkan bisa tampil memuaskan dihadapan ribuan suporternya.
Sebelumnya Persiba Balikpapan mendapatkan hasil yang kurang baik, yakni takluk dari tuan rumah Madura FC yang membuat Persiba Balikpapan terlempar ke zona merah wilayah timur Liga 2 2019.
Tim asuhan Satia Bagdja itu kini mengoleksi 8 poin dengan dua kali kemenangan, dua kali imbang, dan empat kekalahan. Tumpulnya lini serang menjadi salah satu penyebab gagalnya Persiba Balikpapan menciptakan gol.
"Melawan Mitra Kukar kita wajib cetak banyak gol kalau menang. Selama ini kita menguasai pertandingan di tiga laga tandang. Kita tidak bisa bikin gol jadi masalah. Ini yang mesti kita perbaiki," kata Satia Bagdja kepada Tribunkaltim.co, Senin (12/8/2019).
Pentingnya mencetak banyak gol juga sangat membantu Persiba Balikpapan jika ingin finish di empat besar akhir wilayah timur Liga 2 2019.
Saat ini Persiba Balikpapan baru mencetak 9 gol dan kebobolan 10 gol. Skuad Beruang Madu menjadi tim ketiga di wilayah timur yang paling banyak kebobolan.
Kreasi bermain menurut Satia Bagdja wajib dimiliki anak asuhnya di pertandingan melawan Mitra Kukar nanti.
Menurut Satia Bagdja selama ini yang menjadi kelemahan dan sulitnya mencetak gol, kurang kreasinya pemain sayap dan striker dalam menciptakan peluang. Bola lebih banyak mengalir di lini tengah saja, masuk ke kotak penalti pun hanya sedikit.
"Kreasi-kreasi pemain sayap kita sangat kurang. Mereka harusnya berani satu lawan satu berhadapan dengan lawan. Crossing juga kurang, harus berani cepat mengambil keputusan," ujar Satia Bagdja. (*)
