Ibu Kota Baru
Dampak Ekonomi Kaltim Jadi IKN, Ketua Kadin : Pertumbuhan Ekonomi Balikpapan Bisa Capai 2 Digit
Bakal ada lompatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Kota Balikpapan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bakal ada lompatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Balikpapan.
Hal ini disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri( KADIN) Balikpapan, Yaser Arafat saat dimintai tanggapan resminya Kaltim menjadi lokasi pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Dari data yang dihimpun Tribunkaltim.co pertumbuhan ekonomi Balikpapan 4,97 persen pada tahun 2018, menurut Yaser ekonomi bakal merangkak drastis bahkan hingga 2 digit, apalagi kalau bukan pengaruh pemindahan IKN di Kalimantan Timur.
Mengingat Balikpapan merupakan pintu gerbang, sekaligus penyangga pertumbuhan ekonomi Kaltim.
"Idealnya dengan ketetapan itu, ekonomi Balikpapan mengalami signifikan improvement economic. Ekonomi tumbuh signifikan di atas daripada yang dipatok," katanya saat ditemui usai menghadiri sidang paripurna DPRD Balikpapan, Kamis (22/8/2019).
Perizinan akan semakin banyak begitu juga dengan kebutuhan akan lahan. Otomatis tenaga kerja baru banyak diperlukan. Tak ketinggalan UMKM dipastikan bertumbuh.
Apalagi ditambah di Balikpapan ada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), proyek Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang dianggarkan hingga Rp15 triliun.
"Habis itu akan dibangun di Penajam itu, yang Lawe-lawe buat refinery, minyak mentah akan ditampung 2 juta barel di sana. Jadi, apa lagi tambah ibu kota, Balikpapan akan sangat luar biasa ekonominya," selorohnya.
Rumus ekonomi bahwa semakin banyak populasi atau jumlah penduduk, semakin cepat ekonomi tumbuh, juga disampaikan salah satu sosok muda populer di Balikpapan ini. "Artinya bisa naik 2 digit, itu opini saja," ucapnya.
Saat Presiden Joko Widodo ketuk palu menetapkan lokasi pemindahan IKN ke Kaltim, maka yang paling nyata di depan mata, bakal terjadi proyek pengadaan lahan besar-besaran.
"Bukan hanya yang di existing, melainkan lahan pendukung dari pada lahan yang diplot, seperti Jakarta, ada tanggerang, bogorz bekasi. Dimana ada peluang, di sana ada harapan berusaha," ungkapnya.
Selanjutnya, kedatangan investor tak bakal bisa dibendung ke Kalimantan Timur membawa segala kepentingan dagang mereka.
Usai presiden menetapkan kebijakan, yang Yaser anggap sebagai kebijakan ekstrem namun dilalui dengan pertimbangan matang nan berani dari presiden.
Usai dicoretnya Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Samboja Kukar, praktis lokasi yang paling dimungkinkan adalah Penajam Paser Utara (PPU).
"Sotek (PPU) berseberangan dengan kawasan industri Balikpapan. Bakal menggeliat kilometer 13, pun jembatan penghubung pulau balang," tuturnya.
Balikpapan yang infranstruktur kotanya lengkap, tentunya harus bersiap dengan peluang ekonomi di sektor wisata, perhotelan dan UMKM.
Menurut Yaser, Kaltim terpilih berdasarkan kajian komprehensif, pertimbangan matang dan panjang oleh pemerintah pusat. Balikpapan sebagai kota penyangga seyogyanya harus bersiap.
"Mari kita sambut dengan riang gembira, membantu terwujudnya IKN yang sesuai dengan cita-cita pemerintah. Karena ini bakal jadi wajah Indonesia," harapnya. (*)
Baca Juga
• Bupati PPU Sebut 4 Kecamatan Siap IKN, Begini Kondisi Wilayah Kecamatan Sepaku, Cocok Selain Sotek
• Ungkap Keunggulan Kaltim Jadi IKN, Isran: Bappenas Pura-Pura Ngga Tahu Kalau Bilang Ngga Tahu
• Mobil Tak Digunakan Selama 14 Hari, Aki Sebaiknya Dicas Ulang
• Rencana Tahura Menjadi IKN, Ini Pernyataan Ahli Yang Belum Diketahui Pemerintah Pusat