Rumah Pelayanan Terpadu di Kota Bontang Mulai Dibangun, Begini Kegunaannya
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni mengapresiasi langkah pencegahan longsor dengan menanam pohon berusia lama.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Pemkot Bontang berupaya meningkatkan fasilitas layanan tingkat dasar di lingkungan masyarakat di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Ruang publik serba guna dibutuhkan agar pelayanan lebih dekat kepada warga, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Hal ini yang mendorong Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni meletakan batu pertama pembangunan Rumah Pelayanan Terpadu di Jalan Durian 3, RT 45, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Minggu (18/8/2019).
Prosesi peletakan batu pertama ini turut dihadiri, Camat Bontang Utara, Sudi Priyanto, Lurah Gunung Elai, Kasful Anwar dan mantan anggota dewan Ubayya Bengawas beserta warga setempat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Neni layanan dasar menjadi hak bagi setiap warga Bontang.
Pihaknya mengaku meminta agar instrumen APBD dialokasikan tepat sasaran.
“Kemudahan terhadap layanan kepada masyrakat menjadi agenda prioritas Pemkot Bontang,” ujar Neni disela-sela prosesi peletakan batu pertama.
Rencananya, bangunan ini bersifat multi guna.
Selain menjadi ruang publik bagi masyarakat setempat, fasilitas ini pun bisa menjadi tempat posyandu ataupun agenda resmi warga setempat.
Bangunan seba guna ini rencananya bakal rampung pada Oktober mendatang.
Memasuki akhir tahun ini, harapanya warga sudah bisa menikmati fasilitas yang tersedia supaya pelayanan lebih maksimal.
“Bangunan ini rencananya bakal jadi sekretariat RT 45, selain itu bisa dimanfaatkan sebagai Posyandu ataupun menjadi lokasi acara warga setempat,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Gunung Elai, Kasful Anwar menambahkan kehadiran bangunan ini sangat diharapkan warga setempat.
Aktivitas layanan publik pum dimudahkan, sebab warga tak perlu jauh untuk menggelar acara ataupun menikmati layanan posyandu.
“Terima kasih juga kepada pak Ubayya atas dukungan agar program ini bisa lolos saat pembahasan di Banggar lalu, semoga bisa fasilitas bisa digunakan sebagaimana mestinya,” ungkap Kasful.
Sementara, upaya pencegahan longsor di daerah perbukitan menjadi fokus Pemkot Bontang. Potensi longsor di Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara disiasati dengan penanaman pohon akar tunggal.
Pepohonan mampu menjadi penyangga tanah tak bergeser. Kesadaran ini diimplementasikan Pemkot dengan menaman bibit pohon di kawasan perbukitan Kelurahan Loktuan, di sekitar Water Treatment Plant (WTP) Loktuan, (14/8/2019).
Aksi peduli lingkungan ini menggandeng Mahasiswa KKN dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebanyak 75 bibit Pohon Gaharu dan Pohon Kapur ditanam di sekitar lokasi WTP.
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni mengapresiasi langkah pencegahan longsor dengan menanam pohon berusia lama.
Menurutnya, potensi bahaya longsor di Loktuan harus dicegah sejak dini.
“Terima kasih adik-adik mahasiswa sudah membantu kerja pemerintah dalam pencegahan longsor di Loktuan,” ujar Neni.
Ia pun mengapresiasi aksi-aksi sosial para mahasiswa yanh aktif dalam kegiatan selama menggelar KKN di Bontang. Menurutnya, pengabdian sebagai agen perubahan benar-benar dijalankan oleh mahasiswa.
Bersamaan dengan itu, Lurah Loktuan, M Taqwin menilai partispasi para mahasiswa dalam membantu kerja-kerja eksekutif sangat penting.
• Sukses Bertugas di HUT Kemerdekaan, 45 Anggota Paskibra Dapat Hadiah Spesial dari Pemkot Bontang
Mereka mampu menjalankan program-program yang bersetuhan dengan pelayanan publik maupun upaya mitigasi bencana.
Ia berkomitmen bakal menjalankan program positif yang dicetuskan para mahasiswa dengan sentuhan lebih baik lagi.
“Banyak kegiatan positif, seperti kampanye sadar lingkungan hingga peningkatan kemandirian ekonomi dengan memamfaatkan potensi lokal,” ujar M Taqwin. (*)
(Ichwal Setiawan/Tribunkaltim.co)