HUT Ke 74 Kemerdekaan RI

Jadi Pembawa Baki, Vaolinsia Deg-degan Berhadapan Dengan Bupati Ismunandar

Menjadi pembawa baki berisi bendera yang diterima langsung dari Bupati Kutai Timur, Ismunandar , membuat perasaan tak karuan

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Margaret Sarita
Vaolinsia saat membawa baki bendera dalam pasukan delapan Paskibra Kutim 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Menjadi pembawa baki berisi bendera yang diterima langsung dari Bupati Kutai Timur,  Ismunandar , membuat perasaan tak karuan.

Deg degan dan gugup dan khawatir ada kesalahan. Perasaan itu terus berkecamuk di dalam dada dan baru hilang setelah bendera berkibar dan mencapai puncak tiang dengan sempurna.

Itulah setidaknya yang dialami Vaolinsia, pembawa baki bendera pada upacara HUT ke 74 Kemerdekaan Indonesia di lapangan Kantor Bupati Kutim, Sabtu (17/8).

“Deg-degan pasti. Tapi harus segera dihilangkan karena kita harus fokus, untuk mengibarkan bendera dengan sempurna,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Joni Hariyanto dan Royani

Meski demikian, menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Merah Putih tingkat Kabupaten Kutai Timur, apalagi terpilih sebagai pembawa baki bendera, merupakan satu pengalaman berharga yang tak terlupakan.

“Kesannya luar biasa, bisa jadi pembawa baki bendera. Semacam mimpi yang sudah kita gapai. Banyak pelajaran yang bisa kita dapat selama mengikuti pendidikan dan pelatihan Paskib.

Disiplin, mental kuat, dan fisik kuat. Semuanya. Selain itu, saya juga dapat teman-teman baru di sini,” ungkap pelajar kelas II SMA Negeri 2 Sangatta Utara.

Ia pun tak peduli melihat wajahnya yang agak gelap dari hari  biasanya. Bahkan sedikit ada flek hitam di sekitar hidung.

“Nggak apa-apa, yang penting saya bahagia mendapat kesempatan yang tak semua pelajar di Kutim bisa menggapainya. Nanti bisa perawatan lagi, pasti kembali seperti semula,” ujar dara kelahiran Sangatta, 14 Juni 2003.

Sementara itu, puncak peringatan HUT ke 74 Republik Indonesia di lingkungan Pemkab Kutai Timur, digelar di halaman Kantor Bupati Kutim, Sabtu (17/8).

Dengan inspektur upacara, Bupati Ismunandar dan pembaca naskah Proklamasi Ketua DPRD Kutim sementara, Uce Prasetyo.

Peringatan HUT RI kali ini digelar dengan sederhana. Tanpa tarian kolosal atau penampilan marching band. Hanya beberapa lagu perjuangan yang dinyanyikan kelompok paduan suara dari SMA Negeri 1 Sangatta Utara.

Sederhananya HUT RI kali ini, menurut Ismunandar, karena pemerintah masih terus menggenjot pembangunan di wilayah Kutai Timur, terutama pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat.

“Makna merdeka itu, kalau seluruh masyarakat kita sudah bisa menikmati kebutuhan dasarnya dengan baik. Kita jangan bermegah-megah, tapi kebutuhan dasar masyarakat belum terpenuhi,” ujar Ismunandar.

Makna perjuangan pahlawan bangsa, yang dilanjutkan dengan pembangunan seperti saat ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved