Banyak Inspirasi, Menkeu Sarankan Pelaku Bisnis Start Up Cermati Nota Keuangan

Membaca nota keuangan, katanya, bisa menjadi inspirasi untuk membuat aplikasi di bidang teknologi finansial.

d26bwjyd9l0e3m.cloudfront.net
Ilustrasi Start Up 

Itu artinya kita ini bobol," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (31/7/2019).

"Bahkan kadang-kadang saya suruh staf saya beli sim card baru.

Begitu simcardnya keluar, langsung keluar itu kampanyenya iklannya.

Artinya kita bobol, jadi seluruh warga negara ini datanya sudah dipegang orang," tambahnya.

Alasannya menurut Fahri Hamzah fenomena sekarang ini sudah menjurus pada yang namanya digital dictatorship. 

Fenomena dimana data pribadi dipegang orang lain.

Sehingga kehidupan pribadi kita dipantau orang lain.

"Sehingga nanti apa yang kita beli, apa yang kita pakai, semua itu dipengaruhi oleh pasar.

Oleh pemain-pemain yang memegang database kita," katanya.

Karena itu menurut Fahri tidak ada jalan lain selain menerbitkan perppu perlindungan data pribadi, agar kebocoran data tidak meluas dan dijadikan bisnis unicorn.

"Itu perppu saja bikin segera bikin perppu perlindungam data pribadi supaya jangan terus berkembang dan dijadikan bisnis besar unicorn-unicorn ini.

Ini unicorn-unicorn ini kerjaannya mencuri data," ucapnya.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat mengunjungi redaksi Tribunnews di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (29/1/2019). Kunjungan Fahri Hamzah tersebut dalam rangka membahas perkembangan isu politik terkini sekaligus bersilaturahmi dengan Redaksi Tribunnews.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat mengunjungi redaksi Tribunnews di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (29/1/2019). Kunjungan Fahri Hamzah tersebut dalam rangka membahas perkembangan isu politik terkini sekaligus bersilaturahmi dengan Redaksi Tribunnews. (Tribunnews/Jeprima)

Penjualan Data NIK dan KK

Informasi mengenai jual beli data kependudukan yakni Kartu Keluarga dan Nomor Induk Kependudukan atau NIK, mendapat respon serius dari Mendagri Tjahjo Kumolo.

Menteri Dalam Negeri Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya sudah melaporkan indikasi kasus jual-beli data kartu keluarga (KK) dan nomor induk kependudukan ( NIK) di media sosial ke Bareskrim Polri.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved