Ibu Kota Baru
Bukit Soeharto Batal, Ini 8 Fakta Unik PPU Calon Kuat Ibu Kota Baru, Ada Terumbu Karang Langka
Setelah Tahura Bukit Soeharto yang ditawarkan Gubernur Kaltim, Isran Noor jadi kawasan ibu kota baru batal, lokasi lain yakni Kabupaten PPU mengemuka
Penulis: Doan Pardede | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Setelah Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto yang ditawarkan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor sebagai kawasan ibu kota baru di Kaltim batal, lokasi lain mengemuka.
Seperti diketahui, ada dua lokasi di Kaltim yang sudah disiapkan menjadi lokasi ibu kota baru.
Satu di Tahura Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara dan lokasi ibu kota baru satunya lagi di Kebupaten Penajam Paser Utara atau PPU.
Keputusan pemerintah mencoret nama Bukit Soeharto dari list kandidat kawasan ibu kota baru sudah bulat.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro kembali menegaskan, bahwa pemerintah komitmen tidak akan mengorbankan hutan lindung demi pembangunan ibu kota baru di Kalimantan.
"Dalam membangun pusat pemerintahan baru, kita (pemerintah) tidak akan mengurangi hutan lindung yang kita miliki, bagaimana pun Kalimantan itu paru-paru dunia," katanya, Selasa (20/8/2019) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Bahkan Bambang menyebut hutan lindung yang berada di kawasan Tahura Bukit Soeharto harus tetap dijaga, bahkan perlu direvitalisasi.
"Tetap kita jaga, bahkan Bukit Soeharto kita kembalikan lagi, revitalisasi kondisi alamnya," ucapnya.
Kabar dicoretnya Tahuran Bukit Soeharto menjadi lokasi ibu kota baru ini juga langsung mendapat respons dari Bupati PPU, Abdul Gafur Mas'ud .
Dalam wawancara bersama Tribunkaltim.co, Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (20/8/2019), Bupati PPU Abdul Gafur Masud mengatakan siap jika PPU terpilih jadi ibu kota negara.
Bahkan Bupati PPU Abdul Gafur Masud optimistis jika Kaltim khususnya PPU dipilih menjadi ibu kota negara.
Sebab di area dekat PPU memiliki Bandara dan pelabuhan internasional menjadi penilaian yang penting untuk pemilihan ibu kota negara.
"Kalau Bapak Presiden menunjuk Penajam Paser Utara sebagai ibu kota pemerintah RI. hari ini mengeluarkan keputusan besok kami siapkan lahannya," kata Bupati PPU Abdul Gafur Masud.
Empat wilayah yang disiapkan adalah;
* Kecamatan Penajam
* Kecamatan Waru
* Kecamatan Babulu
* Kecamatan Sepaku
Wilayah ini yang dipilih Bupati PPU Abdul Gafur Masud untuk menjadi lahan ibu kota negara.
Sebab area PPU merupakan dataran rendah dengan area tanah yang luas. "Tidak ada cincin api juga di Kalimantan," kata Bupati PPU Abdul Gafur Masud.
Dari keempat kecamatan yang disebutkan ia tidak memberi tahu lagi secara rinci daerah mana yang diusulkan untuk ibu kota.
"Kalau kita sebutkan nanti ada makelar tanah," kelakar Abdul Gafur Masud.
Baca juga :
Ini Empat Daerah di Penajam Paser Utara yang Bisa Digunakan Jika Terpilih Sebagai Ibu Kota Negara
Penajam jadi Ibu Kota Baru RI? Gubernur Kaltim Isran Noor Sebut Ini Bukan Kontes, Belanda Sudah Lari
Berikut sejumlah fakta tentang Penajam Paser Utara atau PPU yang sudah dirangkum TribunKaltim.co dari berbagai sumber :
1. Pemekaran dari Kabupaten Paser
Dilansir oleh wikipedia, Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Ibukota Penajam Paser Utara atau PPU terletak di Penajam.
Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Paser serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat.
Penajam Paser Utara atau PPU merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Pasir (kini Paser) pada tahun 2002.
Daerah Penajam Paser Utara atau PPU secara formal awalnya masuk dalam wilayah Kabupaten Paser.
Namun atas inisiatif dan prakarsa sejumlah masyarakat yang akhirnya mengkristal menjadi sebuah tim yang bernama Tim Sukses Wilayah Utara Menuju Kabupaten yang menginginkan agar masyarakat di empat wilayah kecamatan yang ada di wilayah ini dapat hidup lebih aman, makmur dan sejahtera lahir bathin, akhirnya tim ini mendesak pada Pemerintah pusat dan DPR-RI untuk menetapkan daerah ini menjadi sebuah kabupaten baru di Kalimantan Timur dan terpisah dari kabupaten induk.
2. Kabupaten termuda ke dua di Kalimantan Timur
Akhirnya setelah melalui perjuangan panjang yang dilakukan oleh masyarakat yang bercita–cita untuk dapat hidup lebih sejahtera dapat tercapai.
Ini ditandai dengan terbentuknya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU secara yuridis formal berdasarkan UU No. 7 tahun 2002 yang berisi tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 7 tahun 2002 ini, maka empat kecamatan, yakni Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Sepaku telah resmi menjadi satu dalam wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan Kabupaten ke-13 di Provinsi Kalimantan Timur
Baca juga :
Keputusan Ibu Kota Baru dan Canda Gubernur Kaltim Isran Noor Soal Tepuk Tangan Orang-orang Kalteng
Begini Respon Masyarakat Terkait Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan
3. Semboyan Benuo Taka
Benuo Taka yang artinya Daerah Kita atau Kampung Halaman Kita adalah kata semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU.
Semboyan ini mengadopsi dari bahasa Suku Paser yang bermakna bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya namun tetap merupakan satu kesatuan ikatan kekeluargaan.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU dibentuk melalui UU No. 7 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
4. Kini dipimpin bupati berusia 32 tahun
Pemimpin Daerah Pertama di Penajam Paser Utara adalah Bupati Yusran Aspar dengan Wakil Bupati Ihwan Datu Adam periode 2003-2008, Ihwan Datu Adam sempat menjadi Plt Bupati, mengantikan Yusran Aspar yang berhalangan tetap dalam menjalankan Pemerintahan.
Untuk periode berikutnya, Kabupaten Penajam Paser Utara dipimpin oleh pasangan H. Andi Harahap - Drs. H. Mustaqim MZ, MM.
Namun Di Pilkada 2013 ini Andi Harahap harus kehilangan jabatannya setelah direbut lagi Yusran Aspar yang berpasangan dengan H. Mustaqim M.Z untuk periode 2013 - 2018.

Saat ini, Penajam Paser Utara atau PPU dipimpin bupati Abdul Gafur Masudatau AGM dan wakil bupati Hamdam.
Abdul Gafur Masud atau AGM lahir di Balikpapan pada 7 Desember 1987.
Bungsu dari pasangan Mas’ud dan Rawaidah, ini mengikuti jejak sang kakak, Rahmad Mas’ud yang telah terlebih dahulu terpilih menjadi Wakil Wali Kota Balikpapan.
5. Jumlah penduduk
Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 mempunyai jumlah penduduk sebesar 142.693 jiwa dengan komposisi 74.705 penduduk laki-laki dan 67.988 penduduk perempuan.
6. Ekonomi
Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU memiliki Sumber Daya Alam yang cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hutan berikut hasil ikutannya, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan serta Kehutanan (PT. Fajar Surya Swadaya /Djarum Grup, P.T. Balikpapan Wana Lestari, P.T Belantara Subur (Korindo Grup), P.T ITCI Hutani Manunggal, P.T ITCI Kartika Utama dan P.T Innedong Hwa yang mulai limbung akhir tahun 2012 gara gara buruh naik dan mem MPK ribuan karyawannya).
Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi penduduk untuk menambah pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
7. Ada terumbu karang langka dan ikan napoleon

Potensi pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat didukung oleh letak posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang trans Kalimantan serta menjadi lalu lintas perdagangan antar provinsi.
- Pantai Tanjung Jumlai

Pantai Tanjung Jumlai memiiki lebar pantai kurang lebih 100-150 meter dengan bentangan pantai sepanjang 15 km.
Pantai Tanjung Jumlai memiliki panorama yang eksotis dan memiliki pasir kwarsa kasar sehingga dasar laut dapat terlihat jelas.
Selain bisa menikmati kawasan pantai yang asri, kawasan pantai Tnjung Jumlai juga memiliki areal yang bisa digunakan sebagai areal perkemahan.
Pantai Sipakario (Nipah-Nipah)
Pantai Sipakario yang oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara biasa disebut dengan "Pantai Nipah-Nipah" mempunyai letak yang strategis karena berada tepat diteluk Balikpapan dan berjarak 8 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara. Matahari terbit juga dapat dinikmati dari Pantai Sipakario.
- Pulau Gusung
Objek Wisata Pulau Gusung berada di kawasan Pantai Tanjung Jumlai memiliki 4 gugusan Pasir Gusung atau timbunan pasir laut yang dikelilingi areal terumbu karang (coral reef) yang terdiri dari 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan yang dapat dikonsumsi maupun ikan hias.
Selain itu, diperairan Pulau Gusung juga terdapat salah satu jenis ikan langka yang dilindungi yaitu Ikan Napoleon. Menariknya, sekitar 80% terumbu karang yang ditemukan di kawasan Pulau Pusung adalah terumbu karang hidup yang langka dan kini sulit ditemukan.
8. Penduduk asli
Penduduk asli dari Kabupaten Penajam Paser Utara adalah Suku Dayak Paser.
Namun hingga saat ini Suku Dayak Paser seolah-olah menjadi suku minoritas karena mereka bermukim di pelosok-pelosok dan pedalaman.
Daerah kota terutama di tempati oleh pembauran berbagai suku di Indonesia yang juga sudah banyak menempati wilayah pedalaman dan merupakan masyarakat mayoritas di Kabupaten ini.
Seni dan budaya Kabupaten Penajam Paser Utara pun tidak terlepas dari kebudayaan suku Dayak Paser.
Suku asli banyak terdapat di desa desa seperti desa sepan, bukit subur, dan sungai riko (Penajam)
(TribunKaltim.co/Doan Pardede)