Begini Tanggapan Ketua DPD PDIP Kaltim soal Doa Kyai Idris dalam Sidang Bersama DPR/DPD

Sebelumnya, senator asal Kalimantan Timur (Kaltim), KH Muhammad Idris, didaulat memimpin pembacaan doa di sidang bersama DPD/DPR.

TRIBUN KALTIM / JINO PRAYUDI KARTONO
Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin menanggapi doa senator asal Kaltim KH Muhammad Idris dalam sesi doa penutup sidang bersama DPR/DPD, Jumat (16/8/2019) kemarin. Menurutnya, dengan adanya pemindahan ibukota dapat meningkatkan infrastruktur yang ada di Kaltim. 

Pidato Presiden tersebut diputar di ruang auditorium kantor Walikota Balikpapan pada Jumat (16/8/2019) sore.

Pidato Jokowi disaksikan secara langsung oleh Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, beserta wakilnya, Rahmad Mas'ud.

Dalam pidatonya, Presiden RI Joko Widodo terlihat hanya meminta izin kepada DPR RI untuk memindhakan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan, namun Presiden Jokowi tidak menyebut secara langsung lokasi tepat pemindahannya apakah di Kalimantan Timur ataukah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Namun seusai menyaksikan pidato Presiden Jokowi itu, Pemkot Balikpapan tampak percaya diri membentangkan spanduk yang bertuliskan "Terima Kasih Presiden Jokowi, Alhamdulillah Ibu Kota di Kalimantan Timur.

Spanduk itu terlihat dibentangkan oleh Wali Kota, beserta wakilnya dan unsur Forkopimda yang ikut serta menyaksikan siaran pidato kenegaraan.

Saat dimintai keterangan oleh sejumlah awak media, Walikota Rizal Effendi menyebut dirinya sempat mengira pemindahan ibukota sudah positif di Kalimantan Timur, pasalnya ada tanda-tanda yang menuai titik terang.

"Ya tadi kita sempat mengira pemindahan ibukota sudah positif di Kalimantan Timur, tapi ternyata tidak," katanya sambil tersenyum-senyum

Dalam pidato itu, terlihat KH Muhammad Idris yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Kaltim bertindak sebagai pembca doa.

"Memang kan belum tahu, apakah ditetapkan di Kaltim, Kalsel, atau Kalteng. Ya kita tunggu lah, mudah-mudahan ditetapkan di Kalimantan Timur," harap Rizal Effendi.

Wali Kota dua periode itu juga mengakui spanduk yang dibentangkan ersebut sengaja sudah dipersiapkan sebelumnya.

Pihaknya meyakini Presiden RI benar-benar memutuskan dan mengumumkan nama Kalimantan Timur sebagai lokasi pemindahan ibu kota.

"Kita pikir sudah pasti diumumkan, makanya (spanduk) disiapkan, soalnya kan pembaca doanya Kyai Idris. Apakah itu sudah tanda-tanda ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, tapi ternyata tidak juga. Ya kita tunggu saja keputusan presiden nanti, mudahan Kalimantan Timur jadi ibukota, karena kan sudah jelas memenuhi persyaratan," ujarnya. 

Doa Kyai Idris

Kegiatan acara pidato kenegaraan yang diisi dengan doa penutup ada penuturan yang disampaikan seorang senator di Jakarta, mendoakan Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Baru bagi negara Republik Indonesia. 

Selama ini, Ibu Kota Baru masih belum ada kepastian lokasi provinsi yang akan dipilih. Tersiar kabar ada tiga kandidat calon Ibu Kota Baru.

Yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved