Pilkada Balikpapan
Jelang Pilkada Balikpapan 2020, Tohari Aziz Tunggu Instruksi Pimpinan PDIP
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Thohari Aziz mengaku, masih menunggu instruksi pimpinan partai untuk bertarung pada Pilkada Balikpapan.
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
Lantaran dengan 11 kursi yang mereka peroleh di parlemen, mereka bisa langsung mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai mana pun.
Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Balikpapan, Andi Arif Agung kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (14/8/2019).
"Pastinya kader sendiri kita utamakan. Tak ada nama lain. Pak Rahmad calon tunggal diusung Golkar sebagai kepala daerah," katanya.
Politisi Golkar berjuluk A3 ini membeberkan 4 kategori calon wakil wali kota yang dicari Golkar dalam misi pemenangan Pemilukada 2020 di Balikpapan.
"Kita persilakan ketua (Rachmad Mas'ud) mencari pasangannya. Mekanismenya melalui konvensi. Dari konvensi nanti beliau bisa melihat dan mengukur," ungkapnya.
Segmen pertama dari internal partai sendiri, dimana kader lainnya masih punya kans mendampingi Rahmad Mas'ud sebagai calon wakil wali kota di Pemilukada 2020 mendatang di Balikpapan.
Kedua tokoh politik, Golkar tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan parpol lainnya, kendati tanpanya mereka bisa mengusung calonnya sendiri.
Ketiga tokoh masyarakat, seperti pengusaha, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh adat. Dengan ketokohan mereka, diharapkan dapat mengokohkan elektoral calon yang diusung Golkar.
Terakhir dari kalangan birokrat, menurut A3, untuk menjalankan tugasnya di pemerintahan seorang kepala daerah harus memiliki pendamping yang tahu seluk-beluk pemerintahan.
Birokrat jadi salah satu opsi sosok yang dicari Golkar sebagai calon Wakil Walikota Balikpapan pada kontestasi politik 2020 mendatang.
"Yang pasti, pertama kita harus lihat curiculum vitae, kedua mekanisme survey, ketiga kita akan bicara chemestri.
Cocok dan pas menurut Pak rahamad, apa pun ceritanya ini bukan bicara momen Pilkada saja, kalau insya alloh menang ini perjalanan 5 tahun ke depan," selorohnya.
Gerindra Utamakan Kader Partai
Dalam politik berlaku adagium 'Tak Ada Kawan dan Lawan yang Abadi'.
Partai-partai yang terkesan berseteru di panggung nasional ternyata cukup banyak mengikat kerja sama di Pilkada.